09. Debaran

419 59 5
                                    

So eun dan taehyung terus berjalan menyusuri hutan untuk mencari jalan keluar. Namun setelah sekian lama berjalan, mereka tak kunjung menemukan jalan yang akan membawa keduanya kembali keakademi.

"Taehyung, sebenarnya kamu tahu jalan keluarnya gak sih?" tanya so eun dengan kawatir.

So eun yang kini masih berada digendongan taehyung itu, merasa bahwa mereka hanya berputar-putar karena tempat yang mereka lewati sama saja yaitu deretan pepohonan yang menjulang tinggi.

"Berisik!!. Bisakah kau diam?, sedari tadi kau terus saja bertanya"

So eun yang mendengar itu hanya mencibir dan mendengus sebal dibalik punggung taehyung. Oh ayolah dia hanya bertanya tentang kondisi mereka saat ini untuk mengurangi rasa kawatir yang semakin mengerogoti hatinya karena tak kunjung keluar dari hutan.

Siapa yang tak merasa kawatir jika kamu terjebak didalam hutan terlarang yang gelap dan bahaya, hanya berdua dengan musuhmu ditambah tak tahu jalan pulang?. Mengerikan bukan, namun balasan apa yang di dapat so eun atas pertanyaan yang dia ajukan tadi. Hanya sebuah bentakan yang keluar dari mulut taehyung.

'Kalau bukan kau yang menyelamatkanku, akan ku pukul dan ku lepar kau kedalam danau felix!!' batin so eun mendumel.

Rasa penasaran so eun tiba-tiba muncul ketika dia mengingat telah menemukan taehyung dihutan blackblood dan menyelamatkannya dari troll beberapa jam lalu. Taehyung berdiri dengan kokoh didepan so eun yang sedang bersimpuh lemah dan tak berdaya. Seperti seorang pangeran yang menyelamatkan sang putri, benar seperti itukah?.

Berbagai macam pemikiran muncul memenuhi otak so eun, dia berfikir yang tidak-tidak tentang keberadaan taehyung dihutan black blood. Apa yang sedang dilakukan taehyung dihutan ini, apa setiap hari dia selalu kesini dan pemikiran-pemikiran lainnya.

"Lalu bagaimana bisa kau berada disini?, apa kau sering masuk kehutan?, lalu apa yang sedang kau lakukan disini?" serentetan pertanyaan terlontar mulus dari bibir mungil so eun tanpa peduli perintah untuk diam yang diucapkan taehyung beberapa saat yang lalu.

Taehyung yang mendengar itu langsung gugup seketika. Dia mulai memutar otaknya untuk mencari alasan yang masuk akal guna menjawab pertanyaan dari so eun. Tak lucu bukan jika taehyung menjawab dengan jujur kenapa dia bisa berada disini, didalam hutan.

Bisa-bisa gadis yang kini masih berada digendongannya itu langsung besar kepala dan heiii mau taruh dimana harga diri taehyung jika taehyung menjawab 'karna aku mengkawatirkanmu' kepada musuhnya. Harga dirinya pasti sudah hancur jika benar-benar mengatakan kata-kata tadi.

"Taehyung jawab kenapa kau bisa dihutan?" tanya so eun lagi.

"Ee..em, aa..aku sedang mencari hewan peliharaanku yang lepas dan masuk kehutan. Jadi aku mengejarnya namun sampai sekarang aku belum menemukannya. Malah yang ku temukan kau!".

Taehyung mengigit bibir bawahnya dengan gemas setelah alasan konyol keluar dari bibirnya. Hewan peliharaan?, yang benar saja!.

Sejak kapan seorang kim taehyung menyukai hewan?, konyol sangat sangat konyol. Gerutuan taehyung berhenti ketika sebuah suara mengalihkan fokusnya. Sebuah suara yang berasal dari sebelah kanannya, terdengar begitu dekat dengan telinganya.

"Hewan?, sejak kapan kau punya hewan peliharaan?" tanya so eun.

Karena saking penasarannya, tanpa sadar so eun memajukan wajahnya lebih kedepan hingga bibirnya berada tepat disamping telinga taehyung.

Deg

Deg

Deg

Suara detak jantung taehyung yang menggila.

"Eeemm sejak..., kenapa kau ingin tahu sekali. Jangan mencampuri urusanku!" bentak taehyung dengan gugup.

Dia berusaha mengalihkan pembicaraan karena gugup dan tak tahu harus menjawan apa.

Taehyung terlalu fokus untuk menenangkan detak jantungnya hingga ia tak sadar bahwa wajah so eun semakin dekat kearahnya.

'Ada apa dengannya?, kenapa wajahnya pucat dan berkeringat?. Apa dia kelelahan karena dia keberatan menggendongku?. Hei aku tak seberat itu bukan?!' batin so eun sambil mengamati wajah taehyung dari samping, dekat sangat dekat hingga hembusan nafasnya mampu menjangkau pipi taehyung.

"Hewan apa"

Brukk

Karena terlalu terkejut dengan posisi dan suara so eun, taehyung dengan sepontan melepaskan gendongannya hingga akhirnya so eun terjauh cukup keras ketanah.

"Aw, appo" ringis so eun

"DASAR KIM TAEHYUNG GILA, SAKIT TAU" teriakan so eun terdengar mengelegar didalam kesunyian hutan.

"Kenapa kau menjatuhkanku secara tiba-tiba seperti tadi?. Jika kau keberatan menggendongku bilang baik-baik bukan malah menjatuhkanku sakit tau" omel so eun.

Taehyung yang melihat itu hanya diam saja, dia masih sibuk menenangkan detak jantungnya.

"Yakk. Kenapa kau diam saja eoh. Bantu aku"

"Berdiri sendiri" cuek taehyung.

Taehyung mulai melanjutkan perjalanan dan meninggalkan so eun yang masih terduduk diatas tanah.

"Dasar gila, tidak punya perasaan!" gerutu so eun sambil memandang tajam punggung seseorang yang telah berjalan menjauh darinya.

"Apa kau ingin aku tinggal?" ucap taehyung tanpa menoleh kebelakang.

"Pertanyaan macam apa itu!"

Dengan susah payah, akhirnya so eun dapat berdiri, dia mulai berjalan menyusul taehyung yang sudah cukup jauh didepanmya.

Berjalan terseok-seok karena kedua lutut yang terluka ditambah bokongnya yang masih sakit akibat jatuh tadi.

"YAA. KIM TAEHYUNG TUNGGU AKU. APA KAU TAK MAU MENUNGGU GADIS CANTIK YANG SEDANG TERLUKA INI EOH!!" teriak so eun.

Taehyung yang mendengar itu akhirnya menghentikan langkahnya. Dia tak berbalik hanya berhenti sambil memang dada kirinya, jantungnya yang masih berdebar.

"Apa aku sakit jantung?".
.
.
.
Tbc.

Mage Of Muggle (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang