Suara hiruk priuk kantin tak mampu mengganggu gadis cantik ini dari lamunannya. Pikiran gadis ini melayang kekejadian beberapa hari yang lalu ketika ia pertama kali melihat simbol yang sama persis seperti yang ada dipergelangan tangan yoona.
Flashback.
Peluh keringat kini telah membanjiri kening seorang kim so eun. Ditangannya kini telah terdapat sebuah kardus yang dia angkat untuk kesekian kalinya.
" uhhh, lelah!. Sebenarnya ada berapa banyak kardus yang harus aku angkat?!" batinnya mengerutu kesal.
Gerutuan semakin menjadi ketika ekor matanya menangkap sosok sang guru yang kini tengah terduduk manis didekat tumpukan kardus yang telah so eun kumpulkan sambil memandangi so eun yang sedang berjalan dengan langkah sebal.
"Hei kim so eun cepat kesini kau ini lelet sekali!! Kkkk" teriak prof. Jung yang disertai kekehan.
Sedangkan yang diteriaki hanya mendumel kesal sambil menghentak-hentakkan kakinya ketika berjalan.
"Dasar prof. Jung kurang ajar!, apa dia balas dendam karena aku merusak kelas ramuannya dulu?!. Sial sekali aku punya guru pedendam seperti dia".
Saking fokus menyumpah serapahi prof. Jung, so eun tak memperhatikan jalannya hingga...
Brukk
Tubuh mungil seorang kim so eun terjatuh dengan tidak elit dikeramaian, dengan kedua tangan yang masih memegang kardus laknat milik sang prof dengan erat.
So eun menundukkan kepalanya, ia mencoba meredam emosi yang sudah bertumpuk-tumpuk sejak tadi karena ulah sang profesor.
"YAKK!!"
Sebuah teriakan lolos dari mulut kecilnya ketika ia sudah tak sanggup memendam emosinya. Dengan wajah merahnya so eun mengangkat kepalanya untuk menatap seseorang yang masih berdiri tegak didepannya, seseorang yang bertubrukan dengannya.
"Apa kau tak punya mat-"
Ucapan so eun terpotong ketika indra penglihatannya memandang orang didepannya. So eun terbungkam seketika bukan karena seseorang didepannya ini berwajah tampan. Bukan!, wajahnya saja tak terlihat karena tertutup tudung jubah jadi bukan karena wajah atau alasan klasik lainnya yang membuat gadis mungil itu terdiam, namun aura yang dikeluarkan oleh orang tersebutlah yang membuat gadis galak seperti so eun bungkam.
'Kenapa auranya sangat menyeramkan' batinnya berseru ketakutan.
So eun terus memandangi orang tersebut hingga orang itu pergi dari hadapannya dan mulai menghilang ditelan keramaian.
Namun sesuatu hal menarik matanya ketika sebuah benda tergeletak dihadapannya. Tangan kecilnya mulai menyentuh benda tersebut hingga kini telah berada digengamannya.
Sebuah kalung dengan simbol tengkorak yang dikelilingi ular.
"Kalung apa ini"
"Yakk!!, kim so eun sedang apa kau disana?. Cepat kemari!!" teriakan prof. Jung menggelegar masuk ketelinganya.
So eun yang mendengar itupun hanya memutar matanya, sungguh jenggah dengan sikap guru ramuannya itu.
Dengan segera so eun beranjak berdiri dari duduk bersimpuh ditanah gara-gara jatuh tadi dan mulai berjalan menuju prof. Jung yang tengah berdiri sambil berkacak pinggang. Dan jangan lupa kalung itu telah ia simpan dikantung jubahnya.
Flashback end.
So eun kini terperanjat ketika ingat kalung itu. Dia berniat untuk mencari tahu makna dari simbol tersebut dan mungkin dia bisa mengetahui siapa yang menjadi otak penyerangan kemarin malam.
"Hahahaha, hebat hebat hebat!!!"
Sebuah tawa tiba-tiba muncul dari mulut so eun ketika ia setuju dengan ide yang muncul dari otaknya.
Seokjin dan yura yang sedari tadi hanya membiarkan so eun diam kini hanya bisa memandang so eun aneh.
"Apa kau waras?" tanya seokjin sambil memegang kening so eun untuk mengecek taraf panasnya.
"Hehehehe. Aku pergi dulu ok?"
"Yakk, kau mau kemana?"
"Ada urusan. Bye!"
Yura yang sedari tadi hanya diam kini memandang ngeri punggung so eun yang mulai menghilang.
"Sepertinya dia gila" ucap yura.
***
Suara langkah kaki menggema di lorong-lorong akademi artemisia. Mata cantik milik seorang kim so eun kini sedang bergerak liar mencari seseorang. Gurat senyum muncul mana kala matanya menangkap sosok yang dicarinya tengah bersama kedua temannya.
"Kim taehyung!!"
Ketiga orang yang sedang berbincang itu menoleh kesumber suara yang kini telah berada dihadapan mereka.
"Ada apa?" tanya taehyung penasaran.
"Bisa kita bicara berdua saja?"
"Memang ada apa?"
So eun terdiam sambil memandang jungkook dan jimin yang sedang duduk didepannya itu dengan pandangan yang sulit ditebak, detik berikutnya ia mengalihkan pandangannya dan mencondongkan tubuhnya untuk membisikkan sesuatu ketelinga taehyung.
Setelah membisikkan sesuatu yang membuat salah dua dari tiga laki-laki disana merasa penasaran, so eun melangkahkan kaki kecilnya meninggalkan mereka bertiga.
"Tae, apa yang dibisikkan so eun pada mu?" tanya jungkook penasaran.
Taehyung masih diam dan nampak berfikir.
"Aku pergi dulu!"
"YAKK!!. Kau belum menjawab pertanyaanku. Jangan pergi dulu!!" pekikan dan tatapan tak terima dilayangkan oleh jungkook dan jimin pada punggung taehyung yang kini telah menjauh dari mereka dan mulai menghilang ditikungan lorong.
***
Danau felix yang indah dan tenang sangat cocok untuk menjadi tempat menyendiri. Disinilah taehyung berada, duduk diatas akar pohon yang mencuat kepermukaan disekitar danau. Taehyung hanya terdiam dan nampak berfikir sejak ia tiba didanau ini 10 menit yang lalu.
Sungguh dia sangat penasaran dengan apa yang dibisikkan so eun padanya tadi.
'Aku ingin membicarakan tentang sesuatu yang sangat penting padamu. Ini tentang penyerangan dimalam perkemahan kemarin. Aku butuh bantuanmu untuk mengetahui siapa dibalik penyerangan, aku punya petunjuknya. Jadi aku berharap kau mau membatuku. Aku tunggu kau didanau felix 10 menit lagi dan aku berharap kamu datang'
"Apa yang diketahui so eun?!".
"Hosh.. Hosh.. Hosh, maaf aku terlambat" sebuah suara yang familiar memecah keheningan.
Taehyung mendongkrakkan kepalanya untuk menatap seseorang yang tengah berdiri dihadapannya dengan nafas yang terputus-putus.
"Maaf aku harus mengambil sesuatu dulu sebelum kesini. Jadi kamu mau menolongku?" ucap so eun.
"Seharusnya kamu bisa menyimpulkan sendiri kenapa aku disini?!"
So eun yang mendengar hanya mampu berdecak kesal.
'Sabar sabar ini ujian'
"Oke, aku ingin bertanya tentang sebuah simbol yang aku temukan ditangan yoona kemar-"
"Tunggu simbol, simbol apa?"
"Ckk. Jangan potong omanganku makanya!!"
"Baiklah. Lanjutkan"
"Kemarin saat aku mengamati tubuh yoona yang tak bernyawa itu aku menemukan sebuah simbol yang terletak ditangannya padahal sebelum kejadian itu tangan yoona tak terdapat gambar, tato atau sejenisnya. Dan saat itu aku merasa familiar dengan simbol itu, kupastikan kau tak akan percaya dengan apa yang aku temukan. Benda ini persis seperti simbol ditangan yoona"
"Apa yang kau temukan" tanya taehyung serius.
"Ini"jawab so eun sambil mengacungkan sebuah kalung dengan simbol tengkorak demgan ular disekilingnya.
"Ini?!" mata taehyung membulat tak percaya.
.
.
.
.
.
Tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mage Of Muggle (End)
FantasySlow update Berawal dari kisah masa lalu antara para muggle dengan penyihir yang saling bermusuhan. Hingga perdamaian hadir diantara mereka. Namun tidak seorang pun tahu dendam masih bersarang disebagian hati penyihir. Lalu bagaimana cara para penyi...