"Kau baik neji" bisik sakura amat sangat pelan bahkan dirinya sangat yakin siapapun tak akan mendengarnya
"Aku tahu"sahut neji
"Ehhh"
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Sakura povTunggu apa bisikanku terdengar oleh neji? Jangan bilang iya akhh sial pasti kini wajahku memerah kesal
"Jika kau tahu kenapa tak sekarang"
Tunggu itu bukannya suara lembut khas perempuan lalu siapa itu aku mendongak menatap siapa yang datang tapi tak ada siapapun
Aku menggelengkan kepalaku mana mungkin itu halusinasikan akhh kenapa kepalaku dipenuhi hal yang tak penting
"Eh sakura"
Suara itu lagi apa halusinasiku saja atau bukan aku mendongak menatap ayame-san dan teuchi-san yang menunjuk kesampingku kutatap samping kiriku
Kosong....
Kutatap samping kananku dan hanya ada neji disana aku mencondongkan tubuhku mengintip disela-sela bahu lebar neji dan menemukan tenten dan lee disana
Aku bernafas lega ternyata otaku masih jalan..
"Hai lee tenten kencan ya?" tanyaku bermaksud menggoda mereka sayangnya respon tenten berbeda dengan respon lee
"Ahh tidak kok kami kesini karena disuruh guy sensei membeli ramen porsi besar dan karena kebetulan lapar jadi kami makan disini" ujar tenten nampaknya tak enak ia melirik-lirik neji membuatku memasang ekspresi curiga entah sejak kapan aku mulai jadi possesive pada suamiku tapi wajarkan bila aku possesive pada suamiku sendiri?
"Sebenarnya kami tak berencana kencan tapi melihat kalian disini aku terluka😢"ujar lee mendramatisir membuatku menaikan alisku pertanda kebingungan atas ucapannya
" apa maksudmu lee-san?"tanyaku mengutarakan rasa bingungku
Kulihat lee akan membuka suara sebelum tenten menutup mulutnya mungkin antisipasi lee untuk tak berbicara iapun berdiri dan menyuruh lee dudul dikursinya dan tenten duduk dikursi yang diduduki lee tepat disamping neji
Aku mengerutkan dahiku dengan bibir maju beberapa centi entah kenapa aku kok kesal melihatnya
Arghh sudahlah!!
akupun lebih memilih memakan ramenku yang mulai dingin dan merasakan perasaan terintimidasi akupun mendongak dan yah
Teuchi ji-san dan ayame-san menatapku prihatin hei kenapa harus menatapku begitu akupun menoleh dan hal yang aku lihat merusak moodku
Neji menyentuh bahu tenten dan mengelusnya sedangkan tenten merona jika lee dia tengah memakan ramennya
Arghh sudahlah!!
Akupun berdiri berpura-pura terburu tanpa berpamitan akupun berlari keluar ichiraku entah akan kemana sejujurnya aku bingung harus kemana dan kepada siapa
Hinata!!!!
Nama itu terlintas begitu saja diotaku tapi hinata adalah pendengar yang baik kan?
Akupun langsung berlari semakin cepat bahkan kini melompat keatas atap untuk mempercepat lajuku walaupun sedikit berbahaya tentunya
Sakura pov off
Hinata menatap langit malam yang penuh bintang,bulan berbentuk sabit dan sinarnya cukup menerangi penglihatannya untuk mengerjakan rajutan syall ditangannya
Tep
Hinata menatap keatas atap rumah didepannya yang kini duduk diatas batu dibawah pohon rindang yang tak pernah alpa ditaman hyuuga
"S-sakura-nee ada apa?" tanya hinata menyadari bahwa orang itu adalah kakak iparnya sendiri
Tep
Sakura melompat turun dari atap tepat beberapa meter dihadapan hinata air mata tak bisa tertahan seolah ada tekanan memaksanya mengeluarkan liquid bening yang tengah menumpuk membingkai netranya
"Hinata!!!" tangisnya pecah ia mendekati hinata dan tentu saja gadis yang sebentar lagi akan bermarga uchiha itu bingung atas sikap kakak iparnya iapun turun dari batu meninggalkan rajutannya mendekati sakura dan memeluk tubuh sakura
"A-ada apa?" tanya hinata panik
"Aku...tidak tahu"
KAMU SEDANG MEMBACA
Love
FanfictionKisah cinta neji dan sakura setelah menikah saat mereka menikah karena sebuah perjodohan yang pernah terjadi dahulu Nejisaku guys Sedang dalam masa revisi