bagian 19

2K 118 0
                                    

Kali ini Kayla bisa bernapas lega. Setelah seharian tadi ia tak bisa beristirahat. Kali ini ia benar-benar rileks. Ia memutuskan untuk berendam. Mungkin dengan berendam bisa mengubur rasa penatnya, meski sesaat.

Sambil memejamkan mata. Kayla menikmati momen santainya kali ini. Tapi, tiba-tiba ia teringat sesuatu. Hatinya kembali tak tenang.

"Gue takut. Gimana jadinya kalau Glen tau tentang gue yang sebenarnya?" tanya Kayla sendirian.

Ia benar-benar bingung. Harus berbicara jujur atau tidak. Ia takut ditinggal, jika Glen tahu tentang setatusnya. Tapi, ia juga tak bisa memendam, dan merahasiakan kondisinya saat ini. Entahlah, Kayla bingung harus bagaimana.

Beberapa menit kemudian.

Kayla telah selesai melakukan ritual berendamnya. Ia melilitkan handuk di badannya yang seksi.

Gadis itu mendengar dering gawai yang sejak tadi ada di atas kasur.

"Mami Gina," lirih Kayla ketika melihat layar gawainya.

Tanpa berpikir panjang, Kayla langsung menerima panggilan dari Gina.

"Halo, Mi."

"Halo. Kay, nanti malam stay, ya? Ada tamu sepesial, nih. Bawa rombongan lagi. Jangan lupa! Stay jam sembilan malam!" kata Gina di sebrang sana.

"Duh, mi. Sebenernya aku lagi gak enak badan. Tapi, gak papa, deh. Demi uang akan kuperjuangkan," kata Kayla.

"Oke, Dandan yang cantik sayang!"

Panggilan diputuskan secara sepihak, Kayla langsung melempar gawainya ke sembarang tempat.

"Semua gue lakukan untuk bertahan hidup. Walaupun gue tahu, caranya salah," ucap Kayla.

*****

Gadis cantik tengah menatap dirinya di depan cermin. Ia melihat tanda bekas ciuman Waluyo di dadanya. Bingung, harus menutupinya dengan menggunakan apa.

Akhirnya, Kayla memutuskan untuk menimpa bekas ciumannya itu menggunakan foundation, dan bedak. Setelah dirasa cukup, Kayla menguncir rambutnya dengan sangat rapi. Kali ini ia memakai dress mini, berwarna mint. Warna baju yang ia kenakan, sungguh serasi dengan warna kulit putih Kayla.

Gadis itu menatap cerimin, dan mengacungkan jempol.

"Sempurna. Malam ini, gue harus bisa dapetin uang banyak. Biar bisa beli Iphone terbaru," kata Kayla.

Gadis itu melangkahkan kaki, dan akan segera pergi. Kayla keluar rumah, tak lupa mengunci pintu. Kini Taxi online yang sudah ia pesan, telah siap menunggunya.

*****

Di club.

Semua bersorak riang. Para bitch bergelayutan manja di lengan para pria. Kayla menerobos keramaian di club ini, melirik ke sana, ke mari mencari Gina. Ia tersenyum ketika menemukan sosok perempuan germo itu yang sedang menemani para tamu. Akhirnya, Kayla memutuskan untuk mengampiri Gina.

"Selamat malam, Mi. Selamat malam, Om," sapa Kayla langsung duduk tanpa diperintah. Gina tersenyum lega, akhirnya Kayla datang, setelah sekian lama ia menunggu.

"Akhirnya kamu datang juga. Nih, mereka semua udah nungguin kamu," kata Gina.

Kayla tersenyum. Seketika laki-laki berbaju Kuning yang tadinya duduk di tengah-tengah Rani, dan Mia. Kini pindah menjadi duduk di samping Kayla. Hal itu membuat Rani, dan Mia cemberut, merasa kesal, dan merasa tak dihargai sebagai bitch senior. Selalu saja Kayla merebut tamu.

"Saya mau sama yang ini aja, Mi," kata lelaki itu.

"Enak aja. Kayla sama gue dulu. Kan gue udah boking sama Mami," kata lelaki berbaju biru yang sudah sering ke club malam ini.

PUTA(Revisi)(Publish Di Dreame)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang