"Selangkah lebih baik. Melupakan walau sulit, merelakan walau sakit."
***
Fokus! Ujian dan cita - cita.
Memanfaatkan waktu dan peluang. Namun, seperti yang ku bilang. Rencana dan fakta kadang tak sinkron. Timpang.
Ada banyak hal yang harus ku pikirkan. Masa depan dan harapan. Itu prioritasku. Namun, tak ada perjalanan yang selalu mulus, pasti ada kerikil penghalang, selalu ada ucapan yang membuat semangat hilang. Bahkan kadang ucapan itu terlontar dari mulut orang tua sendiri.
Menyerah. Terpuruk dan jenuh. Hampir putus asa. Semangat yang tak konstan. Hati yang rapuh dan yaaa..aku bingung. Harus bagaimana? Mau seperti apa aku dimasa yang akan datang?Percayalah! Masa muda tak hanya untuk poya poya. Akan ada masa dimana kamu harus memilih langkah yang kadang tak sesuai harapan. Berpikir mengolah otak untuk tetap bisa bertahan hidup. Bosan. Ya mungkin benar, ini mbosankan. Prihatin dan ini berat.
"Nak, ayah tidak mau anak ayah prihatin. Gak ada orang tua yang mengajarkan anaknya untuk hidup prihatin. Ayah hanya ingin kamu menjadi anak yang selalu Berpikir"
Kata - kata ayah yang selalu ku ingat. Entah apa maksudnya. Sampai sekarang aku tak begitu paham. Mungkin nanti. Suatu saat aku pasti mengerti.
Aku percaya rasa sayang ayah itu selalu ada. Cinta kasihnya sepanjang masa. Walau terkadang dilema, aku selalu meneguhkan hati. Berjanji untuk menjadi yang tak pernah mengecewakan, walaupun raga ku, ayah dan ibu hanya dapat berkumpul 3 kali dalam sebulan. Aku tak mengapa. Karena aku percaya bahwa semua indah pada waktunya jika kita ingin berusaha dan mempercayai takdir dariNya.
Ku lupakan semua egoku. Sakit. Aku tak perduli.
Rasa yang pernah ada untuk dia. Biar ku kikis. Tak kan pernah ada lagi cinta, kecuali untuk orang tua. Karena itu prioritas utama.
Melangkah dengan masalah. Karena setiap yang bernyawa jangan pernah kalah dan menanglah dengan kewibawaan. Tanpa harus menyalahkan keadaan."sesungguhnya masalah itu boleh ada. Yang gak boleh itu kesedihan. Berat sempit itu boleh ada. Tapi yang gak boleh itu putus asa. Yang harus ada itu Allah karena faktanya yang kekal cuma Allah"
Masa lalu. Tetaplah kau di sana.
Biarkan aku tetap melangkah. Memegang amanah. Menjadi manusia yang fitrah. Tak banyak nafsu dan amarah."Gak kerasa ya ki. Minggu depan kita udah mau UN. Waktu cepet banget berlalu."
"Iya, yah ran. Kita bakalan seperti apa ya dimasa yang akan datang? " tanya kiki
" Ntahlah ki. Kita hanya harus berusaha dan ber do'a" tegasku
"Iya ran, semaksimal mungkin. Semangaaaatttt"
"Kkk~ semangat kiki. Kita tunjukan pada dunia. Kita ini wanita hebat, wanita dengan sejuta harapan. Wanita yang luar biasaa." pungkasku
"Haha~melangkah! melangkah Rania! Kita bisaaaa!" jawab kiki.
***
Aku tak pernahenceritakannya sebelumnya, tapi dialah temanku.
KIKI NAHWA FADHUSHOLIHA. Orang yang selalu setia. Orang yang sederhana. Dialah yang mengenalkanku akan rasa. Mengenalkanku kepada dia. Dia yang membuatku jatuh cinta. Mungkin. Aha~pokoknya aku sayang kiki.***
April, 2016
Bulan yang akan menjadi sejarah untuk kami. Siswa kelas XII. Setelah melewati serangkaian ujian, sekarang langkah akhir kami dimulai. Ujian Nasional. Ujian akhir yang akan menjadi gerbang awal kami. Menjalani kehidupan realita sesungguhnya.
"Akhir Cerita, awal realita"Bergelut dengan asa, mengesampingkan rasa demi meraih cita.
Apapun, semua dimulai dari diri sendiri. Aku harus jadi lebih baik dari masalaluku. Cerahkan hari dengan mentari. Hujan kan jadikan yang tandus menjadi bagus karena Lillah. Bukan soal kesiapan. Tapi kemauan. Karena kesiapan ada setelah action."Semangat Rania, bergelut dengan waktu. Jangan ada kata buntu! Terus berusaha, bukan untuk jadi nomor satu. Tapi hanya untuk membuat bahagia orang - orang disekitarku" tekadku
Beberapa hari di bulan ini, adalah pertaruhan dari kerja keras, kesungguhan, kemampuan dan keberuntungan. Akhir dari cerita di sekolah dan realita kehidupan akan segera dimulai.
Bismillah, kulangkahkan kaki. Langkah berikutnya ku tujukan untuk aku di esok hari, tentang hasil yang kan ku dapat. Tentang mimpi yang akan ku raih. Dan tentang doa yang selalu ku panjatkan. Hasil nya aku percaya pada keputusanNya.
Barangkali, ada yang membuat kecewa hanya ada satu pilihan yaitu kembali. Kembali ke pemilik hati, bukan untuk berhenti namun untuk terus berusaha dan menunggu akan pasti.
KAMU SEDANG MEMBACA
Life Is Choice (TAMAT)
SpiritualBismillah... Melangkah... Kau tahu? Remaja ini sangatlah indah. Bahkan mungkin bisa terjerumus oleh pergaulan yang salah. Peradaban yang kini lumrah dengan nafsu dan amarah, membuat gundah dan resah. Bisakah menjadi remaja istiqomah yang selalu taat...