Tuan Byun kembali ke ballroom lima menit setelah Baekhyun dan Baekbom pergi meninggalkannya.
Dengan berlinang air mata ia menghampiri Zie, "Maaf, Zie... Maaf..." ucapnya parau. Tuan Byun berlutut di hadapan Zie tiba-tiba. Membuat perhatian semua undangan kini tertuju ke arahnya.
Zie menggenggam tangan Tuan Byun, menyuruhnya untuk bangun dan tak perlu melakukan itu.
"Maaf aku tidak berhasil berbicara dengan Baekhyun..." ucap Tuan Byun sambil menangis.
Zie langsung mengelus tangan Tuan Byun dengan ibu jarinya, "Gwaenchanhayo, Tuan Byun. Memang inilah yang terbaik untuk Baekhyun." ucapnya sambil menahan tangis. (Tidak apa-apa)
Tuan Byun menggeleng keras, "Kaulah yang terbaik untuknya, Nak."
Kepala Zie tertunduk dan isak tangisnya mulai tak terkendali. Ia pun mencengkram tangan Tuan Byun kencang untuk menyalurkan sedikit sakitnya.
Ini merupakan salahnya yang menyuruh Baekhyun untuk menyutujui perjodohan. Zie kira, dengan melihat Baekhyun bersama wanita lain, bisa mengurangi rasa bersalahnya. Tapi semuanya berbalik, Zie sama sekali tidak lega. Justru Zie semakin tersakiti.
Baekhyun yang berada di altar tidak buta. Ia melihat jelas betapa Zie berusaha menahan tangisnya. Bersikap seolah tabah saat Tuan Byun berkata bahwa pria paruh baya itu tidak berhasil menghentikan anaknya.
Semua ucapan Zie tempo hari seolah terputar jelas di otaknya. Membuat Baekhyun tiba-tiba menjatuhkan air matanya kembali.
Ini sudah keputusan bulat, Baekhyun akan menepati janjinya pada Zie. Demi wanita itu bahagia, Baekhyun tidak masalah dirinya tersiksa seumur hidup, sungguh.
Lonceng yang dibunyikan 3 kali, menyadarkan Baekhyun dari lamunannya. Ini adalah pertanda bahwa pernikahan akan dimulai.
Terlihat Hyejin berjalan bersama Papanya menuju altar. Dengan gaun yang tersemat di tubuhnya itu, ia mampu menyihir para tamu undangan.
Perhatian kini hanya tertuju pada Hyejin, kecuali Baekhyun. Pria itu kini mengalihkan perhatiannya ke arah lain. Lebih tepatnya kepada wanita dengan dress biru yang duduk paling belakang. Perempuan itu menatap Hyejin dengan pandangan penuh luka, seolah tidak rela. Dan saat air matanya lolos, Baekhyun rasanya ingin berlari untuk menghapusnya dan berkata bahwa semuanya baik-baik saja. Tapi rasanya hal itu tidak mungkin lagi sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Uri 우리 • BBH
FanfictionDikejar deadline membuat langkah Zie terburu-buru, hingga ia tidak memperhatikan sekitar yang dapat merubah hidupnya dalam hitungan detik. "Aku serius mengatakannya, aku akan menggantikan itu dengan yang baru." ucapnya. "Kamu tahu betapa berartinya...