2 : An Unique Way of Meeting You

300 18 0
                                    

"Kan saya sudah bilang, jangan bermain basket untuk beberapa waktu. Beginilah akibatnya kalau tidak mau mendengarkan," Dokter Arya menggerutu kesal. Ia menatap Savier yang sedang duduk di hadapannya dengan perasaan dongkol. Anak muda di hadapannya begitu keras kepala. Seperti sekarang, Savier sedang duduk di hadapannya dengan wajah ditekuk habis-habisan, wajahnya begitu sok dan tampak tak peduli. Ia wajar saja marah pada anak muda ini, dan jangan salahkan kesopanannya sebagai dokter. Savier masih bisa dibilang adalah keponakannya, karena ia memiliki hubungan darah dengan almarhum ayah Savier. Jadi, wajar saja kalau ia marah pada keponakannya yang satu ini!

Savier diam saja.

"Savier, mengapa kamu sangat keras kepala? Apa susahnya, sih, mendengarkan nasihat dari orang lain? Kalau kamu begini terus, kamu nggak akan pernah berhasil! Kamu ini terlalu sombong, lihat jadinya seperti apa sekarang." Dokter Arya menggumam, "Melihat kondisi tulang di lengan kananmu yang semakin parah, rasanya waktu pengobatan dan pemulihannya akan semakin panjang."

Savier membulatkan matanya, "Apakah itu berarti aku...tidak bisa bermain basket lagi? Pertandingan empat bulan lagi?"

Dokter Arya mengedikkan bahunya, "Inilah resiko yang harus kmau terima karena kekerasan kepalamu."

"Omong kosong. Aku nggak peduli." Savier bangkit berdiri dan berlalu dari ruangan Dokter Arya, setelah sebelumnya membanting pintu, seperti biasa. Ia memang senang pergi begitu saja ketika orang sedang bicara, meninggalkan orang itu melongo, seperti raut wajah Dokter Arya sekarang.

Savier bersender lemas pada tembok. Kakinya mendadak lemas, selemas hatinya kini dan gairah hidupnya karena ia dilarang untuk melakukan sesuatu yang telah melekat di dalam dirinya selama bertahun-tahun, selama seumur hidupnya.

Ayahnya adalah seorang atlit basket terkenal juga. Semenjak dirinya kecil, ayahnya selalu mengajarkannya bermain basket dan menginginkan dirinya untuk menjadi atlit basket terkenal seperti dirinya. Ia begitu mengangumkan sosok ayahnya yang hebat. Di tengah-tengah perusahaan besar yang dikelola ayahnya, pria itu masih bisa dan sempat mengajarkannya bermain basket. Ia jatuh cinta pada basket, sejak pertama kali ayahnya mengenalkan dirinya pada cabang olahraga itu. Semakin lama ia mendalami bidang itu, ia semakin jatuh cinta. Ia pun tahu suatu saat ia bisa menjadi atlit basket terkenal seperti ayahnya.

Sampai suatu saat, ayahnya meninggal karena kanker paru-paru. Ia kehilangan sosok yang ia cintai, ayahnya. Sebelumnya, ibunya telah meninggal terlebih dahulu. Ketika itu ia kehilangan semangat dan gairah, tapi ia masih memiliki cita-cita sebagai atlit basket terkenal, seperti yang selalu diharapkan oleh ayahnya. Ia berpegang teguh pada cita-cita dan harapan itu, ia ingin membuat ayahnya bangga.

Ia bergabung di grup basket bergengsi, mengejar peluang untuk mewujudkan cita-citanya di Amerika. Ia telah memenangkan belasan bahkan puluhan pertandingan basket bergengsi. Tapi kemudian, masalah menghadangnya. Setelah ia terpukul karena ia kalah di dalam sebuah pertandingan kemarin, ia harus menghadapi kenyataan bahwa tulang lengan kanannya patah, yang membuat dirinya harus vakum bermain basket selama enam bulan.

Dalam waktu empat bulan mendatang, akan ada pertandingan basket bergengsi yang dapat membuka lebar gerbangnya menuju cita-citanya. Tapi, ia tidak dapat mengikuti pertandingan itu. Semua harapan dan cita-citanya akan hancur begitu saja. Tidak ada lagi yang dapat ia perbuat. Bermain basket adalah satu-satunya hal yang membuatnya bertahan selama ini. Jadi, kalau sekarang bermain basket saja ia tidak bisa, apa lagi yang harus ia lakukan?

Apakah wajar kalau ia kini kehilangan semangat dan gairah hidupnya?

****

"Makasih, ya, Sus." Sierra mengambil bungkusan plastik berisi obat dan menyunggingkan senyum lebar pada suster apotik. Ia memasukkan bungkusan plastik itu ke dalam tasnya, dan mengambil secarik kertas berisi tulisan tangan dari dokter. Kertas itu berisi detail obat dan hal-hal yang dilarang dokter untuk ia konsumsi atau ia lakukan.

ForevermoreTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang