Satu yang harus aku lakukan sekarang! Membunuh orang yang ingin membunuhku. Apapun alasannya dia harus musnah! Keberadaannya membuatku tak tenang. Bukan aku takut, hanya saja aku sedikit terusik karena ulahnya. Baiklah tekadku sudah bulat. Aku akan membunuhnya apapun yang terjadi
^^^
Memangnya Siapa lagi yang menjadi tujuanku sekarang? Joen jungkook, iya hanya dia yang bisa membantuku. Dengan tekad bulat aku datang ke apartemen jungkook yang lumayan jauh dari tempatku ini
Kulihat jam menunjukan angka 21.00, lumayan memakan waktu satu jam. Aku segera turun dari mobil dan naik lantai atas dimana dia berada. Aku terus mengetuk pintunya. Lama sekali dia tak membukanya sampai-sampai kakiku pegal rasanya ingin meledak. Lagi aku menarik nafas hingga setelahnya pria itu muncul dengan wajah berantakan. Bahkan pakaian yang dia gunakan sama sekali membuatku ingin tertawa lepas?
Lihatlah dia memakai piyama bergambar spongebob beserta dengan sepatu bonekanya. Siapa sangka dia adalah seorang joen jungkook? Sudahlah lupakan tentang dia. Aku masuk dengan paksa mendorong pintu nya dan dia hanya mengacak-acak rambutnya yang berantakan
Kulihat dia mengumpat dan kembali menjatuhkan tubuhnya lagi dikasur miliknya
"kau tahu aku setengah jam di depan dan kau aissshhhh menyebalkan sekali"ucapku kesal saat melihatnya kembali memejamkan matanya
Kemudian aku ikut menjatuhkan tubuhku dan berbaring bersebelahan dengannya. Ku tatap wajahnya lekat dan kulihat kilatan kelelahan terpampang nyata disana dan aku yakin dia sedang menanggung beban yang sangat berat, aku salut padanya? Dia dengan mudahnya menutupi semua masalahnya hingga menyelesaikannya dengan sendiri, berbeda denganku yang hanya ingin dibantu oleh orang lain.
rasanya mataku pegal juga lama-lama menatapnya. Aku melangkahkan kakiku kearah dapur yang sedikit sempit aku sangat butuh minum,
Aku kembali datang kekamar dan kembali menjatuhkan tubuhku seperti tadi, dengan menatap langit-langit yang begitu-begitu saja.
"kookie! Kau mau mendengarkanku? " tanyaku terdengar berbisik dan tak ada jawaban apapun yang keluar dari mulutnya.
Kulihat wajahnya, dia masih sama! Menutup rapat mata nya...aishhhh dasar bocah jam segini sudah tidur, aku mengguncangkan bahunya dan berharap dia merespon ku, dia membuka matanya dan menatapku tajam, aku hanya memberinya senyuman hangat.
Dia mulai bangkit dan melangkah menuju kamar mandi, tak beberapa lama dia sudah kembali dan wajahnya terlihat lebih fresh. Dia berjalan menuju sofa dan duduk disana. Dengan cepat aku mendekatinya dan duduk di sampingnya
"kau serius ingin mendengarku bercerita? " tanyaku senang dan dibalas hanya dengan anggukan mantap
"jadi apa yang ingin kau bicarakan? " tanyanya masih tanpa ekspresi, kurasa dia masih kesal karena aku mengganggu tidurnya. Mianhe kookie
"kau masih ingat siapa orang yang menginginkan aku mati? "tanyaku dan dia mengangguk kembali
"kurasa dia tak menyerah, terbukti kemarin dia mengirimkan seseorang kembali untuk membunuhku, bahkan dengan sangat berani dia melancarkan aksinya di depan toko kueku" ucapku membuat dia sedikit penasaran, terbukti dengan dia terus mengerutkan keningnya
"dan kamu kembali selamat? Good" ucapnya
"bukan seperti itu maksudku, aku selamat karena diselamatkan sesesorang"ucapku
"trus? " tanya nya tak sabar mendengar jawaban dariku
"dan entah kebetulan atau apa orang yang menyelamatkanku adalah zo insung si bad boss" lanjutku sukses membuat dia terkejut. Dia terdiam sebentar seperti memikirkan sesuatu
KAMU SEDANG MEMBACA
Bat Black
SonstigesTak pernah terfikir bahwa aku akan menjadi seorang pembunuh, pembunuh bayaran tepatnya. Bukan tanpa alasan aku melakukan hal yang keji seperti itu namun, dengan begitu aku harap bisa melunaskan dendamku atas kematian orangtua ku.