Pelangi Malam

33 1 0
                                    

Kriiiing..kriiing...kriiing..

Bel 3x menandakan semua murid yang tidak bersangkutan dengan test beasiswa,dianjurkan untuk pulang ke rumah masing masing.

"Gue tunggu lo di cafe depan yaa." Ucap Cika kepada ku.

"Ok"

"Ganbatte Viena Chan"

"Iya kadal buntung"

Semua murid sudah keluar dari area sekolah.untuk murid yang mengikuti test beasiswa dikumpulkan di Aula.

Tampak dari barisanku,Johan berdiri tegak mengikuti aba aba dari panitia.

Saat semua murid ditempatkan di lab.komputer masing masing sesuai nomer urut.tidak kusangka,aku harus satu ruangan dengan Johan.

"Viii.." Johan memanggilku dengan nada rendah.

Aku membalikan badan,lalu menatap mata tajam Johan.

"I..I..iyaa Jo."

"Semangat."

"Makasih."

....

****

"Pengumumannya kapan Vi?" Tanya Cika

"Besok." Jawabku singkat.

"Muka lo tegang banget,takut yaa kalo yang berangkat ternyata Johan?"

"Ngga,gue cuma takut."

"Lo takut kenapa?"

"Takut aja kalo nanti yang berangkat,salah satu dari kita berdua"

"Iya juga sih,pasti kalian bakal saingan lagi kaya dulu."

"Ngomongin apa sih?" Timpal Alicia yang tiba tiba datang.

"Ngga." Ucap Cika.

Alicia mulai menatap ku dengan tatapan tajamnya.diriku dibuat risih dengan itu semua.

"Al,lo bisa ga liatin gua ga sampe gitu banget?" Tanya ku geram kepada Alicia.

"Lo tauga?" Ucap Alicia.

"Apaan?"

"Pantes aja Johan mau sama lo,ternyata lo cantik juga kalo diliat liat."

"Baru sadar tante????"

"Hahahahahaaa,iyaaaa" tawa Alicia membuatku tersenyum.

"Bukannya dari dulu gue udah keliatan cantik ya?"

"Gue baru sadarnya sekarang Vii,soalnya dulu yg gue tau cuma gue yang cantik disekolah ini hahaha"

"Iya iya suka suka lo deh,gue ke kelas duluan yaa."

"Oke" jawab Alicia dan Cika serentak.

Keramaian selalu terlihat saat jam istirahat.

Bruuuk...

Entah siapa yang kutabrak kali ini.namun dari aroma parfumnya....

"Maaf Jo."

"Ini udah yang keberapa kalinya lo nabrak gue?"

"Sering,sampe gue lupa udah berapa kali."

"Kalo lagi jalan,jangan baca buku."

"Iya,sorry yaa gue buru buru."

"Nih tisu.buku lo basah tuh,jatoh di lantai yang baru di pel."

"Makasih Jo."

"Iya."

Diriku sudah terbiasa dengan sikap Johan yang dingin itu.sikapnya yang dingin menjadi ciri khas untuknya.

"Gimana mau selingkuh,sama pacar sendiri aja cueknya setengah mati."

****


"Siang kak." Sapa ku kepada kak Andira.

"Siang jugaaaa.aduh kusutnyaa,,sana kamu mandi abis itu makan siang yaa."

"Siap 86"

"Dah sana sana"

Tidak terlihat papah dirumah,kak Andira juga tidak memberitahu kemana papah.

Setelah ganti baju,aku langsung menuju meja makan.

"Besok pengumumannya kan?"

"Iya kak."

"Semoga kamu lulus yaa,kesempatan ga dateng berkali kali kaya main monopoli dek." Ucap kak Andira.

"Viena tau kak.kalo nanti Viena keterima papah sama kakak pasti bahagia.tapi kalo Viena ga keterima..." Ucapanku terhenti.

"Kamu pasti lulus test." Jawab kak Andira sembari menepuk pundak ku.

Pelangi MalamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang