Agatha menghembuskan napas lelahnya saat ia berjalan memasuki kawasan hutan cemara yang ada di dekat kaki gunung berapi itu.
Agatha tertinggal beberapa jarak dari teman-temannya yang melangkah jauh.
Agatha mengambil napas dalam-dalam lalu menghembuskannya pelan.Ia kemudian melanjutkan langkahnya lagi dan mengejar ketertinggalannya.
Ia tidak boleh beristirahat sebelum menemukan si korban hilang.Ia harus segera menemukannya setelah itu pekerjaannya selesai dan ia bisa pulang.Singkatnya.
''Dimana kita akan mencarinya?''suara Agatha terdengar diantara cuitan burung hutan dan hembusan angin.
Ketiga temannya yang berjalan di depan menoleh padanya.Dua laki-laki dan satu perempuan yang lebih tua beberapa tahun darinya.
''Menurut informasi,Oscar terpisah dari teman-temannya saat mereka akan pulang.Waktu itu Oscar akan mencari sesuatu di dalam hutan,tapi setelah di tunggu beberapa jam,dia tidak kembali lagi.Teman-temannya kemudian mencarinya,tapi dia juga tidak di temukan.Mulai saat itu ia dinyatakan hilang''jelas Omar,pria berdarah arab itu.
Sulit di percaya.
Agatha mengenal Oscar sebagai pendaki gunung sejak mereka di bangku kuliah.Agatha mengenalnya saat ia bergabung bersama komunitas pencinta alam yang ada di kampus dan Oscar sebagai ketuanya.
Kecintaan mereka akan alam membuat mereka dekat.Agatha masih ingat lima tahun lalu mereka bersama-sama mendaki gunung ini dan berhasil.
Agatha tidak percaya kalau Oscar bisa tersesat begitu saja di tempat yang telah mereka jajal sebelumnya.Mustahil.
Oscar adalah orang yang penuh persiapan.Ia akan memberi tanda pada setiap pohon yang mereka lewati agar saat pulang mereka tidak kehilangan arah dan itu berhasil.
Mengingat masa lalu membuat Agatha muak.Ia melangkah terburu-buru melewati ketiga temannya.
''Jangan cepat-cepat,Agatha''teriak Marie wanita berambut coklat.
''Aku harus segera menemukannya''gumam Agatha.Ia tidak memperdulikan teriakan teman-temannya di belakang.
Ia semakin berjalan cepat bahkan berlari.Ia menoleh ke kiri dan ke kanan.Merasa tidak asing dengan lingkungan sekitarnya.Tentu saja.Ia pernah melewatinya bersama Oscar.
Baru beberapa saat yang lalu ia mendengar teriakan-teriakan dari temannya untuk tidak berjalan sendiri.Sekarang ia tidak lagi mendengarnya.Hanya ada bunyi daun-daunan yang bergoyang karena tiupan angin dan suara-suara binatang yang tidak ia ketahui.
Ia menoleh ke belakang dan melihat kalau ia sendirian dan teman-temannya tidak ada.Agatha menyesal tidak mengindahkan panggilan mereka yang mengakibatkan dirinya tersesat di sini.
Agatha kembali pada jalan yang di laluinya tadi,namun semakin berjalan ia malah semakin masuk kedalam hutan yang belum pernah ia lewati.
Agatha meraih ponselnya yang ada di saku celana kargonya.Ia sungguh sial hari ini.Baterai ponselnya drop.Karena sibuk bersungut-sungut sepanjang malam kemarin akhirnya ia melupakan untuk mengecas baterai ponselnya dan berakhirlah sekarang.Ia menjadi korban hilang juga.
Semua ini karena kau,Oscar
Damn it!
Agatha merasa hampir putus asa kalau ia tidak ingat akan janji tugasnya untuk menemukan korban.Menemukan Oscar.Agatha memutuskan untuk mencari pria itu walau ia sendiri.Bagaimanapun ini adalah tugasnya.
Agatha merasa ia telah lama berjalan.Punggung dan kakinya terasa pegal.Ia mengistirahatkan dirinya di bawah pohon yang besar.Agatha tidak tahu apa nama pohon itu.Ia meletakkan tas punggungnya di sampingnya.
Ia merasa sangat lelah hingga akhirnya tertidur di bawah pohon itu.Angin yang berhembus menambah kenyamanannya untuk melelapkan matanya.
''Aku mau pertemanan kita menuju ke arah yang lebih serius''
''Aku ingin kau menjadi pacarku,Agatha''
''Aku menyukaimu''
''TIIDAAKKK!!!''
Agatha terbangun karena mimpinya.Ia menghela napasnya kasar.Ia tidak ingin mengingat ucapan pria itu lagi,tapi ia malah memimpikannya.
Agatha baru sadar kalau ia terlelap lama.Ia mengedarkan pandangannya kesekeliling yang telah gelap.Agatha menyesal ia memilih istirahat tadi sama seperti menyesalnya saat ia menerima pria itu.
Agatha merasa kerongkongannya kering.Ia mengambil sebotol air minum dari dalam tasnya dan meminumnya seteguk.Ia lalu mencuci wajahnya.Ia harus menghemat air karena ia tidak tahu berapa lama ia akan tersesat di dalam hutan ini.
Agatha mengambil pita rambut lalu mengikatnya membentuk cepolan.Ia merasa gerah.Ia membuka kemejanya dan meninggalkan kaos putih yang menjadi dalamannya.
Agatha bingung apalah ia harus melanjutkan pencariannya atau tetap ditempatnya.Tapi,kalau ia terus mencari dalam kegelapan seperti ini ia tidak akan mendapatkan apa-apa malah mungkin ia yang akan bertemu musibah jika ia melanjutkan perjalanam.
Akhirnya setelah pertimbangan yang matang,Agatha memutuskan untuk tetap di tempatnya sampai menunggu pagi tiba baru ia akan meneruskan pencariannya.
Sebenarnya Agatha tidak menyukai gelap.Gelap membuatnya terasa tidak bernapas.Oleh karena itu,ia menyalakan lampu senternya.Ia mengedarkan lampunya kesekeliling.
Saat ia menyenter salah satu pohon besar yang ada di depannya,Agatha melihat sebuah kertas yang di laminating dan tertancap di batang pohon itu.
Agatha penasaran dan segera mendekati pohon itu.
Kertas itu bertuliskan inisial A dan O hanya dua huruf itu.Agatha tidak mengerti apa maksudnya.
Ia kemudian tidak sengaja menyenter pohon yang ada di sebelahnya dan bertuliskan yang sama.Agatha segera mengambil ranselnya dan Agatha mengikuti lagi kesebelah kiri dan ia menemukan tulisan yang sama dengan pohon yang lainnya.
Hingga pada akhirnya Agatha menemukan gumpalan-gumpalan asap beterbangan tidak jauh dari tempat ia berpijak.
Ia melangkah pelan-pelan mendekati dimana letak asap itu berada.Disaat ia menemukannya Agatha tahu Oscar adalah pria yang penuh persiapan.Itu terbukti karena Agatha melihatnya tampak tenang bermain gitar sambil memandangi api unggun yang di buatnya.Pria itu tidak tersesat tapi menyesatkan diri.
Tbc
180718
KAMU SEDANG MEMBACA
Finding Oscar (New Story)
Romance18+ Agatha Brooklyn membenci Oscar Delacrox sampai ke tulang belulangnya karena satu kesalahan yang di perbuat oleh pria itu di masa lalu. Agatha tidak dapat menolak ketika atasannya menugaskannya untuk mencari pendaki gunung yang hilang di st helen...