Jadian

2K 159 25
                                    

Hari ini adalah hari ulang tahun Dendi. Galih memakai alasan ini untuk terbebas dari PR.

Pemalas emang.

Bel masuk berbunyi. Guru PKn masuk. Setelah bersiap, berdoa dan pembukaan materi, Galih langsung angkat tangan dan berbicara.

"Bu, Bu, Dendi hari ini ulang tahun. Ibu ga akan ucapin selamat ulang tahun gitu?" Dengan semangatnya Galih itu membuat semua kelas bernyanyi.

Selamat ulang tahun kami ucapkan~
*Lagu selamat ulang tahun

"Oh, begitu, mana Dendi? Sini, nak," Ajak bu guru PKn.

Dendi pun menghampiri Bu guru PKn, maju ke depan kelas, sekilas terlihat senyuman bahagia dari bibirnya.

Dengan wajah yang malu-malu begitu, para perempuan menyiapkan hpnya untuk mengambil adegan yang jarang dilakukan di kelas.

Snapgram, untuk dibuat meme, post di akun instagram kelas, atau untuk memenuhi album komuk di grup Line' kelas.

"Selamat ulang tahun ya, Dendi. Semoga berbakti kepada orang tua, makin baik, makin pinter dan bla bla bla, panjang deh pokonya..

Mereka berdua terus berjabat tangan, Bu guru juga terus mengucapkan banyak sekali doa harapannya sampai Galih minta berhenti.

"Bu, Dendi hadiahnya kasih tugas aja bu yang banyak plus susah, Hahahaha" Galih tertawa keras disusul oleh tawa siswa-siswa di kelas.

***

Pulang sekolah lebih cepat dari biasanya karena ada rapat para guru sedunia.

Ga.

Karena kejauhan, jadinya rapat para guru sekota di SMAN Bandung.

Oleh karena itu, semua murid SMAN Bandung dipulangkan lebih awal. Matahari masih di atas kepala gini, disuruh pulang, yah, seneng ga seneng kalo kaya gini.

Acara ke rumah Dendi jam 2, sekarang masih jam setengah 1. Semuanya pulang dulu ke rumah masing-masing, memilih baju yang akan dipakai, membeli makanan untuk makan-makan disana dan memikirkan beberapa hiburan untuk puncak acara ulang tahun Dendi.

"Mek, gue pake baju kuning atau item atau biru?" Tanya Pahmi sambil berjalan menuju rumah.

"Terserah," seperti kesal yang dipendam, pengen dikeluarin tapi ga mau nyakitin Pahmi.

"Eeeeem....... Lu mau bawa apa ke rumah Dendi?"

"Apa aja yang ada di rumah dah, banyak tanya amat si," yaaah, Mekaenya gabisa nahan kesel.

"Ya maap," jawab Pahmi sambil menundukkan kepalanya.

Mereka pun berjalan ke rumah masing-masing dengan keheningan.

***

Jam 2.

"Mekaaaaaeeeeee," Teriak Pahmi di depan gerbang rumah Mekae.

"Lu aja sendiri sana, gue ga mood," teriak Mekae dari kamarnya yang ada di lantai 2 itu.

"Lah? Gue gaada temen kesananya,"

"Gue udah telpon Galih buat jemput lu. Tunggu aja,"

Haha kasian Pahmi.

Haha...

Ha.

Tet tet tet.

Bunyi klakson mobil Galih mengagetkan Pahmi yang sedang berusaha membuka gerbang rumah Mekae.

"Pahmi, cepetan, udah jam 2 nih, lu belakang ya, ada Zira di depan, hehe," Ucap Galih dari dalam mobilnya yang kaca mobilnya terbuka sedikit.

"Kalo lu kesepian, telpon gue aja, Mek." Teriak Pahmi sambil berjalan menuju ke arah mobil Galih.

Bukan Homo Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang