Kembali Bersaing

91 6 2
                                        

Senyum ku semakin melebar saat melihat chat dari Johan,tidak memakan waktu banyak aku langsung membalas chat dari Johan.

Johan membuat ku salah tingkah,namun semuanya menjadi indah dalam sekejap.

Aku mulai menutup mata lalu aku berbisik.

"Sekarang aku sadar,semuanya terjawab oleh waktu bukan nafsu."

****

Mata ku terbuka saat melihat secercah cahaya dari jendela.Tidak ada firasat apapun yang aku rasa,namun hanya perasaan senang yang ada.

Hari ini,hari minggu aku hanya santai di kamar.masih terbayang kejadian tadi malam,masih tidak percaya Johan akan melakukan itu semua.

"Vii..kakak hari ini mau ada acara dipuncak,kamu gapapa kan kalo harus ditinggal sendirian dirumah?" Ucap kak Andira dari ruang tengah.

Aku memilih untuk menghampiri kak Andira.senyuman ini tidak hilang sedikit pun.

"Kakak pulang jam berapa?"

"Mungkin besok,soalnya kakak banyak urusan disana"

"Acara apa kak?"

"Serah terima jabatan,sekalian refreshing disana"

"Oleh oleh jangan lupa ya kak."

"Hmm iya oke,kakak berangkat dulu ya sayang."

Rumah terasa sunyi,hanya terdengar suara kicauan burung dari luar.

"Hmm rumah sepi,undang Al sama Cika aja kali yaaaa...udah lama mereka ga main kesini." Ucapku,lalu menelpon satu persatu sahabatku.

****

"Vienaaaaaa" teriak Cika terdengar sangat jelas.

"Iya tunggu,gue turun nih"

Tanpa dibukakan pintu,Cika dan Alicia langsung masuk tanpa permisi.memang sudah biasa tapi baru kali terulang lagi.

"Eeeh eeh lu tau gasiiiiii" ucap Cika tergesah gesah

"Gatau" jawabku singkat.

"Lo sama Johan bakal jadi saingan lagiiiii..."

"Maksutnya?"

"Besok ada test buat beasiswa sekolah ke luar negri."

"Terus"

"Lo,Johan,dan peserta lain bakalan memperebutkan beasiswa itu."

"Gue udah tau."

"Vii..ini cita cita lo sejak dulu,lo selalu berharap bakal dapetin beasiswa itu."

"Iya" jawabku singkat lalu pergi menuju kamar mengambil tas.

"Lo mau kemana?" Tanya Alicia kepada ku.

"Kerumah Johan."

****

Rumah Johan terlihat sangat sunyi.

"Permisi" ucapku sembari mengetuk pintunya.

"Iyaa cari siapa?" Sahut wanita cantik dengan tubuhnya yg semapai,memakai dress berwarna merah.

"Permisi tante,Johannya ada?"

"Kamu ini siapa?"

"Saya Viena tante,temannya Johan"

"Maaf dirumah ini tidak menerima seorang pembohong" ucapan dari wanita itu membuat darah seakan akan berhenti mengalir.

"Maksut tante?"

"Tante tau kamu bukan temannya Johan,coba kamu terus terang kamu ini siapanya Johan" untuk kedua kalinya wanita itu membuat ku mati kata.

"Saya pacarnya Johan,tante."

Pelangi MalamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang