Keluarga Ke 2

110 11 0
                                    


Hah~

Kutarik nafas berat, mencoba menenangkan diri sejenak. Omelan omelan rasanya sudah mulai bersahabat dengan telingaku, bagaimana tidak. Belum genap sebulan kerja disini, aku jadi paham macam-macam kepribadian orang dari mulai cara mereka menawar harga, komplain terhadap hasil cetakan, ada juga yang ramah bersahabat.

Dream Digital
Siang ini waktu istirahat, aku masih betah dengan pekerjaanku. Ya, hari ini pengunjung banyak sekali.  "Ternyata begini ya lelah nya bekerja" gumamku

Sedang asyik ku berkutat dengan rekapan data dan email customer yang masuk, terdengar suara yang ku kenal menyapa.

" Rania?"

" Ah, iya kenapa kak?" tanyaku tanpa mengalihkan pandangan dari layar monitorku

" Serius sekali, mau makan siang gak?"

" Entar aja kak, tanggung. Aku nanti deliveri aja kak"

" Setdah gaya bener"

" Tanggung si kak , hari ini customer banyak banget. Rekapan seabreg"

" Yaudah, kamu mau nitip apa biar aku beliin."

" Eh, udah. Gak usah kak."

" Buruan apa? Ayam goreng? Sop buntut? Gorengan? Apa Belalang crispy?"

" Yang terakhir apa kak? Emang ada?"

" Haha..canda kali ran. Apa? Buruan!"

"Ish~ samain aja kayak kakak deh. Bedanya aku mah dimakannya disini"

" Yaiyalah..dasar bocah. Aku berangkat."

" Hn, siap Kak"

Entah sejak kapan aku menjadi sangat akrab dengan kak septi. Dia memang easy going. Selain itu, dia memang sosok kakak yang baik.

Bukan hanya kak septi, semua karyawan disini memang luar biasa baik. Mungkin karena umur mereka yang masih terbilang muda. Jadi tak ada rasa canggung. Mengalir seperti air.

Aku nyaman disini dengan mereka.

Jam terus beputar. Rekapan hari ini hampir selesai. Saat kulihat jam pukul 13.00 "Astagfirullah, aku belum shalat dzuhur. Kak septi kok lama ya?"  Gumamku masih tetap duduk dikursi Yang sama mencoba meregangkan otot tubuh yang lelah.

Saat aku mencoba mengistirahatkan tangan dan mataku. Kak septi datang membawa makanan yang ku pesan tadi.

" Ran, ini. Ayo makan dulu. Belum shalat juga kan? "

" Iya kak. Aku udah kelaparan nih"

" Yaudah sonoh. Kakak yang jaga disini."

Aku menganggukan kepala tanda setuju lalu melangkah meninggalkan kak septi menuju ruang khusus istirahat untuk makan dilanjut shalat.

Usai sholat, aku kembali dengan pekerjaanku. Hingga waktu tak terasa cepat sekali berlalu. Waktu pulang pun tiba.

" Alhamdulillah, waktunya pulang" ucapku gembira

" Lembur woy " teriak kak indra.

Dia adalah operator mesin laminasi dan operator cadangan mesin oliver juga. Orangnya rese, sok kegantengan tapi baik. Usiaku dengannya terpaut 2 tahun.

" Itu mah kakak. Aku mah pulang."

" Gak ada niatan gitu buat bantuin?"

" Gak. Udah ah kak, aku pulang ya?"

" Iya sonoh. Oia, besok jangan lupa kesini lagi"

" Aku bahkan lupa siapa orang yang lagi ngajakin aku gobrol" ucapku sambil terkekeh

" Wah, org ganteng seantero Dream Digital ini kamu lupa? Ckck..terlaku"

" Mulai deh. Terlalu keleus"

" Haha..yaudah sonoh pulang!"

"Wah ngusir nih?"

" Setdah..yaudah hayuk bantuin!"

" E..eh enggk..enggk. Aku pulang. Dadah haha"

Kulangkahkan kaki menyusuri jalanan sore dengan penuh lelah, namun bahagia menuju rumah. Mengapa tidak? Disini, tempatku bekerja banyak org yang begitu peduli. Berbagi canda dan tawa, meringankan sedikit beban hidup.

Kak septi dan kak indra. Mereka hanya sebagian dari keluarga Dream Digital. Orang baik dan penyabar. Khusus kak indra, kata teh uki dia suka eror kalau udah bulan ramadhan.

Oia, teh uki. Satu - satunya desainer wanita di dream digital.

Yang paling dekat ya dengan mereka bertiga. Keluarga kedua yang penuh warna, suka dan tawa.

Untuk duka. Maaf gak di bawa, soalnya aku ingin terus bahagia. Biar kamu (duka) pergi aja bersama luka dan kembali dengan asa dan cinta.


Bersambung...

Vote&Comment jan lupa ching😁

Life Is Choice (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang