Episode 4 - Analisis Kotor

376 26 2
                                    

Semua menatap tajam kearah Rico dengan tatapan sinis, mereka semua penasaran dengan perkataan Rico tentang barang bagus itu. "Barang bagus apaan Ric?" Tanya semuanya.

"Hayoo lagi pada ngapain nih? Tegang banget suasananya, mendingan kalian minum dulu nih sirupnya." Tiba tiba mamanya Adnan datang sambil membawa minuman.

"Iyaa makasih tante, sampe repot repot dibuatin sirup segala." Ucap Lira.

"Iyaa nih adanya Cuma sirup doang hehehe, yasudah diminum dulu sirupnya supaya ngga tegang suasananya." Saran mamanya Adnan.

"Iyaa ga apa apa kok tante, ini juga udah bagus banget tan." Balas Nita.

"Kalo bisa, ada cemilannya tan hehehehe." Ucap Rico.

"Hush Rico, gasopan banget, gaenak sama mamanya Adnan." Ucap Lira sambil mencubit Rico.

"Biasa mah, Rico kan suka gatau diri kalo soal makanan. Ya kan Ric." Celetuk Adnan.

"heheheeh iyaaa, maaf tante tadi Cuma bercanda kok." Kata Rico.

"Iyaa iyaa, tante tinggal dulu ya." Kata mamanya Adnan sambil meninggalkan kamar Adnan.

"Balik ke topik, tadi barang bagus apaan Ric?" Balas Adnan.

"Nih lihat, Tadi aku sempat memfoto jenazahnya dan beberapa tempat disekitar kejadian." Sambil menunjukan ponselnya.

"Nah tumben lu pinter Ric. Punya inisiatif juga lu ternyata." Ledek Adnan.

"Coba sini kulihat. Ngeri juga ya keadaannya, ada beberapa luka tusuk dan noda darah yang sudah mengering, seragam yang ia kenakan juga seragam hari senin. Berarti dipastikan Pembunuhan ini berlangsung sekita 2 hari yang lalu." Jelas Lira.

"Lalu, bagaimana rentetan kejadian jenazah ini ditemukan?" Tanya Adnan.

"Setahuku ada siswa yang sedang kebelet buang air besar, karena kedua pintu kamar mandi tertutup makanya ia menggedor-gedor pintu kamar mandi, supaya yang didalam kamar mandi cepat keluar. Saat digedor, salah satu pintu menjawab tetapi, yang satunya tidak menjawab. Ia pun membuka paksa pintu yang terkunci tersebut. Alangkah terkejutnya ia saat pintu terbuka mayat tergeletak di depan pintub kamar mandi." Jelas Nita.

"Jadi gitu toh ceritanya, berarti sejak awal pintu itu memang terkunci ya? Eh tunggu kalau engga salah seingat gue kemarin pas gue mau ke kamar mandi pintu sebelah kiri juga kekunci. Kemarin kenapa gue ga sadar ya kalo di dalem kamar mandi itu ada mayat." Kata Adnan.

"Kalo emang gitu ceritanya berarti kemungkinan besar pelakunya pasti cowok deh, pertama pasti mayat itu digotong ke kamar mandi, kedua kamar mandinya adalah kamar mandi pria, dan kalo kita lihat bekas luka dan noda darah di tubuh jenazahnya pasti pembunuhan itu brutal banget. Pasti cowok deh pelakunya." Jelas Rico.

"Aku juga harapnya begitu tapi, lihat deh ada sesuatu yang janggal di foto mayat ini." Kata Lira

"Hah apaan Lir?" Seru Adnan.

"Nih, masa ada jepitan rambut cewek jatuh tepat di bawah tangan si mayat?" Kata Lira

"Ah masa sih?" Kata mereka tidak percaya.

"Eh tapi bener loh ini jepit rambut cewek, tapi masa cewek sih yang tega berbuat sampe segila itu." Kata Nita.

"Bisa aja itu Cuma pengalihan, biar ga dicurigain si pelaku sengaja naro jepitan rambut itu. Supaya polisi ga curiga. Bener ga sih." Ungkap Rico.

"Dia pasti profesional banget, dia memperkirakan kalo di kamar mandi ngga ada CCTV. Tapi, kenapa dia harus naro mayat itu di kamar mandi?" Kata Adnan.

"Kalau mikir kesitu pasti pembunuhan itu dilakukan di sekolah, dan kapan pastinya kemungkinan hari senin dan pasti sesudah sekolah sepi." Kata Lira.

"Kalau dipikir-pikir, apa yang sedang dilakukan Almarhum Bayu magrib-magrib masih di sekolah?" kata Nita.

"Benar juga, apa yang sedang dia lakukan disana?" Kata Rico.

"Tidak akan ada habisnya jika kita hanya menerka-nerka seperti ini. Lebih baik besok kita lakukan investigasi di TKP dan memintai beberapa keterangan." Kata Adnan.

"Iya aku setuju dengan pendapat Adnan. Kita usut masalah ini besok." Sambung Lira.

"Terus kita sekarang ngapain nih?" Tanya Rico.

"Mendingan kalian semua pulang deh, gue mau tidur ngantuk. Biar besok udah sembuh dan seger lagi, jadikan enak investiggasinya." Saran Adnan.

"Oh jadi lu ngusir kita Nan?" Celetuk Rico.

"Iyaa hahahaha" Adnan tertawa.

"Bedebah emang ini anak satu." Jawab Rico sedikit kesal.

"Yaudah hush hush pulang sana hahahaah." Kata rico dengan nada meledek.

"Yasudah kami pamit pulang dulu ya Nan. Semoga cepet sembuh." Ucap mereka bersama.

"Iyaa iyaa makasih ya semua." Balas Adnan.

Tidak terasa hari mulai sore dan jarum jam sudah menunjuk angka 5. Mereka pun berpamitan dengan Adnan dan orangtuanya untuk pulang. Diskusi masalah pembunuhan ini pun berakhir. Kejadian ini membuat Adnan tidak sabar untuk datang ke sekolah.

Adnan langsung menyiapkan buku dan belajar sedikit untuk persiapan pelajaran esok, selesai belajar Adnan mandi sore menggunakan air hangat. Selesai mandi ia segera makan malam dan tidak lupa untuk sholat, ia pun segera meminum obatnya dan lekas tidur hingga esok hari.

Keep reading, and Don't forget to vote and comments.

Seseorang Yang Bersembunyi Dibalik CahayaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang