bagian 13

3.4K 147 3
                                    

Kabar tentang Kayla yang jadian dengan Glen menyeruak begitu cepat. Seisi sekolah gempar. Banyak hati lelaki yang patah. Lantaran Kayla, gadis populer yang banyak diincar kaum adam, akhirnya tidak jomblo lagi.

Hana melirik Kayla yang sedang asik mengobrol dengan Glen. Dunia seakan milik mereka berdua, dan itu membuat Hana risih. Karena, kedua sejoli yang sedang kasmaran, tak segan untuk menempel. Bahkan mencium satu sama lain. Menurut Hana, hal yang mereka lakukan itu sangat lebay.

"Mentang-mentang udah punya pacar.  Sahabat lama di lupakan. Emang dasar, ya? Kacang lupa kulit itu bener-bener nyata," sindir Hana dengan nada ngeggas.

Kayla semakin erat memeluk lengan Glen. Niatnya, ingin semakin membuat Hana iri, dan makin nyinyir.

"Ya Ampun. Liat tingkahnya, Jes. Macam cabe-cabean," ujar Hana lagi.

"Ups... Dia kan emang cabe-cabean bokingan. Gak punya malu banget," kata-kata Hana membuat Kayla menoleh.

Apa maksud Hana berbicara seperti itu? Apakah Hana memang sengaja? Atau hanya sebatas memancing dirinya saja? Kayla menatap sengit Hana, dan Jessie. Tapi, kemudian ia membalikkan badan kembali bergelayut manja dengan kekasih barunya itu.

"Jijik!" teriak Hana.

*****

Waktu istirahat.

Di kantin.

Hana, Alfa, Alvin, dan Jessie. Mereka sedang berkumpul, dan menatap Kayla sinis. Tapi tidak dengan Alfa, dan Alvin. Jangankan menatap, melirikpun tidak

"Liat tuh, cabe-cabean. Sekarang udah punya pacar baru. Temen lama dilupain," kata Hana.

"Cabe-cabean? Jadian?" tanya Alfa.

"Maksud kamu apa sih, Yank?" tanya Alvin.

"Lah itu, si Kayla. Dia kan jadian sama Glen. Temen kalian," jelasnya.

Deg.

Jantung Alfa seperti berhenti sejenak. Benarkah? Kayla pacaran dengan Glen? Ah... Alfa jadi teringat dengan kata-kata Glen.

"Bener-bener, Kayla itu memang gatel! Lenjeh, nemplek sana-sini, namanya aja cabe-cabean," ujar Hana.

"Kamu ngomong apaan, sih? Dia temen kamu, loh. Gak baik ngomong kaya gitu!" ujar Alvin.

"Kan emang bener! Iya kan, jes?"

Jessie hanya tersenyum kikuk. Tak mau terlibat terlibat dengan permasalahan ini.

Alfa menggebrak meja. Tak terima jika Kayla dijelek-jelekan seperti itu.

"Mulut kalian bisa dijaga gak?" Hana tersentak, langsung memeluk lengan Alvin. Baru kali ini, Hana dibentak Alfa.

"Lu kok gitu sih, Fa? Kan emang kenyataanya gitu. Kayla itu cewek gak bener. Dia ganjen, dan udah ninggalin kita semua," ujar Hana.

"Tapi, bukan berati li seenaknya jelek-jelekin Kayla kaya gitu. Lu itu temen dia!" tegas Alfa.

"Itu dulu, bukan sekarang! Dia bukan temen gue lagi. Sekarang temen gue Jessie."

Alfa meninggalkan teman-temannya. Entah, mengapa emosinya tersulut ketika mendengar ada yang berbicara tentang kejelekkan Kayla.

"Dasar sensian," ujar Hana.

"Udah, yank. Cukup!"

Kini Kayla menghampiri Hana. Menatap dengan tatapan datar. Hanapun begitu. Menatap datar Kayla.

PUTA(Revisi)(Publish Di Dreame)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang