Kinan

60 15 1
                                    

Membantu orang lain kadang tidak harus melihat Siapa mereka ? Dan tak pernah diduga

🍫🍫🍫

RICKY membatalkan untuk mengantarkan pulang dikarnakan dia ingin cepat sampai dirumah. Raina menunggu bis disekelingnya tampak sepi dan sunyi. Langit pun tampak mendung awan pun berkabut sepertinya mau turun hujan dilihatnya jam tangan berwarna pink itu,sudah satu jam ia menunggu bis tak datang juga .

Raina pun memutuskan untuk berjalan kaki kerumah yang jaraknya cukup jauh dan di sana raina pun bertemu dengan seorang anak perempuan yang usianya 5 tahun itu sedang menangis dijalan.

Raina menghampirinya "kenapa dek kok nangis ,"

Anak itu pun menunjukan coklat yang jatuh ke tanah .yang sudah tidak beraturan lagi bentuknya. raina pun mengambil sesuatu di tasnya diambilnya dompet berwarna pink didalamnya pun ada uang 1 lembar 10 ribu rupiah.
Raina pun menuntun anak perempuan berbaju pink dan berambut keriting sebahu. Raina mengingat wajah anak itu sepertinya mirip seseorang tapi siapa raina pun bingung Raina pun menuju ke supermarket.

"baik dek, tunggu disini ya ."

Raina memasuki supermarket dan mengambil bungkus coklat berwarna ungu seharga uang yang dimilikinya dan membayarnya ke kasir.dilihatnya anak itu pun sedang berdiri di pelataran pakiran supermarket.
Raina menyodorkan coklat yang ia beli ke anak itu .diambilnya coklat anak itu pun tersenyum senang

"oh ya dek nama adek siapa ? ini coklat buat adek. "

" Kinan, makasih kak,"ucap anak itu membuka bungkus coklat berwarna ungu itu.

"yaudah, kakak anter ya, rumah kinan dimana?,"

Raina pun berjalan menuju arah yang ditunjukan menelusuri jalan tanpa terasa sudah sampai didepan rumah kinan.

***

"Assalamualaikum,"

Raina mengetuk pintu rumah tampak sepi tidak ada jawaban dari seseorang didalamnya raina mencoba mengetuk berkali-kali. Dari arah dalam rumah pun terdengar suara cowok yang suaranya familiar ditelinga raina.

"iya, sebentar ."

Dibuka pintu rumah itu cowok memakai kaos berwarna biru dan celana jins bermata coklat madu dan beralis mata tebal itu.Mata Raina terperangah melihat sesosok orang yang membuat dia kesal mengingatkan insiden dilapangan ternyata kinan adalah adik dari Rama wijaya ketua basket yang nyebelin itu. Mungkin kalau saja Raina tau Kinan adalah adik Rama. Dia meninggalkan saja di jalan tadi tanpa menghantarnya pulang tapi Raina tidak seperti itu Raina tetap menghantarnya.

Rama terlihat panik"dek, kamu abis darimana abang tadi nyariiin."

Kinan tersenyum menunjukan coklat tinggal setengah dibawanya"tadi abis dikasih coklat ama kakak cantik"

Rama memutarkan bola mata kearah Raina. ternyata definisi cantik yang di bilang adiknya itu sungguh berbanding terbalik menurut Rama. Raina pun melihat sekeling rumah disana nya sepertinya didalam tidak ada orang.

"makasih ya kaka cantik, dah anterin kinan pulang ,"

"nama kakak Raina bukan kaka cantik lho dek" nyeringai Raina.

"iya kakak Raina, "

"ok. Kakak Raina pulang,"

Hentakan kaki Raina meninggalkan rumah Kinan. Tak ada kata yang terucap dari mulut Rama untuk Raina yang sudah menghantarkan Kinan kerumahnya. Rama mengejar ke arah raina, Raina melangkah tanpa menoleh ke belakang. Rama mengigit bibirnya. Rama menelan ludah dan Menarik nafas dalam-dalam ingin mengatakan sesuatu. Ia berpikir akan berterima kasih karna sudah mengantar kinan pulang atau mengucap kata maaf untuk bola basket mengenai keningnya.tapi ia terlalu gengsi untuk mengatakan semua ini baginya meminta maaf dan bilang terima kasih itu hal tersulit .

***


Handphone raina berdering dilihatnya Notification BBM sebuah nama Ricky Saputra.

Ricky: Raina

Raina membuka handphone dan membacanya. Menyandarkan kepalanya ke bantal dan membalas pesan yang dikirim Ricky

Raina : Iya

Ricky : gimana udah baikkan belum keningnya.

Riana : udah, enggak sakit lagi kok ky.

Ricky : oh, syukurlah.

Ricky amat khawatir dengan Raina terus-terusan memikirkan raina. Berharap Raina tidak apa-apa kalau saja Raina Amnesia dan tidak mengingatnya. Sebenernya dia ingin mengatakan cintanya dan berharap Raina lebih dari sekedar teman. Perasaan yang dia pendam sejak dari masa orientasi sekolah.

***
Rama berdiri di depan pintu melihat Kinan yang sedang tidur. Wajah adiknya pun sepertinya lelah. Kinan pun terbangun dan melīhat rams didepan pintu. Kinan duduk di atas tempat tidur. Rama pun masuk dan duduk di samping kinan dan mengelus lembut rambut kinan dan tersenyum.

"abang rama,"

Kinan memegang bungkus coklat berwarna ungu yang diberikan oleh raina kemarin dan menaruhnya diatas meja. Rama mengambil bungkus coklat itu berisikan coklat kosong yang tak tersisa sedikit coklat.

"kinan, mau beli coklat lagi dek ,"

Rama menundukkan kepala membaca merk coklat itu."nanti, besok abang rama beliin,"ujar rama.

Kinan menatap wajah rama " kinan, mau ketemu kak raina, "

Dirumah itu hanya ada rama dan kinan serta pembantunya bi iyen. Mama dan papanya tinggal di Amerika untuk mengurus bisnisnya mungkīn kalau pulang pas lebaran itu pun hanya seminggu.

"oke deh nanti bang Rama usahain buat kak Raina main kesini,"

"janji ya"

Rama dan Kinan menyatukan jari kelingking mereka. Kinan membaringkan tubuhnya dikasur Rama menarik selimut dan menyelimuti adiknya. Adiknya pun tertidur pulas. Rama sedih karna orang tuanya hanya mementingkan bisnisnya saja tanpa memikirkan anak-anaknya.

Delivery Chocolate : Coklat Penghantar CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang