Perfect day?

52 7 0
                                    

"Fiuh mimpi yang aneh, suaranya pun masih terbayang - bayang, ah lupakan lah".

Aku lalu bergegas mandi dan pergi ke meja makan dan disana ada bundaku yang cantik.

"Oh lihatlah siapa yang datang, putriku yang manis, yang berulang tahun hari ini".

Semua raja dan ratu hadir disini, mereka tersenyum melihatku.

Yap, mereka datang dari kerajaan lain, teman ayah.

Mereka mengucapkan selamat ulang tahun kepada ku, gembiranya hari ini.

Lalu datang lah ayahku dan membuka acaranya.

"Baiklah, terima kasih sudah datang kemari. Menghadiri acara pesta ulang tahun putriku. Aku harap kalian tidak keberatan mendatanginya".

"Oh tidak tidak. Kami senang sekali untuk menghadiri nya. Melihat putrimu bertumbuh besar, adalah suatu kesenangan bagi kami. Kelak dia akan menjadi petarung yang hebat bukan?".

"Ya! Ya! Aku ingin sekali menjadi petarung yang hebat seperti Blue Woman!".

Lalu mereka saling bertanya "Blue Woman?".

Lalu ayah ku langsung tertawa. "Ah tidak usah dipikirkan, biasanya dia mengidolakan orang yang di dongengkan oleh bundanya".

Mereka pun langsung mengangguk mengerti, sembari tersenyum kepada ku.

"Mari lah kita berdoa kepada Tuhan sebelum menikmati hidangan ini. Sebagai tanda rasa bersyukur atas segalanya".

Lalu semua orang menundukkan kepalanya sejenak, begitu pun aku.

Setelah itu, barulah kita menikmati hidangannya.

Saat aku sedang makan, ada salah satu teman ayah yang menatapku dengan rasa takut dan heran.

Awalnya aku bingung, tetapi untuk apa dipikirkan lagi pula ini hari bahagiaku.

Selesai makan, aku, bunda, dan ayah pergi ke depan pintu.

Lalu bunda berbicara di depan rakyatnya.

"Wahai rakyat ku tercinta, rakyat kerajaan Red Flower. Putriku yang bernama Michellia, berulang tahun yang ke lima. Dengan ini, kami membuka pesta ulang tahun putri kami".

Lalu semua orang bertepuk tangan meriah.

Dimulailah pestanya, ada yang menari, ada yang makan bersama, dan lainnya.

Semuanya terlihat bahagia hari ini, sama seperti keadaan hatiku.

Dan kemeriahan pesta tersebut terpecah karena ada seorang pria berteriak.

"Itu dia! Itu dia! Dasar penculik, ratu jahat! Kembalikan ratu kami! Dia tidak salah, bukan dia yang memulai perang, justru dia membela kebenaran! Bajingan!".

Bunda ku langsung memerintahkan prajurit untuk menahan pria tersebut.

Dengan sangat terpaksa, bunda membubarkan pestanya. Karena dikhawatirkan terjadi apa - apa terhadap rakyatnya.

Sementara itu, petugas mau menembak kepala pria tersebut menggunakan pistol.

Tetapi aku tidak sempat melihatnya, karena bunda menyeret ku ke kamar.

Sesampainya di kamar bunda menasihatiku.

"Dengar Michel, jangan menyebut Blue Woman sesukamu. Bukankah bunda bilang dia adalah wanita jahat? Mengapa kamu mengidolakan nya? Dia sangat keji dan untung dia sudah tidak ada".

"Tapi, dulu bunda juga pernah bilang. Bahwa sejahat jahat nya manusia, pasti ada alasan dibalik semua itu".

Bunda tidak menjawab, dia hanya memelukku dan pergi begitu saja.

Ya sudahlah, kalau hati bunda berkata bahwa Blue Woman adalah jahat, maka akupun begitu.

Blue WomanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang