0.7

28 2 0
                                    

                 
Aku memang bukan pria berhati malaikat. Tapi aku percaya jika takdir tidak pernah salah.

-Aldaniel Alviaro-

"Malvin bisa antar aku pulang"

Semua menoleh dan terkejut mendapati Mika ada di sana. Bukankah Mika akan melakukan transpaltasi dengan Keyara?? Mereka menatap Mika dan Malvin bergatian meminta penjelasan pada mereka apa yag terjadi.

"Em... Begini dokter bilang dia hamil jadi ya begitulah aku...."

Malvin menggaruk tengkuknya yang tak gatal dan kemudian menatap Mika meminta bantuan. Mika hanya mengangkat kedua bahunya dan duduk disamping Malvin. Mereka dibuat bingung akan keadaan ini. Dan yang membuat mereka resah siapa yang menggantikan Mika.

"Malvin terus Keyara gimana?" tanya Gracia panik

"Aku sudah cari pengganti Mika Aunty. Dia korban kecelakaan dan keluarganya juga sudah rela kok Aunty"

Maszelder menghela napas pelan dan menenangkan istrinya yang terisak. Daniel menunduk dalam berdoa pada Tuhan agar Keyara sembuh dan sehat kembali.

Tuhan jagalah Keyara dan selamatkan dia Tuhan, batin Gaga

Tuhan jika kau menakdirkan Keyara untuk mati aku akan menggantikan dia Tuhan aku sungguh mencintainya Tuhan, batin Daniel

Daniel menatap Gaga yang duduk diam dengan tenang. Kemudian kembali menunduk. Dalam doanya dia selalu memohon agar Keyara lekas membaik.

"Maaf semua, aku akan mengantar Mika pulang dan kembali. Kalian sebaiknya tetap tenang dan berdoa pada Tuhan, agar Keyara kembali pada kita semua" ucap Malvin

Meszelder mengangguk dan Malvin melangkah pergi bersama Mika. Mereka menyusuri lorong rumah sakit yang sedikit ramai. Mereka menjadi pusat perhatian beberapa orang.

"Aku mau es krim Vin" ucap Mika tanpa menoleh ke arah Malvin.

"Huh.... Hanya es krim atau ada yang lain?"

"Emm... Kita lihat nanti"

Mereka melanjutkan langkah mereka hingga sampai di parkiran. Malvin membuka pintu untuk Mika dan Mika masuk ke dalam. Malvin berjalan sedikit memutar dan masuk ke dalam mobil. Selama di perjalanan Mika terlihat murung. Malvin melirik Mika dan melihat Mika mengelus perutnya yang masih rata. Kejadian beberapa bulan lalu yang menjadikan dia seperti sekarang ini.

"Kamu yakin akan mempertahankan kandunganmu Mika?"

"Aku yakin. Dia tidak salah yang salah adalah aku kenapa dengan bodohnya aku mau bekerja di club itu"

Malvin menghentikan mobilnya di pinggir jalan dan menghadap Mika. Mengusap lembut air mata Mika. Dan menggenggam tangannya. Malvin tersenyum dan Mika merasa nyaman dengan seperti ini.

"Jadi es krim rasa apa?"

Malvin menatap Mika lembut dan mengusap pipinya. Semakin mendekat ke arah Mika. Pandagan mereka bertemu dan mereka saling menatap. Mika dapat merasakan hembusan napas Malvin. Malvin mendekatkan wajahnya dan mengecup bibir Mika. Mika hanya mampu menutup matanya Malvin mengecupnya lama dan sedikit melumatnya.

Keyara GyanastynTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang