****
Panas matahari menyilaukan mata ku.Aku sudah panik takut terjatuh ke aspal untuk yang kesekian kalinya.
"Duhh angkot mana sih??!!..udah panas banget iniiiiii,gak kuuuat." Gerutu ku pelan.
Aku berdiri di halte kurang lebih 15 menit,dan tidak ada satupun angkutan umum.
Terlihat dari jauh ada laki laki menghampiri ku dengan sepada motornya.
"Haii Vii..mau gue anter pulang gak?.." Ucap laki laki tampan mengenakan Jaket kulit,dan dia adalah "Zaky"...
"Gak usah!..gue bisa pulang sendiri kok.lagian rumah gue gak jauh dari sini,gue bisa jalan kaki." Ucap ku dingin kepadanya.
"Kan biar sekalian gitu Vii.." Bujuk Zaky manis.
"Sekalian kayak gimana?kita aja gak searah!.." Jawab ku kesal,lalu aku membalikan badan bermaksud pergi meninggalkan Zaky.
"Vienaaa...besok gue jemput yaa pagi pagi." Teriak Zaky memohon,namun aku tidak memperdulikannya.
****
Tubuhku melemas,kaki seperti mati rasa.Aku terbaring di kamar,menatap langit langit dengan tatapan kosong.
Sudah beberapa hari ini Cika dan Alicia tidak bermain dirumah ku,mungkin karena Alicia yang jengkel dengan ku.
Persahabatan kami berjalan 6 tahun,kita bersama sejak SMP kelas 1.
Jika mengingat hal manis pada waktu itu,rasanya ingin kembali ke masa lalu.Alicia memang keras kepala dan selalu tidak ingin mengalah.Toook...toook..took...
"Permisiiiiiiii...kak Andiraaaaaa,Vienaaaaaa,om Gunawaaaaaan,kak Arka ganteeeeeeeng" Teriak Cika dari luar.
Aku berjalan menuruni 8 anak tangga,lalu aku membuka pintu.Terkejut aku melihat Cika,dia membawa banyak makanan dan entah untuk siapa.
"Ini semua punya siapa?lo ga waras bawa snack sebanyak ini?." Tanya ku kepada Cika.
"Zaky dateng ke rumah gue,terus dia nyuruh gue anter semua ini ke rumah lo.karena dia tau kalo dia yang bawa kesini,pasti bakal lo tolak." Jawab Cika panjang lebar.
"Tetep gue gak mau,bawa pulang sana!." Pinta ku sekaligus mengusir Cika secara perlahan.
"Iiih entar Zaky bakal marah sama gue Viii..." Ucap Cika memohon lalu menyodorkan semua makanan yang ada di tangannya.
"Dia gak bakal." Ucapan ku terhenti saat melihat Zaky sudah ada di hadapan ku.
"Gak bakal apa Vii??.." Tanya dia dengan senyum manisnya.
"Gue capek banget,mending lo semua pulang aja!." Paksa ku kepada Zaky dan Cika.
"Vii..gue yakin lo laper kan?pasti kakak lo belum pulang semua,termasuk papah lo juga belum pulang kan?jadiiiii...kita keluar yuuuk cari makan." Penawaran Zaky sama sekali tidak membuat ku terkesan ataupun menerima ajakannya.
"Tadi lo di depan liat satpam gak?." Tanya ku hingga membuat mereka berdua bingung.
"Liat.." Jawab Zaky dan Cika serempak.
"Kira kira pak satpam mau gak yaa gue suruh kesini?" Tanya ku kembali.
"Emangnya buat apaan Vii?." Tanya Cika dengan polosnya.
"Minta tolong usir kalian berdua,gue ngerasa terganggu." Ucap ku dingin lalu masuk kembali kedalam rumah tanpa ada sepatah kata pun untuk mereka.
"Hemm yaudah Vii..nanti gue kesini lagi yaa.." Teriak Zaky dari balik pintu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pelangi Malam
RomanceViena tidak pernah merasakan jatuh hati,tanpa dia sadari dia jatuh hati dengan musuh terberatnya. Johan laki laki tampan dengan otak yang sangat cerdas dapat menaklukan hati Viena Namun kisah cintanya tidak sebaik yang mereka pikirkan.