Senyum Zie terbit itu diluar kendali. Ia pun patuh saat Baekhyun membawanya menuju kedai es krim di taman itu.
Kedai es krim favorite Zie!
"Kamu cari tempat aja, aku yang pesan es krimnya." ucap Baekhyun. Zie menurut.
Zie memilih tempat duduk di dekat jendela besar yang langsung menghadap tempat bermain anak-anak. Sambil menunggu, Zie menikmati angin sepoy-sepoy yang menghampiri wajahnya. Sesekali ia juga melihat anak kecil yang berlarian kesana kemari, ada pula yang berebut bermain perosotan dan sebagainya. Zie tersenyum kecut, mengingat betapa anak itu bisa bahagia sedangkan hari ini ia kacau sekali. Ia iri.
"Kalau kamu berpikir kenapa anak kecil bisa sebahagia itu, itu karena mereka tidak menyimpan dendam atas beban hidup yang mereka hadapi. Mereka mungkin kesal, lalu menangis. Tapi setelah itu mereka melupakannya, bermain lagi, bahagia lagi." ucap Baekhyun sambil membawa nampan membawa dua mangkuk es krim, "Ini punyamu, es krim vanilla dengan toping oreo dan choco chips." ucapnya lagi.
Atensi Zie beralih ke mangkuk es krim yang diberikan Baekhyun, "Bagaimana kau tahu aku menginginkan es krim ini?"
"Pegawai disini tahu kalau nona Zie sedang sedih pasti ia memesan eskrim ini."
Zie terkekeh, "Siapa pegawai itu? Aku akan menikahinya." ucapnya bercanda.
"Hey! Kenapa kau lebih memilih bersama pegawai yang hanya tau pesanan es krim mu saat sedih ketimbang aku yang tahu semuanya?!" Baekhyun tertawa disusul Zie.
"Terima kasih," ucap Zie. Baekhyun mengangkat alisnya. "Terima kasih sudah melampiaskan kekesalanku padanya."
Baekhyun terkekeh, "Gwaenchana, omong-omong sejak kapan kau bersama lagi dengannya?" (Tidak masalah)
"Bersama lagi? Bagaimana kau tahu aku dan dia pernah putus?"
"Sudah ku bilang, aku tahu semua tentangmu."
"Sebenarnya kamu ini siapa?" tanya Zie. Ia langsung menghentikan makannya.
"Aku ini Baekhyun, kau pikun atau apa?"
"Bukan itu maksudku. 5 tahun lalu aku mengalami amnesia, apa kau seseorang yang terlupakan?"
Baekhyun terdiam.
"Aku akan mencoba mengingatnya kalau memang iya."
"Jangan," sergah Baekhyun, "Jangan memaksakan dirimu untuk mengingatku. Belum tentu aku benar ada di masa lalu mu."
"Tapi—"
"Lanjutkan saja makan es krim mu, lalu kita pulang. Aku tidak sabar lagi memakan pasta." ucap Baekhyun. Zie mengangguk patuh.
Zie mengambil air dingin di kulkas ketika jam rumahnya menunjuk pukul 9 malam. Bibi sudah tidur, dan orang tuanya masih di luar negeri sampai bulan depan. Ia sendirian.
KAMU SEDANG MEMBACA
Uri 우리 • BBH
FanfictionDikejar deadline membuat langkah Zie terburu-buru, hingga ia tidak memperhatikan sekitar yang dapat merubah hidupnya dalam hitungan detik. "Aku serius mengatakannya, aku akan menggantikan itu dengan yang baru." ucapnya. "Kamu tahu betapa berartinya...