"Nek, main yuk," Teriak seseorang dari luar rumah nenek Mekae.
"Eh, Rita, nenek lagi kedatangan cucu, nanti aja ya mainnya," Ucap Nenek Mekae.
"Ada siapa, Nek?" Tanya Mekae yang sedang merapikan jaketnya dan menghitung uang yang berasal dari saku jaketnya.
"Mau kemana pake jaket, Mek?" Pahmi ikut keluar penasaran juga dengan perempuan yang datang ke rumah Nenek Mekae.
Ganteng-ganteng nih cucu si Nenek. Pikir Rita sambil memperhatikan dua laki-laki itu dari atas sampai bawah.
"Main sama cucu aja nih, seumuran ko, tenang aja," Nenek menarik Mekae yang masih memegang beberapa lembar uang.
"Boleh dibawa nonton, Nek?" Tanya Fitri bersemangat.
"Ambil aja ambil," Ucap Nenek Mekae sambil mendorong Mekae dan Pahmi pergi dengan Fitri sambil memberi uang lima puluh ribuan.
Yes! pergi bareng yang ganteng. Siapa tau nyantol satu deh. Batin Fitri terhs berharap senang. Kalo bisa dua-duanya sih. Lanjutnya.
Mereka bertiga berjalan riang menuju bioskop yang terdekat dengan rumah nenek Mekae.
Mekae dan Pahmi belum sempat bersiap-siap. Tampilannya tidak terlalu rapi.
Selama perjalanan, mereka membicarakan film apa yang akan ditonton nanti.
"Avengers aja udah," Ucap Mekae menepuk bahu Pahmi, pelan tentunya.
"Mau?" Tanya Pahmi ke Fitri yang sedari tadi diam mendengarkan percakapan mereka berdua.
"Boleh, Btw, nama kalian siapa ya? Kita belum kenalan," Fitri menarik kaos yang dikenakan Pahmi.
"Aku Pahmi, dia Mekae," Pahmi segera membenarkan kaosnya dan berjalan di dekat Mekae.
Sesampainya di bioskop dan membeli tiket, mereka masuk dan siap menonton dengan pop corn tentunya.
Beberapa menit film dimulai, Fitri berada di tengah antara Pahmi dan Mekae.
Menang banyak menang banyak asyik! Hatinya terus mengucap syukur dan sangat senang pastinya. Fitri yang biasanya main dengan neneknya sekarang sedang main dengan cucunya.
"Dingin ya," Kode Fitri pada Mekae karena memang hanya Mekae yang membawa jaket pada saat itu.
Pahmi diam fokus menonton. Matanya tidak berkedip melihat adegan demi adegan.
Mekae terdiam lalu dengan rusuhnya membuka jaket yang dipakainya. Memindahkan uang yang ada di saku jaket ke saku celananya.
Peka juga ni orang. Fitri tidak fokus pada filmnya, ia hanya mencari perhatian dari Mekae atau Pahmi.
Mekae menyodorkan jaketnya ke kiri. "Pah, lu kan ga bisa dingin dingin, nih gua pinjemin, ribet kalo lu kedinginan disini," Jaket melintas di depan Fitri dan diterima oleh Pahmi, "Cuciin." Lanjutnya dengan suara pelan.
"Kan aku duluan yang bilang dingin, ko Pahmi yang di kasih sih, aku juga kedinginan," Fitri mencubit Mekae dengan kesalnya. Ia menekuk bibirnya dan kembali menatap layar.
"Cowo selalu salah di mata cewe," Gumam Mekae lalu kembali fokus menatap layar.
---
Ko sedikit?
Iya gapapa lagi ga mood ehehe
Bye
KAMU SEDANG MEMBACA
Bukan Homo
Humor2 orang lelaki yang tinggal bersebelahan dan sudah berteman sejak kecil itu terlihat seperti berpacaran. "Jangan deket-deket sama mereka. Homo. Hahaha" Ejekan dan tertawaan mereka terus terngiang sampai ke dalam telinga Pahmi dan Mekae. Terkenal tid...