Part 14 - fighting

697 82 8
                                    

Min Hyuk menatap wajah damai putrinya yang sudah terlelap. Matanya lagi-lagi basah mengingat betapa tabahnya gadis kecilnya itu. Dan sekarang di saat ia temukan kebahagiaannya, masa lalu itu datang mengusik. 
Mianhae Hae Ra.”

Min hyuk menghela napas panjang dan mengusap sudut matanya. Lalu perlahan beranjak dari kamar Hae Ra untuk melakukan apa yang ia rencanakan sebelumnya. Saat baru membuka ponselnya, tiba-tiba ia mendengar suara bel. Min Hyuk menyimpan kembali ponselnya dan berjalan menuju pintu.

“Siapa?” Min Hyuk bertanya lewat intercom.

“Tuan Kang, aku Jin Moo.”

“Mau apa kau? Bukankah urusanmu denganku sudah selesai?”

“Maaf, Tuan Kang, ada sesuatu yang penting. Kumohon bukakan kami pintu.”

“Kami?”

Min Hyuk akhirnya membuka pintu, di hadapannya bukan hanya ada Jin Moo melainkan juga Hae Mi dan ibunya. Kecanggungan melanda, tak satupun yang berani menyapa lebih dahulu hingga akhirnya Jin Moo mengambil inisiatif.

“Tuan Kang, maaf sebelumnya aku datang lagi. Tapi kali ini aku ingin menyampaikan sesuatu tentang Noona dan aku membawa serta Hae Mi dan Imo karena mereka pun ingin bertemu dan bicara denganmu.”

Geurae, masuklah,” ucap Min Hyuk.

“Silakan duduk,” tambah Min Hyuk.

Min Hyuk menatap mantan ibu mertuanya, gurat letih dan sedih nampak jelas di wajahnya. Sejak kepergian Hae Won ia memutuskan semua hal yang berkaitan dengan wanita itu dan inilah kali pertama mereka kembali bertatap muka sejak lima tahun lalu.

“Min Hyuk-ah, maaf kami datang. Kami mungkin menjadi orang-orang yang tidak pernah kau harapkan untuk bertemu.” 

Min Hyuk tertegun, benarkah seperti itu? Min Hyuk hanya merasa sangat terpukul hingga ia tak sanggup berhadapan dengan siapapun yang berkaitan dengan Hae Won. Sedangkan keluarga Park sendiri merasa terlalu malu dengan apa yang diperbuat Hae Won hingga mereka semua sepakat untuk tak lagi mengusik hidup Min Hyuk meskipun ada Hae Ra yang masih bertalian darah dengan mereka. 

“Hae Won… tak lama setelah bercerai, ia kembali pada pekerjaannya namun semua tak berjalan lancar. Emosinya semakin tidak stabil, ia hanya mengacaukan pekerjaannya hingga aku putuskan untuk membawanya ke Busan. Di sana ada saudaraku yang berprofesi sebagai psikolog,” ibu Hae Won berucap pelan, datar dan penuh intonasi kesedihan. "Jin Moo bilang Hae Won semakin membaik namun aku tak sangka kedatangannya ke Seoul justru untuk membuat ulah.”

Min Hyuk mendengarkan dengan seksama semua yang dituturkan oleh ibu Hae Won. 

“Aku serahkan padamu, terserah kau mau berbuat apa jika ia berani berbuat sesuatu yang buruk.”

Min Hyuk terkejut, “nyonya Park, apa maksudmu?”

“Tuan Kang, akhir-akhir ini aku sering kehilangan jejak Noona, aku takut ia merencanakan sesuatu yang buruk pada gurunya Hae Ra.”

Seketika Min Hyuk merasa tidak tenang, perasaannya yang mengatakan sesuatu telah terjadi apakah benar?

“Aku tahu kata maaf saja tidak cukup tapi aku tak akan berhenti mengucapkan kata itu. Aku tidak mendidik Hae Won dengan baik,” air mata kini mengalir di kedua pipi ibu Hae Won. 

“Min Hyuk OppaEonni bisa melakukan apapun, sebaiknya kita waspada sebelum ia bertindak,” kali ini Hae Mi ikut berbicara. 

“Nyonya Park… aku juga minta maaf. Aku sudah memutuskan hubungan dengan kalian juga padahal kau adalah nenek Hae Ra dan kau Hae Mi, aku telah membuatmu tak mengenal keponakanmu sendiri. Aku akan lakukan apapun untuk mencegah rencana Hae Won. Aku tak akan pernah membiarkan Hae Ra disentuh olehnya, tidak akan sebelum ia benar-benar berubah. Hae Ra… sangat takut padanya.”

Commitment Phobia [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang