"sudah dua tahun setelah kejadian penculikan itu semuanya berubah drastis walau benar-benar butuh waktu mengungkapkan rasa asing bagi kami karena untukku sasuke-kun adalah nyawaku namun semuanya salah karena sekarang neji-kun adalah nyawaku"jeda sesaat
"memang kami masih menyimpan ragu saat itu mengenai perasaan cinta tapi aku sadar panik dan khawatirku serta kepercayaanku pada neji-kun membuatku sadar itulah yang dinamakan cinta tak terucap"sakura tersenyum lembut
"sakura berhentilah berdongeng kalian berdua cepat tidur besok ken-kun ada ujian chunnin dan kau hanatsu ada ujian academy dan kau sakura cepat kembali kekamar"neji mendengus gusar membuat sakura tergelak
"iyaa tou-chan kau berisik sekali"seorang pemuda bersurai hitam kopi disertai viridian sehijau anggur mendengus membuat sakura kembali tergelak
"kau bilang apa ken-kun? BERISIK? lihat jam anak muda"telunjuk neji menunjuk jam dinding berbentuk kotak berkhias panda yang jujur neji sendiri geli melihatnya
"iya tou-chan kami tidur oyasumi kaa-chan dan juga tou-chan"ujar gadis berambut pink sepunggung berumur 7 tahun bersiap tidur
setelah saling megucapkan selamat malam neji dan sakura keluar dari kamar kedua anaknya wanita musim semi itu bergelayut manja pada tangan suaminya
"ne anata aku senang karena kejadian fukura saat itu kita bisa seperti ini"ujar sakura membuat seulas senyum lembut terpatri diparas tampan neji
"itulah yang disebut takdir hime"balas neji
flashback 12 tahun
dirumah sakit konoha hari ini agak sepi mungkin karena tidak banyak orang yang sakit hari ini disebuah ruangan sakura dan neji tengah duduk
tidak ada yang terluka diantara mereka
hanya duduk memandang fukura yang tengah tidur tak sadarkan diri neji dengan perban ditelapak tangannya kalian tak usah bertanya sakura bisa menyembuhkan lukanya sendiri
"neji-kun aku ingin bicara jujur padamu"ujar sakura menatap neji membuat pria itu mengangguk
"jangan disini kita ketaman desa saja"ujar neji sakura mengangguk lantas keduanya berjalan menuju taman dalam diam
sesampainya disana keduanya duduk dibawah sebuah pohon rimbun sakura menatap neji yang nampak tenang berselonjor sembari bersandar pada pohon besar tersebut
"anata"
neji membuka matanya perasaan aneh membuat jantungnya berdetak dua kali lebih cepat ia menatap sakura yang nampak merona dengan senyum tulus diwajahnya
"saat aku menikah denganmu aku terkejut tapi tak menolak, ku akui aku gugup saat malam pertama kita entah kenapa tak ada pikiran kenapa melihat dirimu wajahku selalu memerah dan aku selalu gugup saat bersamamu bahkan saat sarapan pertama kita aku ingin terlihat rapi didepanmu"jeda sesaat neji masih setia mendengar pernyataan sakura err mungkin
"saat sasuke-kun pulang mungkin aku tidak rela memanggilnya uchiha-san tapi kau ada disisiku saat aku enggan mendekatinya dan saat itu aku merasa jika kau special dengan tanpa malunya aku melambai kearahmu padahal sebelumnya aku merasa canggung denganmu"neji masih setia mendengarkan
"saat aku memelukmu aku bahkan berharap kau berkata lembut padaku dan ya kau berkata lembut padaku aku senang, kau mengajarkanku tanggung jawab dan membawaku untuk meminta maaf pada shizune-senpai"sakura terdiam
"ya dan uchiha datang mengklaimmu sebagai miliknya jujur aku kecewa saat itu tapi aku berfikir ya mungkin bukan salah siapapun disana jadi aku diam saat kau menangis meminta maaf padaku aku merasa senang"neji menyugingkan senyum kecilnya saat mengingat masa lalu tersebut
"waktu itu juga aku melihatmu anata maka dari itu aku langsung menolaknya anehnya aku lebih membelamu aku kecewa kau pergi saat itu dan aku masih belum sadar kalau kau istimewa hingga aku tidak kecewa akan pengakuanku saat itu"sakura membalas
"aku tidak sedih saat sasuke melamar hinata aku hanya marah saat kau berkata akan pergi kerumah tenten aku malu saat kau topless dan aku senang kau memperbaiki moodku dengan makan bersama aku malu saat kau menatapku intens dan bahkan aku berbisik kalau kau baik"sakura menghembuskan nafasnya yang terasa menyesakan dadanya ia gugup
"aku merasa khawatir saat kau banyak pikiran hime"kedua pipi sakura merona mendengar panggilan baru neji untuknya ia bahagia
"saat kau bersama tenten aku marah dan hinata bilang aku cemburu beberapa kali aku membuntutimu dan terakhir kali tercyduk oleh adik ipar ayam kita itu"dengus sakura membuat neji terkekeh kecil
"ya hinata-sama mengatakan itu padaku"
"aku senang sudah menjadi milikmu seutuhnya neji-kun saat malam pernikahan hinata dan sasuke aku senang seutuhnya menjadi hyuuga sakura" kini senyum tulus memenuhi wajah sakura
"aku tidak suka saat fukura menghinamu"neji menatap langit yang mulai mendung
"aku teringat saat kau memelukku saat sasuke mendekat bayangan sasuke adalah dirimu kepalaku pusing dan saat aku mendapatkan pesan fukura aku langsung mendatangi tempat itu tanpa pikir panjang"
"dan aku sadar akan pengorbananmu hime"
keduanya terdiam
zrashh
hujan turun cukup deras namun sakura maupun neji masih tak beranjak
"aishiteru anata"sakura menunduk berbisik berharap hujan tak merendam suaranya
"Aa aishiteru mo hime"
dan hujan dimusim semi itu adalah pembuktian jika cinta bisa datang tanpa diminta
bisa datang tiba-tiba
hanya telusuri seberapa berharganya ia untukmu seberapa banyaknya pengorbanannya untukmu maka kau akan menemukan arti cintamu yang sesungguhnya
END
KAMU SEDANG MEMBACA
Love
FanfictionKisah cinta neji dan sakura setelah menikah saat mereka menikah karena sebuah perjodohan yang pernah terjadi dahulu Nejisaku guys Sedang dalam masa revisi