Episode 13 - Sesuatu yang Disembunyikan

96 8 0
                                    

Keesokan harinya, Adnan bangun pagi pagi sekali karena tidak sabar menunggu jawaban Vivi. Akhirnya, Vivi pun mengabari Adnan. Tetapi, Adnan harus kecewa karena Vivi menolak ajakannya itu. Bukan karena tidak mau, melainkan karena hari ini Vivi ada acara dengan keluarganya. Karena tidak ingin membuat Adnan kecewa dan Vivi juga ingin sekali menonton film itu, Vivi pun berjanji kalau besok ia akan mengusahakannya.

Adnan pun menghela nafas dan tersenyum. Ditengah senyumnya, terlintas dipikiran Adnan Zayn yang menemuinya kemarin. Ia benar-benar bingung mengapa Zayn bisa menemuinya disana padahal kemarin bukanlah hari libur.

Seketika firasat buruk mulai menghampirinya. Zayn mengenali Adnan, tapi mengapa Adnan tidak sebaliknya? Bahkan Ia sama sekali tidak bisa mengingat kejadian masa lalunya pada saat Ia SMP.

Adnan tidak tau apa yang Ia harus lakukan. Dan, tiba-tiba Adnan teringat bahwa Ia dan Lira satu sekolah saat SMP. Ia langsung berinisiatif mengechat Lira dan mengajaknya bertemu untuk bertanya tentang semua masalah saat mereka SMP.

Adnan meraih ponselnya dan mengetik sesuatu disana.

Adnan
Hai, Lir

Lira
Iya. Kenapa, Nan?

Adnan
Kita bisa ketemuan ga?

Lira
Hah? Tumben banget kamu mau ketemuan. Ada apa sih?

Adnan
Haha ga ada apa-apa kok Lir, kamu bisa ga hari ini?

Lira
Bisa aja sih.

Adnan
Ok deh, kamu mau aku jemput jam berapa?

Lira
Terserah sih jam berapa aja. Kamu mau jalan jam berapa?

Adnan
Oh ok deh, kamu mau sekarang? Bisa kan?

Lira
Sekarang banget? Bisa aja sih, mau kemana emang?

Adnan
Ok deh aku jalan ya sekarang, iya nanti kita nongkrong di café atau resto mana gitu.

Lira
Yaudah deh aku siap-siap dulu.

Adnan pun sedikit mempersiapkan diri dan bergegas menjemput Lira di rumahnya.

⭐◻◽⭐

Begitu sampai di rumah Lira, Adnan langsung melihat Lira menunggu di depan rumahnya.  Setelah diskusi singkat mengenai cafè yang mereka tuju,  mereka langsung bergegas menaiki motor Adnan. Adnan langsung membawanya ke sebuah café dan mereka pun nongkrong disana dan mulai membahas sesuatu yang sangat penting. Terkait masa lalu Adnan.

⭐▫◽◻⭐

"Lir, kamu mau pesen apa?" Adnan nyeletuk tanpa pikir panjang begitu mereka mendapatkan tempat duduk di café.

Lira tersenyum sambil matanya mengisyaratkan sesuatu. "Dibayarin, kan?"

Adnan terkekeh. "Iya, lah. Kan aku yang ngajak kamu."

"Asik. Ywdh aku pesen matcha latte aja deh," tegas Lira dengan senangnya.

Adnan mengangguk. "Sip. Makanannya?"

Lira berpikir sejenak. Tangannya menyambar menu yang terletak di pojok meja lalu membacanya sekilas. "Hm ...gak usah, deh."

"Loh, bener gak usah? Roti bakar aja mau?" Adnan menawarkan.

Seseorang Yang Bersembunyi Dibalik CahayaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang