04. Rencana yang Gagal

499 50 4
                                    

So Eun berjalan sendirian menuju kantin untuk makan malam. Dia sudah menyuruh Seokjin dan Yura untuk meninggalkannya tadi. Ia harus meyelesaikan hukuman yang diberikan prof. Jung lebih dulu, resiko atas kekacauan yang dia buat dikelas tadi pagi.

Suasana lorong nampak sepi, hanya suara gonggongan serigala dari hutan Blackblood yang terdengar. So Eun mempercepat langkah kakinya ketika suasana semakin menyeramkan.

Tak sengaja kepala So Eun menoleh kesamping tepat pada sebuah jendela yang terbuka. So Eun menghentikan langkah kakinya dan mendekat kearah jendela. Mata almondnya memandang dengan ngeri sebuah pemandangan didepannya.

Hutan Blackblood, hutan terlarang bagi seluruh murid Akademi Artemisia. Hutan itu kini nampak gelap, sepi, dan diselimuti kabut tipis. So Eun tak pernah tahu makhluk apa yang hidup dihutan itu. Dia hanya mendengar rumor bahwa banyak makhluk mengerikan yang mendiami hutan tersebut.

Tangan So Eun terulur mengapai penutup jendela. Kegiatannya kembali terhenti ketika secercah cahaya kembali menarik matanya. Terlihat dari tepi hutan Blackblood cahaya itu berasal, sepeti seseorang yang sedang mengamati Akademi Artemisia dari balik rimbunnya pepohonan.

Mata So Eun menatap dengan awas cahaya tersebut, hingga sang cahaya menghilang masuk kedalam hutan yang sepi.

"Cahaya apa itu tadi?" gumam So Eun bingung.

"Jangan-jangan cahaya itu berasal dari makhluk penghuni hutan Blackblood" pekik So Eun.

Jujur So Eun takut dengan hal-hal yang berbau mistis dan menyeramkan. So Eun menutup jendela dengan cepat hingga menimbulkan suara seperti bantingan.

'Masa bodo kalau jendelanya rusak.' batin So Eun berteriak takut.

So Eun berlari dengan kecepatan tertingginya meninggalkan lorong yang sepi menuju kekantin.

***

"Apa So Eun sudah selesai sekarang?" tanya Seokjin.

"Entah. Mestinya jika sudah selesai dia pasti menyusul kita" jawab Yura.

"Jangan lupa besok" ucap Yura lagi.

"Aku tak ikut seleksi untuk mewakili angkatan kita dalam pertandingan Quidditch, jadi lupa pun tak masalah" jawab Seokjin dengan enteng.

"Ckk, bukan itu. Tapi rencana untuk So Eun dan Taehyung"

"Oh, aku kira tentang Quidditch. Tenanglah aku tak akan lupa jika itu menyangkut sahabatku"

"Semoga saja bes...." ucapan Yura terhenti karena suara yang tiba-tiba muncul.

Suara piring beradu dengan meja mengngagetkan Yura dan Seokjin yang sedang berbicara. Mereka menatap heran So Eun yang sudah duduk disebelah Yura.

Penampilan So Eun sangat kacau rambut acak-acakan, keringat membanjiri pelipisnya, suara nafas yang tersengal sengal dan jangan lupakan tangan yang bergetar ketika menyuapkan makanan kedalam mulutnya.

"So Eun kau baik-baik saja?" tanya Yura.

"Apa mengerjakan hukuman dari prof. Jung itu sangat berat ya?, hingga membuatmu seperti sekarang." ucap Seokjin dengan wajah heran.

So Eun menelan makanannya dengan susah payah. Lalu dia memandang kedua sahabatnya itu dengan tatapan yang tak terbaca.

"Bukan karena hukuman prof. Jung. Tapi aku baru saja melihat hantu."

Seokjin dan Yura saling memandang.

"Bhahahaha." suara tawa terdengar keras. So Eun mendenggus kesal melihat kedua sahabatnya itu menertawainya.

Mage Of Muggle (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang