Dae Hyun memutuskan sambungan telepon dengan perasaan sedikit kesal. Ia menghela napas panjang dan bergumam, “seharusnya kumatikan ponselnya tadi.”
“Oppa ada apa?”
“Hae mi, sepertinya kencan hari ini sampai di sini saja dulu.”
“Wae? Belum terlalu sore?”
“Panggilan darurat, kaja kuantar saja kau pulang.”
“Aku belum mau pulang.” tolak Hae Mi.
“Ini hanya perasaanku saja atau kau memang tidak betah di rumah?”
“Aku lelah kalau di rumah.”
“Hae Mi bagaimana bisa kau mengatakan itu?”
“Aku hanya malas saja jika eonni ada di rumah. Belum lagi kalau sudah berdebat dengan eomma.”
“Mereka itu keluargamu”
“Aku tahu tapi……ah sudahlah antar aku ke butik saja.”
“Mau belanja?”
“Ani, butik milik temanku. Aku akan habiskan sore di sana saja.”
“Aku baru tahu kau punya teman pemilik butik.”
“Temanku bukan hanya berasal dari kampus saja oppa, dia temanku di klub yoga.”
“Arasso, baiklah kita berangkat. Daerah mana?”
“Apgujeong”
Dae Hyun melajukan mobilnya ke daerah yang dimaksud dan kurang dari setengah jam mereka sudah sampai di depan sebuah butik. Nampak seorang wanita muda keluar dari butik itu dan mata Dae Hyun terbelalak. “Na Eun?”
Hae Mi yang baru saja hendak membuka pintu langsung menoleh kepada Dae Hyun lalu mengikuti arah tatapan mata kekasihnya itu. “Na Eun eonni…. Oppa jangan pergi dulu” ucap Hae Mi lalu bergegas membuka pintu mobil.
“Na Eun eonni!”
Wanita itu pun menoleh ke arah suara lalu tersenyum seraya melambaikan tangan.
“Eonni”
“Hae Mi? Tumben sekali.”
“Aku ingin mengunjungimu. Kau sibuk?”
“Ani, hanya mau ke mini market, kau masuklah aku segera kembali.”
“Baiklah” namun Hae Mi tidak langsung masuk melainkan kembali ke Dae Hyun untuk menanyakan sesuatu.
“Oppa tadi telingaku jelas mendengar kau menyebut Na Eun. Kau mengenalnya?”
“Oh dia adik kelasku waktu SMA.”
“Benarkah? Hanya adik kelas? Bukan mantan pacar?”
“Yak kau ini tentu saja bukan.”
“Intonasimu tadi terdengar terkejut kalau dia hanya sekedar adik kelas.”
“Aku tak bohong dia benar adik kelasku. Tak kusangka teman yang kau maksud adalah dia.”
“Arasso, lagipula kalau mantan pun tak apa-apa, sudah berlalu kan oppa?”
“Aigo Hae Mi, kau ini. Sudahlah temanku menunggu, aku pergi dulu.”
“Baiklah oppa sampai jumpa.”
Dae Hyun lalu kembali melajukan mobilnya ke tempat di mana Myung Soo berada. Walau sedikit kesal namun Dae Hyun paham betul kalau Myung Soo sudah memohon sampai mengacaukan kencannya berarti memang ada sesuatu terjadi. Apalagi tadi malam dia tidak bicara apapun, dan Dae Hyun pun sedikit menyesal karena seolah mengabaikan sahabatnya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Commitment Phobia [Completed]
FanficKim So Eun, susah payah memutuskan pria yang memiliki isu komitmen hanya untuk kembali jatuh pada pria dengan masalah serupa.