Duapuluh

1.7K 83 0
                                    

Agatha menatap ponselnya yang tergeletak di atas meja.Ia merasa kesal dan marah karena pria itu tidak menghubunginya sama sekali sejak kemarin.

Pengecut

Agatha berpikir jika memang Omar dan wanita itu tidak memiliki hubungan harusnya Omar mengejarnya tadi malam,harusnya pria itu berusaha menyakinkan padanya bahwa tidak terjadi apapun di antara mereka malam itu.Tapi,karena pria itu tidak melakukan apapun membuat Agatha semakin merasa yakin bahwa memang terjadi sesuatu di antara mereka.

Memikirkan pengecut itu membuat Agatha sangat kesal,tapi kemudian Agatha berpikir mengapa ia tidak merasa sedih,tidak seperti saat Oscar meninggalkannya tanpa sepatah kata,Agatha merasa sangat sedih dan terpuruk,tapi pada kasus Omar,Agatha hanya merasa kesal.Ini membuatnya bingung apakah ia tidak mencintai pria turki itu atau karena usia hubungan mereka yang baru berjalan sebulan membuatnya tidak merasakan perasaan yang mendalam pada pria itu.Agatha tidak tahu.Ia tidak dapat berpikir sekarang.

Agatha memutuskan untuk pergi tidur.Ia merasa mengantuk walau jam baru menunjukkan pukul sepuluh pagi.Mungkin karena terlalu banyak berpikir membuat otaknya lelah dan ia butuh tidur sekarang.Lagipula ia harus bekerja,ia mendapat shif malam di minggu ini.Ia harus menyimpan tenaga untuk bekerja karena pekerjaannya menuntutnya untuk tampil prima.

Ketika Agatha merangkak naik ke atas ranjangnya,suara notifikasi masuk ke ponselnya dan ia segera turun dari ranjang dan mengambil ponsel.Agatha mendengus kasar,ia mengira itu pesan dari Omar,tapi ternyata sebuah nomor tidak di kenal,tapi Agatha tertegun ketika membaca isi pesannya.

Omar sekarang ada di rumah sakit.Ia mendapat kecelakaan tadi malam.

Agatha langsung melupakan rasa ngantuknya setelah membaca pesan itu.Ia mengambil kunci mobilnya dan berlari ke luar dari apartemennya.Agatha tidak memiliki firasat apapun mengenai Omar,ia juga tidak menyangka pria itu akan kecelakaan.Setahu Agatha,Omar adalah manusia yang taat pada peraturan lalu lintas,jadi kemungkinan kecil ia akan mengalami kecelakaan.Itu pikiran Agatha,tapi musibah tidak ada yang tahu kapan datangnya.

Agatha menekan kuat gasnya ketika lampu lalu lintas akan berubah menjadi merah.Ia tidak peduli jika ia akan di tilang saat ini,Agatha hanya peduli dengan keadaan pria itu.Ia harus tahu kondisi pria itu seperti apa.Agatha berharap tidak terjadi hal yang serius pada Omar dan semoga pria itu baik-baik saja.

Ban berdecit ketika Agatha menekan rem sekenanya.Orang-orang yang melewati parkiran rumah sakit itu menoleh terkejut pada mobil yang mengebut masuk ke parkiran.Agatha tergesa-gesa turun dari mobilnya hingga ia menjatuhkan kunci mobilnya di tanah aspal itu.Agatha segera memungutnya dan berlari masuk ke gedung rumah sakit.

Agatha menuju meja resepsionis dan bertanya kamar Omar di rawat dan rasa khawatirnya berkurang setelah ia tahu bahwa Omar berada di ruang perawatan.

Agatha kemudian mengucapkan terima kasih lalu melangkah ringan menuju kamar Omar yang di sebutkan oleh resepsionis tadi.

Agatha tidak tahu bahwa ia akan mendapatkan kejutan ketika ia membuka lebar daun pintu berwarna putih itu dan melihat selingkuhan kekasihnya duduk di samping ranjang Omar sambil menggenggam tangannya dan sepertinya sedang mengobrol karena Agatha mendengar mereka sama-sama tertawa.Dan Omar orang pertama yang menyadari kehadiran Agatha baru kemudian Claudia.Wanita itu tampak terkejut dan salah tingkah.Mereka lalu saling melepaskan pegangan tangan mereka saat menyadari tatapan Agatha.

''Seharusnya aku tidak datang kemari jika hanya melihat kemesraan kalian''

Agatha membanting pintu dan berlari keluar dari rumah sakit melewati pasien-pasien dan orang-orang yang datang menjenguk  melewati koridor rumah sakit.

Hati Agatha sangat sakit.Ia rasanya ingin meledak tapi,mengapa ia memilih bungkam.Seharusnya ia menjambak wanita hina itu,memakinya sepuas-sepuasnya atau meneriakinya di muka umum.

Agatha tidak tahu ia harus melakukan apa lagi.Hatinya beku seketika.Ia tidak memiliki kepercayaan lagi pada pria.Harusnya ia tahu pria seperti Omar yang luarnya tampak begitu baik ternyata didalamnya sama saja.Busuk dan licik.Omar benar-benar sudah menghancurkan dirinya.

Melihat kepergoan Agatha dan kesalahpahaman yang terjadi dua kali membuat Omar berusaha bangkit dari tidurnya tapi,Claudia mencegahnya untuk bangun.

''Biar aku saja yang bicara dengannya.Ingat kata dokter kau belum boleh bergerak sedikitpun dari tempat tidur''

Omar mendesah pasrah.Jika ia tidak memiliki halangan mungkin sekarang ia sudah mengejar Agatha dan menjelaskan sejelas-jelasnya pada wanita itu walau Agatha tak mengindahkannya setidaknya ia sudah berusaha melakukan tapi,dengan keadaannya yang sekarang membuat ia tidak dapat melakukan apapun.Ia benar-benar menjadi seorang pecundang.Omar juga tidak yakin bahwa Claudia bisa membenarkan semua kesalahpahaman ini karena ia tahu Agatha adalah wanita berkepala batu yang akan tetap pada pemikiranya sendiri.


Tbc






Finding Oscar (New Story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang