bagian 17

2.7K 123 1
                                    

Sejak tadi. Jessie menunggu Glen di depan kelas. Gadis itu membawa kotak makan yang berisi kue coklat. Pertama kali melihat Glen, gadis itu langsung jatuh cinta. Tak peduli, jika Glen sudah berpunya atau belum. Yang ada di pikiran Jessie adalah, sebelum janur kuning melengkuh. Ia bebas mendekati Glen kapanpun.

Sosok Glen muncul, dengan gagahnya. Ketampanan lelaki itu sungguh membuat gadis manapun akan meleleh ketika menatapnya.

"Glen," sapa Jessie ramah. Glen membalasnya dengan seutas senyum.

"Glen tunggu." Jessie menarik lengan Glen. Membuat lelaki itu berhenti, dan menatap Jessie aneh.

"Why?"

"Ini buat kamu," kata Jessie sambil menyodorkan kotak makan berwarna pink.

"Dalam rangka apa?" Glen kebingungan.

Jessie salah tingkah, gadis itu membenarkan rambutnya.

"Gak papa. Cuma buat kamu aja."

Glen menerima kue pemberian dari Jessie.

"Makasih, ya?"

"Sama-sama."

Akhirnya, Glen melangkah pergi, dan masuk ke kelas.

Tanpa disadari, ada pasang mata yang melihat Jessie benci. Hatinya merasa terbakar.

"Dasar murid baru gak tau malu. Ganjen banget sama cowok gue," kata Kayla.

Jessie melangkah dengan sumpringah. Gadis itu tersenyum manis, hatinya merasa berbunga-bunga. Karena, sejak melihat Glen pertama kali ia langsung merasa suka.

Rasa kecanduan untuk merebut pacar orang, tak pernah kelar. Dulu, waktu di sekolahnya yang lama. Jessie tak memiliki teman satupun. Ia dijauhi teman-temannya karena sering menjadi pelakor. Alhasil, gadis itu selalu disudutkan. Membuatnya tak betah, akhirnya pindah sekolah.

Kayla menunggu Jessie di kelas. Gadis itu sudah geram. Merasa jengkel karena Jessie berusaha mengoda Glen.

Ketika Jessie sampai. Kayla langsung menarik lengan Jessie.

"Eh... Apaan, nih?" Jessie terkejut.

"Gue mau ngomong," kata Kayla. Ia mengajak Jessie ke kamar mandi."

"Apaan, sih?"

"Udah, deh. Gue gak suka basa-basi, gue cuma mau peringatin lu. Gak usah gatel sama Glen. Dia itu punya gue!" sarkas Kayla.

Jessie menepis cengkraman Kayla kasar.

"Terus masalahnya apa? Kalian baru pacaran! Belum juga nikah. Jadi gak usah terlalu lebay, deh."

Kayla semakin geram. Ingin rasanya menjambak.

"Lu anak baru di sini! Gak usah belagu, anjir!"

"Emang kenapa kalo gue anak baru? Emang ada Undang-Undangnya, kalo anak baru gak boleh belagu?" balas Jessie sengit.

Kayla semakin tak sabar. Emosinya sudah sampai di ubun-ubun. Kayla menjambak rambut Jessie. Jessie mengaduh, dan membalas jambakan Kayla.

"Gue gak suka kalo ada orang sok kecantikan kaya lu," kata Kayla.

"Gue emang cantik! Semua cowok suka ke gue," balas Jessie.

"Apaan, sih? Cantikan juga gue! Lu tepos. Tete lu juga cuma busa isinya."

PUTA(Revisi)(Publish Di Dreame)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang