Cahaya 5

4.5K 199 17
                                    

"Ehem, Assalamualaikum Kak Irul." sapa seorang adek tingkatnya

Tanpa menjawab Khoirul atau yang lebih sering disapa Irul hanya sedikit menarik ujung bibirnya.

"Dih, sombong banget, untung ganteng." Bisiknya

Khoirul, mahasiswa semester akhir yang tahun ini insyaallah lulus memang terkenal cool dan cuek. Ia adalah aktivis Rohis kampus, jadi ya maklum saja ia begitu menjaga pergaulannya, menjaga pandangannya ia tidak mau terjerumus dalam kemaksiatan hanya karena itu.

"Oi Rul, gimana sore nanti jadi berangkat ke kondangan lo? Yakin  udah ikhlas nih lihat Maya nikah sama ikhwan lain?"

Pertanyaan sekaligus ejekan yang dilontarkan Adam sahabatnya itu benar-benar tepat sasaran. Sedari tadi memang Khoirul memikirkan perihal itu.

Khoirul memang pernah mengkhitbah Maya, namun khitbanya ditolak mentah-mentah oleh kedua orang tua Maya. Alasanya karena Khoirul saat itu belum memiliki penghasilan yang cukup.

"Eh ni bocah diyanya malah bengong, mulai sters kali ya, ditinggal nikah"

Adam cekikikan sendiri dengan pemikirannya, Khoirul yang kembali tersadar dari lamunanya heran melihat sahabatnya ketawa sendiri.

"Oii Dam, stres lo? Ketawa-ketawa sendiri"

"Yaelah, orang stres ngomong stres." sahut Adam tak terima

"Nonton yuk Rul, ada film baru nih"  lanjutnya

"Ogah ah, nanti gue ada jadwal ngisi tausiyah di organisasi, terus kondangan"  jawab Khoirul

"Ayolahh, malem deh kalo nanti nggak bisa, pokoknya lo harus mau, masak Babang Irul tega ngebiarin Adam yang tampan nonton sendiri nanti kalau digoda tante-tante gimana?"

Adam memelas dengan gaya super alay. Pletak!!!  Jitakan Khoirul mendarat mulus di jidat Adam

"Dihh, jijik gue iya deh nanti ditemenin." Sahut Khoirul malas

Ya begitulah ketika kedua sahabat itu bersama, kekonyolan dan perdebatan selalu menyertai.

Dalam kesehariannya Khoirul seakan baik-baik saja dan tidak menujukan sedikitpun luka.

Jujur sebenarnya Khoirul sedang hancur saat ini. Namun ia tak ingin terlihat menyedihkan.

Ia adukan masalahnya kepada Rabb nya di sepertiga malam. Ia ceritakan semua sehingga hanya Allah yang akan menenangkan hati Khoirul.

****

Hari ini Khoirul memang terjadwal mengisi tausiah di organisasinya, setelah selesai acara ia berencana untuk pergi ke walimahnya Maya. Tentu saja bersama Adam, ya kalau bukan Adam siapa lagi?

"Assalamuallaikum Ustadz" goda Adam setelah selesai acara

"Gimana? Yuk langsung berangkat kondangan. Siap kan? Lanjut Adam

"Insyaallah siap Dam." jawabnya sembari berlalu mendahului Adam menuju motor besarnya

"Ehh, ngapain lo nemplok-nemplok gue?" Omel Khoirul setelah keduanya menaiki motor

"Kenapa? Kamu grogi boncengan sama aku? Hmm?" Goda Adam genit bergaya seperti wanita.

"Idihh, na'udzubillah jijik gue"

"Hahaha, udah yuk jalan"

Entah mengapa sejak menginjakkan kaki di gedung yang disulap menjadi bernuansa putih itu hati Khoirul tidak tenang, berulang kali ia beristighfar namun ada sesuatu yang mengganjal di hati, mungkinkah tentang Maya? Khoirul beristighfar sekali lagi untuk menghilangkan pikirannya tentang Maya.

"Masyaallah, noh si Maya kaya bidadari Rul, cantik banget sumpah" cerocos Adam sesampainya mereka di tempat walimah Maya

"Istighfar lu Dam,  bini orang noh lagian dosa jiga mikirin perempuan non mahram"

Khoirul seakan tak terpesona dengan Maya, namun di lubuk hati yang paling kecil masih tersimpan secuil rasa yang coba ia sembunyikan dari dunia.

Keduanya lantas bergegas menuju pelaminan untuk memberi ucapan selamat pada pengantin, suami Maya adalah juniornya Khoirul di organisasi Rohis. Jadi tak heran jika keduanya sudah saling mengenal

"Rul makan yuk, laper gue." Ajak adam setelah keduanya selesai memberi selamat kepada mempelai.

"Huu, berangkat kondangan cuma niat cari makan gratis lu!!"

"Yaelah elu, kaya kaga tau duwit anak kos aja, kan lumayan ngirit uang makan malem, apa gua juga sekalian bungkus bawa pulang kali ya"

"Nggak usah macem-macem lo ya, awas malu-maluin"

"Hahaha becanda Rul, bisa turun tingkat kegantengan gue nanti"

"Udah ah, yuk cepetan katanya habis ini mau langsung nonton"

Setelah merasa cukup mengisi perut, keduanya lantas berpamitan pada pemilik hajat untuk pergi

_____________________

Udah segitu dulu ya 😆😆
Dan jangan lupa voment.

See you 😊
Assallamuallaikum 😍😘

Cahaya di Sepertiga MalamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang