Zie turun ke bawah setelah mandi sore yang kemaleman itu. Iya, dia baru mandi jam setengah 8 malam.
Zie menuangkan minum lalu menyantap hidangan yang sudah disiapkan oleh Bibi.
"Sini Bi, makan sama aku." ucapnya ramah lalu Bibi dengan rasa canggungnya ikutan duduk.
Zie tertawa renyah, "Udah hampir 20 tahun loh Bibi ngurus aku, kok masih canggung aja sih."
"Bibi gak nyangka loh sekarang Non sudah 25 tahun, bisa apa-apa sendiri, gak pernah nyusahin Bibi lagi. Dulu pas Bibi kesini Non tuh masih kecil banget! Maunya apa-apa sama Bibi, sampai Bibi gak bisa ngapa-ngapain selain ngurus kamu Hehehe." Bibi tertawa.
"Aku dulu memang nyusahin banget ya Bi?" Zie tertawa lagi.
"Tapi Bibi gak pernah keberatan senyusahin apapun Non, soalnya Non cantik, Bibi gemes!"
"Aku memang selalu cantik, Bi!" ucap Zie bangga.
"Tapi kalo dilihat dari ujung monas pakai sedotan ya, Non?" Bibi terkikik. Sedangkan Zie hanya mengerucutkan bibir.
"Oh ya, katanya weekend ini Tuan dan Nyonya akan pulang. Mereka udah kangen banget sama Non Zie." ucap Bibi.
Mendengar itu Zie langsung tersenyum, "Oke, sebisa mungkin aku luangin waktu untuk mereka."
Setelah makan Zie selesai, ia buru buru mencuci piringnya. Walaupun punya asisten rumah tangga, Zie tidak pernah merepotkannya hanya untuk melakukan hal-hal sederhana seperti ini. Selagi ia bisa lakukan, ia pasti akan melakukannya.
Setelah cuci piring, Zie kembali ke kamar dan menemukan ponselnya yang berdering. Ia langsung mengangkat telepon itu.
"Halo, Ca, ada apa?" ucapnya.
"ADUH ZIE LO BIKIN GUE KHAWATIR TAU GAK!"
Zie menjauhkan sedikit ponselnya, "Toa banget deh suara lo Ca! Bisa budek nih kuping gue!"
"Ya abisan daritadi gue nelponin lo, lo nya gak jawab jawab. Kan gue khawatir."
"Utuk utuk utuk! Temen acu ini sangat perhatian yaaa..."
"Iyalah, kan gue mau nanya tugas yang besok dikumpul! Gue nyontek dong!"
"Yeh! Inget umur, Ca, udah tua lo, bukan anak SMA lagi!" Zie tertawa diikuti oleh Caca.
"Oh ya gimana tadi lo sama Baekhyun?"
"Sebel deh gue, tiap Baekhyun mau ceritain bagian pentingnya ada aja yang ganggu. Gregetan gue!"
"Siapa emang yang ganggu? Sini gue samperin ke rumahnya!"
"Hahaha, dia Hyejin, mantan sahabat gue tuh yang dulu nikung Kai. Berani lo samperin ke rumahnya? Nanti di tikung loh!" Zie tertawa diikuti Caca di seberang sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Uri 우리 • BBH
FanfictionDikejar deadline membuat langkah Zie terburu-buru, hingga ia tidak memperhatikan sekitar yang dapat merubah hidupnya dalam hitungan detik. "Aku serius mengatakannya, aku akan menggantikan itu dengan yang baru." ucapnya. "Kamu tahu betapa berartinya...