Zie dan Caca langsung memesan es krim dan beberapa pastry ketika mereka sampai di kedai eskrim, lalu mereka duduk menghadap jendela besar.
Zie masih fokus menikmati angin sore saat Caca mengeluarkan notebook nya.
"Kita mulai dari mana?" ucap Caca memecah keheningan.
Zie yang mendengar itu kini menghadapkan dirinya ke arah Caca, "Dari sini."
Caca mengerutkan kening.
"Dari taman ini, Ca," ucap Zie, "Gue sengaja milih tempat yang menghadap langsung ke taman, biar kita gak ribet muterinnya."
Caca hanya mengangguk dengan pernyataan Zie. Selagi Zie mengingatnya, Caca memakan pastry yang ia pesan.
Zie masih saja berpikir saat pastry milik Caca telah habis. Jam menunjuk pukul setengah 7 ketika Caca melihatnya di pergelangan tangan.
"Hampir 3 jam loh Zie kita disini, lo masih belom ingat apapun?" tanya Caca malas. Pasalnya dari tadi Zie terus saja mendiamkannya.
Wajah Zie berubah senang, "Gue inget bagian pentingnya Ca!"
Wajah Caca yang tadinya lesu ikutan senang, "Apa?!" ucapnya excited.
"Pantesan gue gak pernah ingat apapun waktu sore, ternyata kenangan itu adanya di malam hari!" ucap Zie. Caca tersenyum.
"Emang apa?"
"Di taman ini, tepatnya di tengah taman sana, Baekhyun nembak gue pas kita kelas 2 SMA."
Caca yang mulai tertarik kini mendekatkan tubuhnya ke meja, "Tuh kan gue bilang juga apa, lo tuh sama dia gak mungkin cuman sahabatan. Trus trus gimana lagi?"
"Gue ingat banget dia bilang Kamu mau gak jadi orang yang spesial buatku?. Gue yang waktu itu lagi mainin daun cuman bingung. Trus dia bilang lagi Hm... Zie, maukah kamu menjadi pacar ku? disitu gue ketawa. Yaiyalah gimana gak ketawa coba? Dia itu sahabat gue yang paling gencar ngeledekin gue. Pokoknya sehari gak ngeledekin gue tuh kayak haram banget buat dia, dan sekarang dia nembak gue hahahaha."
Caca tertawa ngakak, "Trus?"
"Gue mastiin aja dengan nanya kan selama ini gue jelek bla bla bla dan kata dia, dia suka gue karena dia udah kenal banget sama semua sifat baik dan buruknya gue selama 5 tahun. Gue tambah ngakak dong!"
"Gila itu cowok dangdut banget!!!" Caca tertawa semakin keras, "Trus lo terima gak?"
"Gak, gue tolak."
"Wah?"
"Seriusan. Tapi setelah gue lihat dia kayak kacau banget akhirnya gue terima. Gue tuh paling gak tega liat dia sedih, Ca, jadi gue bilang kalo gue ini tipe orang yang akan membahagiakan dia dimanapun dan kapanpun, dan dia senang lagi, Yeay!" Zie menepuk tangannya diikuti oleh Caca.
KAMU SEDANG MEMBACA
Uri 우리 • BBH
FanfictionDikejar deadline membuat langkah Zie terburu-buru, hingga ia tidak memperhatikan sekitar yang dapat merubah hidupnya dalam hitungan detik. "Aku serius mengatakannya, aku akan menggantikan itu dengan yang baru." ucapnya. "Kamu tahu betapa berartinya...