Alunan musik menemani wanita yang sedang duduk menghadap jendela besar. Rambut nya yang tertiup angin kini bergerak kesana kemari.
Wanita itu menikmatinya sambil menyesap ice chocolate, kebetulan siang ini cuaca sedang panas. Wanita itu melirik arlojinya. Sudah pukul 1 siang, Ia menyesap ice chocolatenya lagi.
Ia tiba-tiba membelalakkan mata ketika seorang pria seenaknya duduk dihadapannya.
"Hai," sapa pria itu. Sang wanita tampak mendengus, tidak peduli.
"Hai," sapa pria itu lagi.
Sang wanita hampir saja bangkit jika pria itu tidak menarik pergelangan tangannya.
"Kau tidak berniat membalas sapaanku?" ucap pria itu. Sang wanita tetap membuang mukanya.
"Sudah dua bulan berlalu, kenapa kau semakin sombong kepadaku?" ucap pria itu lagi.
Sang wanita tampak memejamkan matanya lalu menarik napas dalam-dalam, "Mau apa lagi kau?" ucapnya berusaha setenang mungkin.
Pria itu terkekeh, "Hey Zie, kenapa pikiranmu buruk sekali padaku?"
"Kai, aku tidak punya waktu mendengarkan omong kosongmu. Sekarang kau mau apa?!" ucapnya tegas nan menusuk.
Pria itu, maksudnya Kai, tertawa sejenak untuk sesaat kemudian merubah raut wajahnya lagi menjadi datar, "Kau bahkan sudah tahu maksud kedatanganku, Zie."
"Uang?"
"Ani," (Bukan)
"Lalu apa?"
"Kubilang kau sudah tahu,"
"Menginginkanku kembali?"
"Yes, Babe."
Zie terkekeh, "Talk to my hand, Nappeun!" (Brengsek)
Zie berlalu meninggalkan pria yang menurutnya gila itu. Tidak sampai 3 langkah, pergelangannya tiba-tiba ditarik kuat sehingga tubuhnya bertabrakan dengan dada bidang milik pria itu.
Kai langsung melumat bibir Zie dan mengunci tubuhnya. Meski Zie berkali-kali melepaskan pagutan itu, Kai malah semakin menekan tengkuk sang wanita untuk memperdalam ciumannya.
Zie semakin kencang mendorong dan memukul, tetapi tetap saja tenaganya kalah kuat.
Tangisan Zie pecah karena tak ada satupun pengunjung kedai ataupun pelayan yang membantunya. Kedai eskrim itu sangat sepi, dan tangisannya teredam oleh ciuman Kai yang masih menempel di bibirnya.
Zie mencoba untuk tidak memberikan celah sedikitpun meski sang pria berkali-kali menggigit bibirnya sampai berdarah.
Pagutan itu akhirnya terhenti saat satu pukulan mengenai pria itu telak. Kai tersungkur mengenaskan di lantai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Uri 우리 • BBH
FanficDikejar deadline membuat langkah Zie terburu-buru, hingga ia tidak memperhatikan sekitar yang dapat merubah hidupnya dalam hitungan detik. "Aku serius mengatakannya, aku akan menggantikan itu dengan yang baru." ucapnya. "Kamu tahu betapa berartinya...