Move On

266 13 0
                                    

"Setiap langkah adalah indah. Karena bukan amarah. Hanya sebuah keihlasan karena Lillah"

***

Terjebak. Hingga saat ini ada sebuah penyesalan. Menyesal karena menyianyiakan orang sepertinya. Tidak! Aku sudah benar. Ini bukan penyesalan, ini hanya sebuah bisikan syetan.

" Wanita yang baik itu taat dan menjaga. Jangan pernah berikan rasa! Jangan mudah terpedaya. Tetaplah di jalanNya. Karena tentang jodoh ada di tanganNya"

Kurang lebih seperti itu, kata yang aku dapat simpul kan dari sebuah tausiyah di sebuah masjid yang mengusung tema "Fall'in Love Syariah"
Untuk pribadiku, memang dulu aku bukanlah anak yang dekat dengan agama. Bahkan idolaku. Boyband. Ah~ itu dulu. Allah sayang padaku. Allah selalu mengetuk hatiku. Hingga sedikit demi sedikit aku mulai sadar. Sadar akan hal yang baik. Dan sadar akan hal yang tak perlu aku kejar. Dengan mengikuti organisasi remaja yang islami dan berkumpul dengan mereka, membuat semuanya terasa indah. Aku yang dulu tak berhijab, aku yang dulu mengidolakan boyband dan sekarang aku ingin merubah semuanya. Meskipun sulit. Banyak rintangan. Tapi itu sebuah keharusan.
 "Hijrah" ya, langkah yang ku ambil saat ini. Bukan pindah tempat, dari tempat A ke tempat B. Bukan.
Tapi, sebuah proses memperbaiki diri. Bukan lebih baik dari orang lain, melainkan lebih baik dari diri kita sebelumnya.
Bukan cuma memperbanyak koleksi hijab dan gamis, tapi bagaimana kita berpakaian yang baik dan sederhana sesuai Syariat Islam.
Berpakaian yang baik bukan untuk menarik perhatian, namun untuk menjaga kehormatan. Mempertebal iman dan ketakwaan bukan untuk sanjungan.

***

Tama. Orang yang tak pernah patah semangat. Selalu menghubungi meski sering ku abaikan. Aku hanya ingin dia mengerti soal rasa. Dan paham akan arti menjaga.

Siang itu. Kami kembali di pertemukan

"Min!"

"Eh, kamu!"

"Aku, cuma mau bicara"

"Tapi, aku harus segera pulang."

"Sebentar"

"Hn, baiklah"

Kami berjalan menuju taman, duduk di sebuah bangku. Kala itu waktu menuju sore. Hening. Dan aku memulai pembicaraan.

"Lalu?"

"Hn.."

"Lalu, apa yang ingin kamu bicarakan?"

"Kenapa kamu menghindar. Chat waktu itu. Ada yang salah kah? Atau.."

" Kamu tahu ceritanya Khadijah?"

"Istrinya nabi Muhammad S.A.W kan?"

" Hn, wanita yang luar biasa. Dengan cinta yang tulus. Ikut membela agama Allah. Rela mengorbankan hartanya. Selalu sabar. Penuh cinta dan kasih sayang. Kamu tau, aku ingin seperti beliau yang kasih sayangnya selalu membekas di hati nabi Muhammad S.A.W
Cintanya abadi hingga ke Jannahnya. Aku ingin seperti itu, meski tak bisa se sempurna Khadijah. Tak berharap seperti nabi Muhammad. Hanya ingin lelaki yang bisa menjaga keutuhan rasa dan kehormataan wanita. Aku tak sempurna. Tapi saling melengkapi itu indah" jelasku

"Aku masih belum mengerti"

" Cobalah untuk sabar dalam menanti. Jangan tergesa - gesa. Mungkin saja apa yang telah kamu utarakan bukan rasa melainkan nafsu belaka. Aku hanya takut."

Hening. Entahlah. Mungkin dia mulai mengerti. Atau mungkin bingung.

"Kejar apa yang harus kamu kejar. Genggam apa yang harus kamu genggam. Aku masih ada di sini. Biar waktu yang menjawab. Biar do'a yang menjadi jalan terbaik. Aku tak mau menjadi perusak masa depanmu. Kau pun tak ingin membuatku hancur berantakan kan? Semoga kamu mengerti. Jangan memaksakan hal yang tidak baik, tapi cobalah memulai dari hal yang baik. Meski terkadang sulit. Percayalah Allah bersama kita.

Hn, sudah sore. Aku pulang du.."

"Eh, iya. Bentar. Aku mengerti sekarang. Maaf aku yang sering mengganggu mu. Terimakasih. Meskipunn sulit dan sedikit sakit. Akan kucoba.  Aku takan membuatmu kecewa. Aku akan membuat kepastiaan nyata dan tanpa noda. Istiqomah. Ya, akan ku buktikan." jelasnya

Aku hanya tersenyum dan beranjak pulang meninggalkannya

" Semoga kamu bisa. Dan jangan terlalu berharap pada makhluk. Aku pulang dulu. Assalamualaikum." pamitku

"Wa'alaikumus salam" jawabnya.

Lega. Aku merasa tak ada lagi beban. Semoga apa yang kita ikhtiarkan. Di ridhoi olehNya. Sukseslah. Bukan menjadi orang lain. Tapi tetaplah menjadi dirimu dengan segala perubahan sikap dan sifat yang lebih baik.

Aku dengan segala kesibukanku sebagai pelajar tingkat akhir. Satu bulan lagi aku UN. Dan aku harus bisa. Sukses dengan berjuta cita cita. Dan dia. Semoga bisa menjadi dia yang luar biasa dengan segala kelebihannya. Menjaga pandangan dan rasa.
Berharap. Hanya pada Allah. Karena, Allah tak pernah membuat hambanya kecewa.

"Bersyukurlah ketika kamu beruntung. Jangan pernah menyalahkan takdir ketika kamu merasa hidup tak adil. Karena apa yang menurutmu baik belum tentu baik di pandangan Allah begitupun sebaliknya. Karena yang merugi adalah kita yang selalu tak bersyukur"

Let's MoveOn!
Biarlah kenangan menjadi masalalu mu. Jangan di ungkit. Karena segelap apapun masalalu. Ada masa depan yang lebih cerah.
Kemarin. Biarlah.
Hari ini. Belajarlah.
Besok. Perbaikilah

Mohon masukannya^^

Life Is Choice (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang