Ara terpana saat baru saja keluar dari mobil. Di depannya tersaji pemandangan romantis yang membuat siapapun yang melihatnya menjadi ikut senang atau bahkan iri. Kyu Hyun pun sampai keluar dari mobilnya untuk berkomentar.
“Itu So Eun dengan pria di Gwanghwamun itu, kan?” tanya Kyu Hyun pada istrinya.
“Omo…dua hari tak masuk kerja, ada kejutan manis seperti ini,” ucap Ara.
“Jadi, dia sudah membuat keputusan,” batin Kyu Hyun.
“Ara, aku pergi dulu. Sampaikan saja salamku untuk So Eun. Kabari aku kalau kau merasa tidak enak badan lagi.”
“Ne, Oppa, hati-hati.”
“Hanya itu?” protes Kyu Hyun yang membuat Ara mengernyitkan dahi.
Kyu Hyun mengarahkan matanya ke tempat So Eun.
“Aigoo, Oppa, sudahlah aku sedang tidak mood untuk bermesraan,” jawab Ara lalu perlahan melangkah.
“Kehamilan benar-benar merubah suasana hatimu. Ckckk…” ucap Kyu Hyun lalu kembali masuk ke mobil.
Sementara itu, So Eun dan Myung Soo masih berpelukan.
XD
“Myung Soo, sudahlah lepaskan, aku mau masuk.”
“Tapi rasanya berat sekali,” jawab Myung Soo.
“Ini di tempat umum, sebentar lagi banyak yang akan datang.”
“Geurae,” akhirnya Myung Soo melepaskan pelukannya dengan enggan.
“Nanti sore aku jemput, ya”
“Kau akan menjemput dan mengantarku setiap hari?” tanya So Eun.
Myung Soo mengangguk lalu mengecup singkat bibir So Eun. “Sampai nanti,"
“Sampai nanti,” Ara yang menjawab.
So Eun terkejut, “Ara-ya... Kau sejak kapan ada di sini?”
“Belum terlalu lama tapi cukup untuk menyaksikan ciuman kening, hidung dan bibir lalu berpelukan erat. Romantis sekali sampai-sampai kau benar-benar tak menyadari kehadiranku,” jawab Ara sambil mengedipkan sebelah matanya.
So Eun tertunduk malu, sedangkan Myung Soo tetap pasang wajah seperti tak terjadi apa-apa.
“Baiklah aku pamit,” ucap Myung Soo sambil mencuri kesempatan mengecup kening So Eun.
So Eun semakin merasa malu dan Ara terkekeh dibuatnya.
“Ara, kau sudah sehat?” tanya So Eun mengalihkan perhatian.
“Kalau belum aku tak akan menjadi saksi adegan tadi,” jawab Ara sambil menggandeng So Eun menuju kantor.
“Sudah kukatakan kalau kalian berada di frekuensi yang sama. Jadi, kau akhirnya menyerah dan mengakui cintamu?” tanya Ara yang ikut masuk ke ruangan So Eun.
“Aku ingin percaya padanya,” jawab So Eun.
“Bagaimana dengan isu komitmen itu?”
“Dia… mengajakku menikah, kali ini bukan untuk menyelamatkan diri sendiri,” So Eun mengulang kata-kata Myung Soo.
“Daebak,” respon Ara.
****Commitment Phobia****
So Hyun meninggalkan sekolah dengan perasaan sedih sekaligus marah, pikirannya tertuju pada satu orang yang mampu melakukan semua ini. So Hyun memang sudah merasa kalau kehadiran wanita itu akan menjadi batu sandungan baginya. Ia ingin sekali menghubungi Dae Hyun bahkan lebih jauh lagi rasanya ingin langsung berlari pada Min Hyuk tapi kali ini So Hyun mencoba untuk mengatasinya sendiri dulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Commitment Phobia [Completed]
Fiksi PenggemarKim So Eun, susah payah memutuskan pria yang memiliki isu komitmen hanya untuk kembali jatuh pada pria dengan masalah serupa.