Cahaya 15

3.6K 187 59
                                    

Semakin ingin kau melupakan rasa untuk seseorang dari pikiran
Maka semakin sulit pula rasa itu pergi dari pikiranmu.
Barkan saja, seiring berjalannya waktu rasa itu akan pergi dengan sendirinya.

Khoirul

****

Khoirul menikmati pagi dengan kegelisahan. Ia benar-benar sudah tidak sabar ingin mengetahui jawaban gadis itu. Namun di sisi lain ia menyesali keputusannya karena telah meminta bantuan Maya. Ia tak ingin kembali berinteraksi dengan masa lalunya itu.

Jujur Khoirul sebenarnya masih sedikit menyimpan rasa untuk Maya. Namun perasaan itu ia tepis jauh-jauh.

"Aku harus bisa melupakan Maya, dan menjalani kehidupanku yang baru," tekat Khoirul bulat.

Khoirul segera bergegas menuju kampus utuk menanyakan keputusan gadis itu.

Dalam perjalanan ia melihat sosok gadis yang beberapa hari ini selalu memenuhi peikirannya. Terlihat gadis itu dengan khimar yang berkibar-kibar indah sedang dibonceng temannya.

"Subhanallah, idaman." batin Khoirul

Diam-diam ia mengendarai mobilnya tepat di belakang Cahaya. Karena Khoirul ingin lebih lama mengamati gadis pujaannya itu.

Tanpa disadari mereka telah sampai di kampus. Khoirul lantas memarkirkan mobilnya di parkiran khusus kendaraan roda empat, sedankan Cahaya dan temannya menuju parkiran motor.

Kruyuuukk

Suara perut Khoirul menyadarkan si pemiliknya, bahwa ia ternyata belum makan apapun sejak pagi tadi.

Khoirul berniat mengisi perut di kantin. Namun terlihat pemandangan yang mendadak membuatnya merasakan hawa panas.

Di bawah pohon tampak Maya dan Romi tengah bercanda dan tertawa penuh kebahagiaan. Enatah kenapa mendadak hati Khoirul merasakan sesuatau yang tak menyenangkan.

Tanpa berniat untuk memerhatikan lebih lama, Khoirul segera bergegas menuju ke tujuan awal yaitu mengisi perut di kantin .

Begitu sampai di kantin dengan mood yang memburuk tiba-tiba pandangan matanya bertemu dengan Cahaya. Namun bodohya Khoirul menampakan wajah yang tak menyenangkan dan cenderung seperti tak mau melihat Cahaya.

Khoirul duduk di kantin ujung yang sepi pengunjung. Ia lantas memesan beberapa makanan dan minuman untuk mengisi perutyan yang keroncongan.

"Argh... " dengus Khoirul frustasi.

"Kenapa seakan aku tak bisa melihat Maya bersama laki-laki lain," batin Khoirul

"Tidak.. aku tidak boleh seperti ini. Ini jelas salah, aku harus bisa melupakannya."

Khoirul menghabiskan makannya dengan cepat. Ia lantas bergegas mencari keberadaan Cahaya dan ingin menanyakan keputusan gadis itu.

"Assallamuallaikum," ucap Khoirul setelah menemukan Cahaya yang ternyata berada di masjid kamapus.

"Wa..waallaikumsallam," jawab gadis itu gelagapan

"Boleh saya bicara denga Ukhti?" tanya Khoirul

Cahaya pun mengiyakan permintaan Khoirul dan mencari tempat yang menurut mereka nyaman untuk membicarakan kepentingan mereka.

Hening. Untuk beberapa saat tak ada yang berniat untuk membuka suara.

"Maaf sebelumnya, karena saya sudah lancang mengajukan taaruf pada Ukhti," ucap Khoirul akhirnya

"Jadi saya mengajak Ukhti berbicara di sini ingin mendapat jawaban bagaimana kiranya keputusan Ukhti mengenai taaruf itu," lanjut Khoirul

Cahaya benar-benar ta menyangka. Bahawa Khoirul akan langsing to the point membicarakan itu.

"Kenapa tak melalui Kak Maya saja?" batin Cahaya.

"Emm.. saya menyetujui ajakan taaruf dari anda dan.." cahaya mengambil map biru dari tasnya.

"Ini data diri saya. Kiranya anda ingin mengtahui tentang saya." lanjut Cahaya.

Khoirul menerima map itu dengan tenang.

"Baiklah kita tentukan berapa lama waktu untuk proses taaruf yang akan kita jalani nanti," ucap Khoirul

"Tersera anda saja," ucap Cahaya menahan degupan jantungnya yang semakin cepat.

"Dua minggu saya kira sudah lebih dari cukup, bagaimana menurut Ukhti? Apakah Ukhti menyetujui?" tanya Khoirul.

"Ya, saya setuju," ucap Cahaya mantap

"Jika sudah tidak ada lagi yang hendak anda bicarakan saya permisi. Assallamuallaikum" lanjut Cahaya.

"Waalaikumsallam," jawab Khoirul.

Seperginya Cahaya. Khoirul merasakan kelegaan di hatinya.

"Perlancar semua proses ini ya Allah," batin Khoirul.

_____________________

Selamat siang readers tercintah..

Karena banyak yang minta next cepet, akhirnya Mawa semangat buat nulis.

Dan terimakasih untuk readers semua atas apresiasinya.

See you
Assallamuallaikum cintah 😍😍

Cahaya di Sepertiga MalamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang