"Kau urus jasadnya yoh ae setelah pemeriksaannya selesai paman" kimbum kembali menyuruh paman chu yang memang berada dibelakangnya.
Setelah kimbum tahu bahwa yoh ae dan orang yang membantu soeun dilarikan ke rumah sakit, dia mendatanginya dan melihat langsung jasad yoh ae
"Baik tuan muda" paman chu pergi untuk mengurus jasad yoh ae
'akhirnya yoh ae meninggal juga dan tak ada lagi yang akan mengganggu soeun ataupun mencoba membunuhnya, tapi tunggu, siapa yang menolong soeun? Apakah selamat atau meninggal?' batin kimbum
Dia dengan cepat lari untuk menemui soeun dan melihat orang yang menyelamatkannya
"apa yang terjadi sso? Jelaskan padaku" dengan tiba-tiba kimbum datang
Soeun tak menjawab dan melirik tajam kearah minra
"baiklah aku yang memberitahu kimbum kejadian nya karena aku takut sso"
"kamu tak apa sayang?" kembali kimbum bertanya pada soeun namun soeun enggan menjawabnya
"soeun tak apa hanya saja tuan jo insung meninggal saat menyelamatkan soeun" minra dengan terpaksa mengucapkannya
"jo insung?"
"iya, jo insung yang telah menyelamatkan soeun dan merelakan nyawanya. Awalnya pria tua itu dengan tiba-tiba menyerang soeun dan insung berusaha menyelamatkan soeun, namun mereka justru saling tembak menembak" ucap minra panjang lebar
"dan sekarang?" tanya kimbum menggantung
"dan sekarang nyawa insung tak terselamatkan" jawab soeun meninggalkan mereka dan masuk ke ruangan insung
Soeun menatap lirih pada jasad insung. Ada perasaan bersalah karena sikapnya yang tak acuh pada insung dan bersikap kurang baik tapi insung membalasnya dengan nyawa yang tak bisa dibalas lagi
"aku bahkan tak sanggup mengatakan apapun selain terimakasih dan maaf" ucap soeun
^^^
Acara pemakaman berjalan dengan lancar dan suasananya sangat ramai. Banyak rekan bisnis insung yang ikut menyaksikan pemakaman tersebut.
Perlahan tapi pasti orang-orang meninggalkan tempat tersebut dan sisalah dua wanita bersimpuh di depan makam jo insung
Soeun terus menerus menangis tanpa ingin berhenti dan terus menyalakan nya
"jadi kamu kim soeun yang selalu menjadi alasan jo insung menolak untuk menikah" sebuah suara menyadarkan soeun dari keterpurukannya.
Dia memperhatikan dengan seksama, wanita setengah baya dengan penampilan masih menawan dan sangat cantik tengah berdiri didepannya
"maaf anda?"
"aku oemma insung, pria yang menggilaimu hingga rela mengorbankan nyawanya" seolah tau apa yang soeun maksud
Entah apa yang terjadi soeun memeluk erat wanita tersebut dan menangis sejadinya
"mi-mianhe oemmanim, jeongmal mianhe. Ini sulit bagiku dan mungkin bagimu aku bahkan tak bisa menerima nya. Penyesalan mendominasi hatiku" soeun terus berucap tanpa peduli tangis yang belum berhenti
"aku tahu aku berhak dihukum dan bahkan mungkin dibawa ke polisi aku tak keberatan oemanim" kembali soeun berucap dan belum mendapat jawaban bahkan wanita tua itu tak merespon sedikitpun
"aku mohon maafkan aku oemmanim maaf" kembali soeun meminta maaf
Wanita itu melepaskan pelukan soeun dengan tiba-tiba dan pergi dengan begitu saja karena tak kuasa menahan air matanya
KAMU SEDANG MEMBACA
Bat Black
RandomTak pernah terfikir bahwa aku akan menjadi seorang pembunuh, pembunuh bayaran tepatnya. Bukan tanpa alasan aku melakukan hal yang keji seperti itu namun, dengan begitu aku harap bisa melunaskan dendamku atas kematian orangtua ku.