Episode 3 - Barang Bagus

392 21 2
                                    

Mereka pun pergi ke rumah Adnan secara terpisah. Lira dan Nita pergi menggunakan taksi online sedangkan Rico pergi menggunakan motor. Lucunya yang sampai duluan ke rumah Adnan adalah Lira dan Nita.

"Aneh deh, itu anak pergi kemana dulu sih?" Kata Lira kesal.

"Yasudah maklumi saja, mungkin Rico kena macet dijalan." Ucap Nita.

"Yasudah mari kita masuk." Kata Lira.

"Assalamu'alaikum, Adnan....Adnan..." Salam mereka berdua.

"Waalaikumsalam, eh Lira, apa kabar?" Jawab mamanya Adnan.

"Alhamdulillah baik tante, Adnannya ada tan? Kita disini mau menjenguk Adnan." Kata Lira

"Ada kok di dalam, masih tidak enak badan katanya. Mari masuk Lir." Jawab mamanya Adnan.

"Iyaa tante, makasih ya. Ayo masuk Nit."

"iya Lir."

"Nan...Nih ada teman mu datang menjenguk, sini turun." Suruh mamanya Adnan.

"Eh, Adnannya jangan disuruh turun tan, kasihan masih lemas mungkin. Biar kami saja yang naik keaatas." Pinta Lira.

"Oh yasudah, silahkan naik." Mamanya Adnan mempersilahkan masuk.

"Ok makasih tante." Balas Nita dan Lira.

Mereka pun naik dan menghampiri Adnan yang sedang tiduran sambil bermain HP nya.

"Hai Nan apa kabar? Gimana keadaan kamu, udah baikan?" Tanya Lira.

"Iya Lir, eh ada Nita juga toh. Udah mendingan sih, tapi masih lemas aja." Kata Adnan.

"Bagus deh kalau gitu, semoga kamu cepat sembuh ya nan. Iya nih Nita sekalian kuajak juga, kan dia sekarang anggota baru grup kita." Ungkap Lira.

"Ohiyaa yaa, aku baru ingat." Kata Adnan.

"Omong-omong dimana Rico? Dia tidak ikut menjengukku?" Tanya Rico.

"Biasa lah nan, dia kan selalu telat kalo disuruh apa-apa. Tidak usah dipikirkan nan anak kaya gitu mah. Cuma bikin kesel." Ucap Lira kesal.

"Langsung saja deh ke topik utamanya." Sambung Lira serius.

"Hah??" Adnan bingung

"Kamu sudah tahu masalah yang baru saja terjadi di sekolah kita?" Tanya Lira serius.

"...." Adnan terdiam.

"Ya aku sudah tahu, awalnya aku kaget bisa-bisanya terjadi pembunuhan di sekolah. Saat yang sangat tidak pas, disaat aku sakit begini malah ada kejadian yang tidak mengenakan seperti

ini." Sesal Adnan.

"Yasudah jangan terlalu dipikirkan. Lebih baik kita temukan jalan keluarnya sekarang." Saran Lira.

Disaat hening begini tiba-tiba suara motor Rico memecahkan keheningan. Anak yang ditunggu-tunggu kehadirannya pun datang juga.

"Sampai juga dia. Kemana saja sih dia, baru sampai dari tadi." Lira menggerutu.

"Assalamu'alaikum, Adnan....Adnan..."

"Waalaikumsalam, eh nak Rico, apa kabar?" Balas mamanya Adnan.

"Alhamdulillah baik tante, Adnannya ada tan?" Tanya Rico.

"Itu diatas, sudah pada kumpul dari tadi. Kamu telat sih datengnya." Kata mamanya Adnan.

"Sini Ric naik ajaaa..." Teriak Adnan dari atas.

"Yasudah aku naik dulu tante, permisi ya tan." Ucap Rico sopan.

"Dari mana aja lu Ric? Kita yang naik taksi aja duluan sampainya, lah elu yang naik motor malah telat." Omel Lira.

"Iyaaa iyaa maaf, tadi gw sempetin beli buah dulu buat Adnan. Nih nan buah buat lu, biar cepet sembuh." Jelas Rico

"Waduuuhh sampe ngerepotin gitu Ric." Kata Adnan

"Ga apa apa lah, sekali kali Nan." Balas Rico.

"Hehehee iyaa, makasih ya Ric." Balas Adnan.

"Iyaa sama sama." Balas Rico lagi.

"Yaudah kita lanjutin lagi pembahasan yang tadi. Jadi gimana Nan tindakan kita selanjutnya?"Tanya Lira.

"Aku juga sangat ingin memecahkan misteri pembunuhan ini, tapi polisi sudah turun tangan kan? Kita serahkan saja pada polisi." Ucap Adnan pasrah.

"Hah? Kau tidak ingin membantu Nan?" Rico tersentak kaget.

"Bukannya tidak ingin, tapi kita tidak punya apa apa untuk dijadikan bahan penyelidikan. Jenazahnya pun pasti sudah ingin dimakamkan oleh keluarganya?" Jelas Adnan.

"Iyaa tadi aku dapat kabar besok jenazahnya baru akan dimakamkan. Tapi aku ada barang bagus." Kata Rico.

"Barang bagus apaan Ric?" Tanya semuanya.

Semuanya menatap tajam kearah Rico dengan tatapan sinis seakan ingin segera menerkam Rico, mereka semua penasaran dengan perkataan Rico tentang barang bagus itu. 

Keep reading, and Don't forget to vote and comments.

Seseorang Yang Bersembunyi Dibalik CahayaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang