flashback 2

3K 179 1
                                    

"APA!!"

Rookie yang tengah berkumpul di training field hanya lemas mendengar ucapan hinata yang begitu mengejutkan mereka

"Apa maksudmu hinata?" tanya tenten yang khawatir atas ucapan hinata

"Neji-nii akan menikah dengan sakura-chan" jawab hinata mengulang kata katanya yang sudah tiga kali diulang

"APA!!"

Yah dan terulang lagi mereka terduduk ditanah saking kaget nya kabar tersebut

"Bagaimana bisa sakura-chan akan menikah dengan neji?" tanya lee dengan air mata menggenang dan bersiap pecah menjadi air mancur

"Tou-sama bilang padaku bahwa mereka telah dijpdohkan" jawab hinata jujur tanpa adanya kebohongan

"Aku tak tahu harus bicara apa?" ujar ino yang kehilangan kata katanya

"Sakura-chan"

Naruto terlihat tersenyum miris ia tak menyangka ternyata memang dia sudah tak punya lagi kesempatan dihati gadis itu

"N-naruto daijyobu?" tanya hinata khawatir melihat air wajah sang calon hokage tersebut

"Apa maksudmu hinata-chan tentu saja aku baik bahkan aku senang" bohong naruto dengan senyum 5 jarinya

"J-jadi hadiah apa yang akan k-kalian berikan p-pada s-sakura-chan dan n-neji-nii?" tanya hinata membuat semuanya terdiam

Benar juga mereka harus memberikan hadiah untuk pernikahan sakura dengan neji dimana hadiah itu haruslah istimewa untuk sakura bukan?


Hinata kini tengah berjalan jalan dengan naruto ditengah tengah keramaian desa konoha hinata sebenarnya sangat senang bisa berjalan dengan naruto ia yakin jika naruto akan membuka hatinya saat sakura akan menikah

Tap

"Eh"

Hinata yang melihat naruto menghentikan langkahnya pun ikut berhenti dan memandang apa yang naruto pandang sebuah kalung perak tipis berliontin kotak tapi terdapat ukiran i love you disana

Tanpa babibu naruto memasuki toko perhiasan itu meninggalkan hinata sendirian

Kini naruto memegang kalung itu ditangannya dengan sebuah senyum kecil hinata yakin itu adalah hadiah dari naruto utnuk Sakura

Ahh sepertinya naruto butuh waktu lebih lama untuk move on dari sakura

Ino juga tenga berjalan dengan sai wajahnya terlihat malas melihat sai yang sendari tadi hanya tersenyum palsu tanpa berniat mengajaknya mengobrol ataupun bertindak romantis

"Sai"

"Ya" sai masih saja mempertahankan senyumnya membuat ino mau tak mau gusar dibuatnya

"Jadi kau akan berikan hadiah apa pada sakura?" tanya ino mmulai pembicaraan

Senyum diwajah sai luntur seketika ia terlihat berfikir sembari menatap langit malam disertai bintang

"Entahlah mungkin lukisan" jawab sai sembari memandang ino mmbuat wajah ino bersemu melihat wajah tampan sai dibawah sinar rembulan ditemani sinar lampu toko

"Kenapa hanya lukisan?" tanya ino balas menatap manik sewarna onixs pria berambut hitam ebony itu

"Lukisan itu teramat istimewa aku buat untuknya pertama kali aku bertemu dengannya aku beranggapan dia adalah gadis yang buruk"

Sai tersenyum kecil mengingat telah beberapa kali dirinya terkena tinjuan maut sakura meski tak sekeras tinjuannya pada naruto tapi itu berhasil mrngubah sudut pandangnya pada seorang gadis

"Tapi melihat dia yang tulus menolong setiap orang dengan kekuatannya ia adalah jantungnya tim 7 aku akui itu tanpa dia aku tak bisa membayangkan apapun"

Sai kembali teringat saat sakura mencoba mengerti siapa ia dan mendekatinya untuk membuatnya mengerti arti persahabatan yang sebenarnya sakura pernah menolongnya saat ia terluka memarahinnya karena sok kuat

"Semangat naruto adalah dia cinta sasuke adalah dia dewi tim adalah dia, dia,dia, dan dia itulah alasan lukisan yang kubuat hanya khusus untuknya" jawab sai tersenyum kecil senyuman tulus yang hanya ino yang dapat melihatnya

"Dia secantik namanya selembut warnanya sekuat batangnya seperduli akarnya ia adalah pohon sakura yang selalu tampil infah dan cantik"

Ino tersenyum ia ingat pertama kali bertemu sakura dimana sakura adalah gadis pemalu karena tak percaya diri dengan dahinya yang lebar tapi ia juga tahu sakura adalah gadis yang kuat dan pantang menyerah

"Jadi kau sendiri akan memberikannya apa?"

Kali ini ino menatap sai yang bertanya kepadanya ia tersenyum senang saat sai mulai terbuka kepadanya

"Tidak perlu mewah asalkan ia suka aku hanya akan memberikannya sebuah bando" jawab ino menatap langit malam sembari tersenyum cerah

"Bando?"

"Ya bando pertama sakura mulai mau memperlihatkan dahinya dan percaya diri adalah pita merah yang kuberikan untuk mengikat rambutnya dan sekarang hanya sebuah bando yang akan aku berikan padanya aku juga punya bando berwarna lainnya tapi sama dengan bando yang akan aku berikan pada sakura" jawab ino mengingat momen ia memberikan pita merah pada sakura dan mengikat rambut sakura dengan itu

Tenten termenung disebuah danau ia menatap langit malam dengan perasaan berkecamuk hatinya sakit mengingat neji akan menikah

Sisi hatinya merasa putus asa mengingat cinta yang selama ini ia pertahankan akan berakhir sia sia ia benar benar sudah putus asa sekarang

Lee yang baru saja membeli sebuah hadiah langsung berhenti melihat tenten disisi danau bahu gadis itu terlihat bergetar

Lee berinisiatif menghampiri gadis berambut hitam dikepang tersebut dan menyentuh bahunya lembut meremasnya perlahan membuat tenten mengalihkan pandangan kearahnya

"Sakit hati eh tenten?" tanya lee dengan maksud menyindir dirinya sendiri

"Apa maksudmu lee?" tanya tenten dengan nada serak

"Aku jatuh cinta pada sakura-san dari sejak masih di-academy ia adalah gadis yang kuat dan pintar dia adalah orang yang berharga bagiku aku sudah sadar dari dulu ia tak akan melihatku maka dari itu aku mulai melupakannya meskipun tak bisa lupa" ujar lee menyindir dirinya sendiri

Tenten jelas tahu kisah percintaan lee yang bertepuk sebelah tangan ia juga tahu lee bisa menjadi ninja adalah karena Sakura yang menyemangatinya setiap hari dirumah sakit maupun memarahinya ia tersenyum yahh bukan salah Sakura mereka menikah kenapa ia jadi cengeng begini sih

"Yah kau benar lee tak seharusnya menyalahkan yang tidak salah itu hanya akan menambahkan bebannya" ujar tenten sembari menghapus air matanya lee memang selalu bisa menenangkan hatinya

"Nah apa kau sudah menemukan hadiah?" tanya lee menatap tenten yang terlihat menggeleng lemas

"Aku sudah lihatlah bagus bukan?" tanya lee memperlihatkan sebuah jepit rambut berbentuk bunga yang indah dan menawan berwarna pink

Tenten tersenyum ia juga akan memberikan hadiah untuk neji mungkin sebuah piknik hehehe

+++++++++&&&&&&&&

Flashback nya masih ada satu lagi tapi minggu depan ya hehehe

LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang