Sasuke menatap sakura nanar ia menggenggam jemari tangan sakura lembut
"Alasan aku menjadikan hinata tunanganku adalah dirimu" ujar sasuke pelan membuat sakura mau tak mau mnaikan alisnya bingung
"Karena aku masih mencintaimu"
Plakk
.
.
.
.
*** *** *** *** *** *** ***
..
.
.
Sakura berjalan mondar-mandir dengan wajah bingung dan frustasi bercampur jadi satu sesuatu mengganjal direling hatinya dan ia tahu apa ituTepatnya sasuke dan hinata ia tak mungkin dengan mudahnya membiarkan sasuke menjadikan hinata sebagai pelampiasan cinta terlalu ironis jika adik ipar menjadi pelampiasan suami karena kakak ipar
Eughh seperti sinetron-sinetron picisan yang tak ada gunanya bila ditonton akhhh kenapa ia jadi pusing begini
"Sakura ada sesuatu yang menggangu pikiranmu?"
Sakura menatap neji yang barh saja memasuki kamar dengan keadaan basah sehabis mandi ia merona melihat neji hanya mengenakan celana putihnya dengan dada terekspos
"Sakura" lagi neji memanggil si cherry blossom membuat sakura tersentak
"Aa ya neji-san?" tanya sakura menatap neji yang mengangkat alisnya
"Mau ikut aku makan ramen?" tanyanya memakai kau hitamnya dan menyisir rambutnya
"Emm ya ayo kita makan" ajak sakura menarik lengan neji tapi peia iru sama sekali tak bergerak membuat sakura menataonya bingung
"Mandi lah dulu" suruh neji memberikan handuk putih yang ia pakai mandi
Sakura menerima handuk itu dan masuk kedalam kamar mandi meninggalkan neji yang menatap dirinya yang hilang dibalik pintu kamar mandi
"Apa yang mengganggu pikiranmu sakura" bisiknya membuka ointu balkon rumahnya dan menatap keasrian hutan disamping rumahnya yang berhadapan dengan balkon
Sasuke menatap hinata disampingnya hari ini mereka akan pengukuran untuk gaun pernikahan keduanya yang akan diadakan beberapa hari lagi
Hiashi yang menyuruh pernikahan mereka berlangsung sangat cepat dengan alasan ingin menimang cucu
Mereka berjalan menuju toko busana yang berada ditengah-tengah desa hanya suasana gening dan canggung yang melingkupi mereka
"Ano uchiha-san apa alasan mu melakukan hal ini?'' tanya hinata menatap sasuke penuh tanya
" apa maksudmu?"tanya sasuke berpura-pura bodoh
"Gomen aku lancang tidak ada apa-apa kok" ujar hinat menunduk
***
"Itadakimasu!!"
Sakura memakan ramennya dengan lahap ternyata akibat moodnya buruk pola makannya pun ikut memburuk
Neji memakan ramennya dengan anggun dan berkelas berbeda dengan sakura ia hanya memandang sakura sembari memakan ramennya
Sakura yang merasa diperhatikan menoleh kearah neji dan terkejut melihat neji memperhatikannya sambil memakan ramennya spontan kedua pipinya memerah iapun menunduk untuk menutupi rona merah dipipinya
Paman teuchi dan ayame hanya tersenyum memandang pasangan pengantin baru itu sembari mrnahan geli melihat sikap malu-malu keduanya tepatnya sifat malu-malu Sakura
"Ahhh seperti obat nyamuk saja" ujar ayame agak kencang hingga mengalihkan atensi teuchi dan nejisaku
Mendengar perkataan ayame sakura sesegera mungkin menundukan kepalanya dengan wajah yang lebih merah dari apel sekalipun
Bletak
"Makanya menikah!" ujar teuchi memukul tak berperasaan ayame hingga kepalanya membenjol
"Salahkan kakashi-san yang membuatku tak bisa move on darinya" ujar ayame mengerucutkan bibirnya kesal
"Dia pasti lebih memilih anko-san dari pada kau bocah" ujar teuchi menyilangkan tangannya didepan dada
Sakura terkekeh melihat kejadian itu dan menatap neji ia teringat jika kini neji mencoba mendapatkan hatinya meski neji sendiri tahu bahwa sakura masih mempunyai perasaan pada sasuke
"Kau baik neji" bisik sakura amat sangat pelan bahkan dirinya sangat yakin siapapun tak akan mendengarnya
"Aku tahu"sahut neji
"Ehhh"
KAMU SEDANG MEMBACA
Love
FanfictionKisah cinta neji dan sakura setelah menikah saat mereka menikah karena sebuah perjodohan yang pernah terjadi dahulu Nejisaku guys Sedang dalam masa revisi