Part 8 - in love

759 89 9
                                    

Ara sedang membereskan dokumen-dokumen milik suaminya yang berserakan di atas meja. 

Aigoo, sudah mau berangkat kerja masih harus membereskan ini, tumben sekali biasanya dia selalu merapikan sendiri sebelum tidur. Memang dia baru tidur jam berapa?” gumam Ara. 

Lalu mata Ara melihat sesuatu yang menarik, “Song Jae Rim?”

Ara bergegas menemui suaminya yang masih ada di dalam kamar. 

“Cho Kyu Hyun! Apa ini?”

Kyu Hyun terbelalak. “Yah, berkas rahasia, simpan kembali.”

“Rahasia? Kertas-kertas kerjamu itu berserakan di meja.”

“Aku akan membereskannya, tadi malam mengantuk sekali.” 

“Kau memiliki klien bernama Song Jae Rim? Song Jae Rim yang sama dengan yang kukenal.”

“Kau membaca semua?” Kyu Hyun merebut dokumen itu dari tangan Ara.

Ani, hanya profilnya. Dia melakukan terapi apa? Apa keluhannya? Apakah terkait dengan So Eun?”

“Go Ara, kau lupa kode etik profesi kita?”

Aigoo, betapa profesionalnya dirimu.”

“Kita sepakat tak membahas persoalan klien.”

“Dia bukan klien biasa,” Ara mengerucutkan bibirnya. “Katakan, kau melakukan tes apa? Lalu terapi seperti apa yang kau berikan?”

Kyu Hyun tak menjawab alih-alih ia mencium bibir istrinya itu dengan ciuman yang dalam.

“Kuharap kau berhenti bertanya,” lalu Kyu Hyun melenggang meninggalkan Ara yang sibuk mengatur napas. XD

****Commitment Phobia****

Yah! Sang Joon, tunggu!!! 

Chae Rim berlarian mengejar anaknya yang tak menghiraukannya sama sekali. 

Aiiish, anak itu.” 

Noona, ada apa pagi sekali sudah ribut?

“Kau lihat ini, ada apa dengannya?”

Jae Rim mengambil beberapa kertas yang diperlihatkan kakaknya. Nampak nilai-nilai Sang Joon yang luar biasa buruknya. 

“Semester baru saja di mulai, lagipula ini hanya tes harian.”

“Hanya katamu? Sejak semester dua kelas empat kemarin dia sudah menukik prestasinya dan sekarang nampaknya akan semakin parah. Dia sudah kelas lima sekarang, tak akan terasa sampai akhirnya kelas enam dan ujian kelulusan.”

“Kau sudah menemui psikolog itu?”

“Sudah kemarin dan kami sudah membuat jadwal untuk pertemuan dua minggu ke depan. Kau juga lihat tadi kan kenapa aku sampai berteriak, dia semakin tak menganggapku.”

Noona, apa kau habis bertengkar lagi dengan Hyung?”

“Aku meneleponnya soal Sang Joon dan konsultasi psikologi...dan dia seenaknya saja menyalahkanku dan..."

“Cukup, Noona, bisakah kau tenang sedikit? Luangkan waktumu untuk evaluasi. Aku sudah muak.”

“Jae Rim, apa maksudmu?” suara Chae Rim melunak.

“Kau tahu, pernikahan Abeoji dan Eommoni juga pernikahanmu adalah contoh buruk untukku, menjadikanku berpikir pernikahan adalah sesuatu yang tak akan pernah bisa kulakukan. Aku takut. Jangan berikan Sang Joon efek yang sama,” setelah itu Jae Rim segera melesat ke luar rumah. 

Commitment Phobia [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang