Tiga manusia berjenis kelamin lelaki, sedang duduk sambil bermain Mobil Legend,. Glen, Alfa, dan Alvin. Mereka adalah sekumpulan lelaki yang sudah bersahabat sejak SMP. Mereka berpisah karena berbeda sekolah. Namun, suatu kesalahan membuat Glen harus pindah sekolah, dan akhirnya mereka bersatu lagi.
“Push!” teriak Alvin.
Sambil ngotot memainkan game yang sedang buming itu, hingga tak sadar suara mereka menggelegar ruang kelas.
“Woy! Kalian bertiga bisa diem gak sih?” kata Kirana ketua kelas.
Namun, ketiga lelaki itu tak menggubris. Malah asik melanjutkan game.“Eh... Kalian kenal Kayla gak?” tanya Glen tiba-tiba.
“Kayla siapa?” jawab Alfa.
“Kayla itu, yang cantik bahenol, bohay,” jawab Glen lagi.
Belum sempat Alfa menjawab, tiba-tiba datang dua gadis cantik. Hana dan Kayla. Kayla mengendong tas. Niatnya, ia ingin bolos pelajaran Bu Ida.
Hana menghampiri Alvin, sang kekasih. Sedangkan Kayla, menghampiri Alfa.
Glen kaget melihat Kayla. Bukan kaget karena Kayla datang, namun kaget ketika melihat Kayla yang bergelayut di lengan Alfa.
“Ayo, bolos!” bujuk Kayla kepada Alfa.
“Kay... Lepasin gak! Aku lagi push, ni,” kata Alfa. Sambil mendorong tubuh Kayla menjauh.
“Ah... Bangke, lu!” Kayla mulai ngenggas dan membanting ponsel Alfa. Alvin, Hana, dan Glen terkejut. Alfa hanya menepuk jidat. Beginilah jika Singa marah, tak peduli barang siapa yang dirusak, tak peduli ada siapa saja di ruangan itu.
“Kenapa? Gak suka?” bentak Kayla kepada Alfa. Sedangkan lelaki itu hanya diam sambil menggeleng. Kemudian mengandeng tangan Kayla tak lupa membawa tas.
Alvin dan Hana saling bertatapan.
“Mau ikutan bolos?” tanya Alvin dengan raut wajah sangar. Sepontan membuat Hana begidik, dan nyengir.
“Eh... Ngak, Yang. Aku Cuma nganter Kayla aja, kok,” jawab Hana gemetar.
Kayla datang bersama Hana.“Awas aja, kalo bolos!” Alvin mengancam.
Alvin dan Hana adalah pasangan kekasih somplak. Namun, jika adu kepintaran tentang pelajaran. Mereka juaranya. Alvin juara 1 olimpiade Matematika, sedangkan Hana juara 1 olimpiade SAINS.
😍😍😍😍😍
Dua manusia berbeda jenis kelamin. Sedang duduk sambil menikmati pemandangan pantai Paseh. Pantai Paseh adalah salah satu tempat wisata favorit, yang berada di kota Pekalongan, tepatnya di desa Gandarum. Selain suasananya yang asri, tempatnya juga nyaman.
Kayla menikmati semilir angin yang menerpa kulitnya. Sambil memejamkan mata, dan mengembuskan napas."Anjing, babi, bangsat!," umpat Kayla. Perkataan Kayla membuat Alfa syok, sepontan membuat Alfa menampol mulut Kayla.
“Ngomong itu yang baik-baik, bego!” ujar Alfa marah.
Kayla memegang bibirnya yang terasa panas, karena gaplokan Alfa. Beberapa saat kemudian gadis itu cemberut.
“Ada masalah apa?” tanya Alfa. Namun, Kayla tak menjawab.
Alfa gemas, dan menonyor kepala Kayla. Untuk kedua kalinya Kayla mengaduh."Kenapa lagi? dihukum lagi?" tanya Alvin, Kayla menggeleng.
Sebenarnya, banyak sekali sesuatu yang ingin Kayla ceritakan. Namun, gadis itu ragu. Takut jika Alfa marah, dan menjauhi dirinya. Kayla mengembuskan napasnya, semoga saja ini adalah waktu yang tepat untuk menceritakan semuanya.
“Kalo gue ngelakuin kesalahan, apa lu mau maafin gue?” tanya Kayla.
“Kesalahan paan? Biasanya lu ngelakuin kesalahan juga gue maafin terus, kan?” tanya Alfa balik.
“Hem... Maksud gue, kesalahan yang kayaknya gak mungkin lu maafin,” ujar Kayla.
Tiba-tiba, hati Alfa menjadi takut, dan merasa tidak tenang. Apakah Alfa akan mendengar kabar buruk, tentang pembicaraan ini.
“Ya tergantung. Emang masalah apa? To the point aja.” Alfa sudah tidak sabar ingin mendengar semuanya.
Kayla mengelus dadanya, seolah menenangkan, dan meyakinkan diri untuk menjelaskan semua. Semoga saja Alfa siap, mendengar berita buruk ini.“Lu tau kan? Gue sering pulang malam, kadang sering telat sekolah. Terus sering tidur di kelas?” tanya Kayla. Alfa semakin bingung, jelas dia tahu, karena yang Alfa tahu, Kayla sering telat, dan sering tidur di kelas karena memang gadis itu bekerja.
“Karena lu kerja,” jawab Alfa.
“Tapi lu gak pernah tanya, kan? Apa pekerjaan gue? Gue kerja sama siapa? Kerja di mana?” tanya Kayla lagi.
Alfa baru sadar, memang benar apa yang dikatakan Kayla. Alfa tak pernah tanya apa pekerjaan Kayla, dan Kayla tak pernah bilang, di mana dirinya bekerja. Kini Kayla masih terdiam. Sedangkan Alfa menunggu jawaban Kayla.
“Sebenarnya ada apa, Kay?” tanya Alfa tak sabaran.
Kini Kayla berubah menjadi gugup. Tegakah dia menceritakan semua? Menceritakan kebobrokannya selama ini kepada seseorang yang sudah sangat baik terhadap dirinya.
“Sebenarnya, gue ... Gue kerja jadi pelacur, Fa,” jawab Kayla.
Gadis itu menunduk, matanya berkaca-kaca. Alfa terdiam, semua seperti mimpi. Sahabat yang ia jaga selama ini, dan juga ia sayangi ternyata berhasil membuatnya kecewa. Alfa merasa telah gagal menjaga Kayla. Sebulir bening air mata jatuh dari pelupuk mata lelaki itu. Alfa berdiri, mengusap wajahnya kasar. Sedangkan Kayla masih menunduk menahan tangis yang ingin pecah.
“Kenapa? Kenapa harus kaya gitu? Astaga,Kayla. Lu goblok banget tau gak,” kata Alfa begitu menusuk hati gadis itu.
“Gak ada jalan lain. Dengan jadi pelacur, gue bisa bayar sekolah, dan nyukupin kebutuhan gue dan nyokap. Apalagi nyokap butuh berobat, kali ini ngertiin gue, Fa. Jangan jauhin gue.” Kayla memohon.
Alfa masih tidak terima dengan semua ini. Hatinya benar-benar kecewa.
“Gue bisa bantu kapanpun. Lu butuh apa, juga pasti gue kasih. Tapi... Kali ini lu bener-bener kelewatan. Apa lu udah gak anggap gue sebagai sahabat lagi?” tanya Alfa.
Kayla menggeleng, bukan maksud dirinya seperti itu. Kayla hanya tak ingin terus merepotkan Alfa. Belum sempat Kayla menjawab, Alfa meninggalkan Kayla tanpa menoleh dan mengajak. Kini, Kayla benar-benar sangat sedih. Tangisnya pecah.
Di dunia ini, tak ada yang bisa mengerti, selain diri kita sendiri.
😍😍😍😍😍
KAMU SEDANG MEMBACA
PUTA(Revisi)(Publish Di Dreame)
Romansa#Judul awal (AMORE TO EL) baca dulu, sebelum berkomentar. #warning, area dewasa. Yang masih belum cukup umur harap mundur. Blurb: Kayla Safitri, seorang gadis cantik yang terpaksa menjadi pelacur karena krisis ekonomi. Ia rela menjadi pelacur demi m...