늦은 (Late)

176 28 2
                                    

Mentari di ufuk timur sudah terbit sejak 2 jam yang lalu. Semua orang sekarang sibuk berlalu lalang menyiapkan pernikahan. Sedangkan Baekhyun hanya bisa termangu di kamar hotel. Keluarganya memang sengaja mengadakan pernikahan anaknya itu di hotel mewah ibu kota.

Baekhyun sudah siap dengan kemeja putih yang membalut tubuh. Sambil menunggu, ia pun menatap jendela kamar yang menghadap langsung ramainya jalanan ibu kota pagi itu. Pikirannya melanglang buana, menjelajah setiap inci hatinya yang lagi-lagi membuatnya kalut.

Hari ini, sudah lewat dua hari sejak kejadian itu, tapi nyatanya suara Zie masih terngiang jelas di pikiran Baekhyun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari ini, sudah lewat dua hari sejak kejadian itu, tapi nyatanya suara Zie masih terngiang jelas di pikiran Baekhyun.

"Satu hal yang terpenting, dan aku harap kau tidak akan pernah lupa, kau pernah berjanji tidak akan ada seorangpun yang dapat menyakiti hatiku kan? Dan hari ini aku menginginkan kau menepati janji itu. Menikahlah dengan Hyejin dan buatlah Appa mu bahagia, maka hatiku tak akan sakit lagi."

Baekhyun mengusap wajahnya frustasi. Setetes air mata itu jatuh lagi.

"Kenapa janji itu menjadi sangat sulit bagiku, Zie? Kenapa?" ucapnya bermonolog.

"Pernikahan ini adalah yang terbaik Baek, tidak peduli kau di jodohkan, ini adalah pilihan terbaik dari Appa mu. Kau tidak boleh membatalkannya hanya karena aku."

Yang terbaik katamu? Nyatanya aku tak bisa menikmatinya sedikitpun, gumam Baekhyun. Lalu ia mengambil tuxedonya.

"Tuan, mari kita lakukan pemotretan sebelum pernikahan dimulai." ucap asisten Baekhyun. Pria itu pun mengangguk pasrah.

Baekhyun sama sekali tidak menunjukkan raut wajah bahagia. Wajahnya datar dan selalu menghadap jendela. Dalam pikirannya, kalau bisa gue lompat trus kabur dari sini udah gue lakuin dari tadi kali.

"Tuan bisakah sekali saja tersenyum menghadap kamera?"

Baekhyun terkekeh, "Kau suruh aku tersenyum? Sudah bagus aku masih mau melakukan pemotretan ini!"

Pemotretan dan acara setelahnya berjalan alot. Bahkan saat Appa nya masuk dan memberikan wejangan, Baekhyun lebih memilih mengabaikannya.

 Bahkan saat Appa nya masuk dan memberikan wejangan, Baekhyun lebih memilih mengabaikannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Uri 우리 • BBHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang