Namaku Viena Gunawan,umurku sudah memasuki tahun ke-17.aku tinggal bersama papah dan kedua kakak ku,semenjak mamah pergi meninggalkan kita tanpa alasan apapun.mereka yang membesarkan ku.sekarang aku duduk di kelas XII IPA.2 SMA Trisakti Bandung.
Di pagi hari yang dingin..
"Viii..kamu sudah siap siap berangkat sekolah nak?" Teriak papah dari dapur.
"Iya pah,Viena lagi pake dasi." Sahut ku dari dalam kamar.
Saat keluar dari kamar dan menuju meja makan,sudah ada kedua kakak ku.
"Viii..sejak kapan kamu menguncir rambut?oooh pasti mau caper sama adik kelas ya?" Ucap kak Andira dengan nada menjengkelkan.
"Apasi kak,gajelas." Jawabku kesal.
"Hmm,udah pahamin aja adek lo yg udah gede ini.yaa mungkin dia nyadar kalo dia udah remaja,mau nyari gebetan kali." Timpal Kak Arka dengan senyum piciknya.
"Sejak kapan lo sok tau?" Tanyaku dengan raut wajah tidak suka.
"Santai kali dek,lo sama gue beda 2 tahun doang jadi gue tau.karna gue udah mengalami masa masa kaya lo hehe." Jawab kak Arka sembari mengambil sendok.
"Adek kakak udah pada ngerti soal cinta yaa?" Tanya Kak Andira yg membuatku memilih untuk diam.
"Halah Viena,tau apa dia tentang cinta." Ledek Kak Arka.
"Viena udah kenyang,pah anterin viena ke sekolah." Ucapku dengan cepat.
Setelah memakai sepatu,papah langsung menuju ke mobil yg sudah dipanaskan sedari tadi.
"Vii..papah gabisa jemput kamu,papah ada rapat sama rekan bisnis papah." Papah yg mulai membuka suara.
"Iya pah,viena pulang sendiri aja" jawabku tanpa basa basi.
Sesampainya disekolah,aku langsung menuju kedalam kelas yg tak jauh dari gerbang utama.
"Vienaaaaa!..kebiasaan banget sih,kalo lagi jalan jangan sambil baca buku! Kalo lo kesandung gimana?" Teriak Alicia yg membuat seisi kelas menatap ku.
"Tau nih,udah sering dikasih tau tapi tetep aja begitu" timpal Cika temanku dari kecil.
"Iya,santai" jawabku singkat.
Saat guru Bahasa Inggris memasuki kelas,seketika hening.
Pelajaran berlangsung,tanpa disadari sudah waktunya jam istirahat.
Kami bertiga menuju kantin dan duduk dibangku paling ujung."Vii..lo tau tentang Johan yg bakal berangkat ke New York?"Alicia yg membuka suara saat itu.
"Iyaa vii,wah bisa bisa lo keduluan dia.yaa satu sekolah juga tau kalo lo berdua saingan berat" timpal Cika.
"Bukan urusan gue" jawabku singkat.
"Sial,reaksi lo cuma kaya gini?kalo dia yg dapetin beasiswa itu,baru deh lo ngerasa nyeseknya" ucap Alicia dengan nada jengkel.
"Gue ke kelas duluan"
Aku beranjak dari kantin menuju kelas kembali.Pelajaran Kimia berlangsung,tidak satupun murid murid mendengarkan dengam serius.ada yg sibuk dengan handphone ada juga yg tertidur pulas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pelangi Malam
RomanceViena tidak pernah merasakan jatuh hati,tanpa dia sadari dia jatuh hati dengan musuh terberatnya. Johan laki laki tampan dengan otak yang sangat cerdas dapat menaklukan hati Viena Namun kisah cintanya tidak sebaik yang mereka pikirkan.