0.6

35 2 0
                                    

Dokter keluar dari ruangan dan semua yang berada diluar berdiri. Dokter menjelaskan bahwa paru paru Keyara semakin memburuk. Semua menunduk lesu tak terkecuali Daniel. Daniel mengambil ponselnya dan melakukan panggilan telfon.

"Siapkan besok pagi atau seluruh asetmu aku hancurkan"

Semua menatap Daniel. Menatap penuh pertanyaan. Daniel mentap mereka satu persatu dan mengangkat kedua bahunya acuh. Mereka kembali merenung dalam keheningan berdoa pada Tuhan agar Keyara lekas membaik.

Di dalam ruangan Keyara menatap ibunya yang masih terisak. Keyara mengusap lembut air matanya ibunya. Berkata semua pasti akan ada jalannya.

"Mah..udah jangan nangis. Malvin kan udah cari orang yang mau ngasih paru parunya buat Key Mah"

"Iya sayang Mama tau. Tapi kondisi kamu makin menurun sayang"

"Mah... Key baik baik aja kok. Sekarang mendingan Mama pulang ke rumah Aunty Linda dan istirahat"

"Tapi kamu kan masih sakit sayang"

"Ma.... Ada daniel yang jagain Key. Ada Malvin juga dan teman teman Key Ma"

"Ya udah Mama sama Papa pulang dulu besok pagi kita balik ke sini sayang"

Keyara mengangguk dan Gracia mencium puncak kepala Keyara sayang. Kemudian keluar, sesaat setelahnya Meszelder masuk bersama Daniel. Meszelder mencium kening Keyara dan pamit untuk pulang. Meszelder keluar dan menyisakan Daniel di dalam ruangan bersama Keyara. Keyara memejamkan matanya dan daniel duduk disamping Keyara.

"Kamu sudah lebih baik Key?" tanya daniel sambil menggenggam tangan Keyara.

Keyara membuka matanya dan menatap Daniel. Setetes air mata menetes dari ujung mata Keyara. Daniel menghapusnya dan menggeleng pelan. Keduanya tersenyum penuh arti namum arti yang berbeda.

"Iam oke Al. Kamu pulang aja istirahat"

"Aku gak bisa ninggalin kamu sendiri Key"

"Ada Malvin sama Mika kok Al"

Daniel menghela napas pelan dan mencium kening Keyara. Kemudian dia keluar dan pulang. Setelah Daniel keluar Malvin dan Mika masuk.

"Jadi, kamu ngusir Daniel?"

Keyara hanya terkekeh pelan. Memilih untuk duduk bersandar dan meminta Malvin mendekat. Malvin melangkah ke arah Keyara sedang Mika memilih duduk disofa dan kembali menulis pada sebuah kertas.

"Aku mau peluk kamu"

Malvin membalas pelukan Keyara dan mengusap pelan kepalanya. Keyara merasa nyaman setiap kali Malvin mengusap kepalanya pelan.

"I miss Raka"

"Remember Daniel?"

"I know but i miss him"

"Call him Key"

"Dia pasti udah sama Randika. You know, Randika love him. Selama ini dia diam karena gak mau nyakitin aku. Dan sekarang aku udah disini pasti mereka udah bahagia"

"Kamu tau dari mana dia cinta sama Raka?"

"Aku pernah liat Randika nangis di kamar dan nyebut nama Raka dan dia bilang aku jahat"

"Dan kamu masih tahan berteman dengan dia saat kamu tau dia seperti itu"

"All about her mother. Mama nya sakit kalau aku sama Randika jauh Papa pasti berhentiin semua tunjangan buat keluarga Randika"

Keyara GyanastynTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang