Tep
Sakura melompat turun dari atap tepat beberapa meter dihadapan hinata air mata tak bisa tertahan seolah ada tekanan memaksanya mengeluarkan liquid bening yang tengah menumpuk membingkai netranya
"Hinata!!!" tangisnya pecah ia mendekati hinata dan tentu saja gadis yang sebentar lagi bermarga uchiha itu bingung atas sikap kakak iparnya iapun turun dari batu meninggalkan rajutannya mendekati sakura dan memeluk tubuh sakura
"A-ada apa?" tanya hinata panik
"Aku...tidak tahu"
..
.
.
.
.
Hinata memandangku bingung dan secara lembut dan perhatian ia membawaku duduk dibatu tempat dirinya merajutAku menangis sepuas-puasnya dipelukan gadis yang nyatanya lebih pendek tinggi badannya dari ku itu tapi tak menghalangi niatanku untuk berhenti menangis ataupun melepaskan pelukannya
Persetan jika yukatanya basah asalkan aku bisa meluapkan rasa sedih yang akupun tak tahu alasannya apa aku bahkan tak tahu tangisan itu untuk siapa eurgghh jengkelnya aku
Entah berapa lama aku menangis tapi usapan lembut yang hinata berikan pada punggungku menenangkanku untuk kali ini hinata lebih baik daripada ino tapi aku tetap tak akan melupakan ino
Aku kini sudah tenang tangisan yang tadi kukeluarkan hingga yukata bagian bahunya basah tapi nampaknya ia tak mempermasalahkannya tapi aku khawatir apa hinata tak kedinginan memakai pakaian tipis seperti itu
"Baikan?"
Kutatap hinata yang khawatir menatapku dan akupun langsung mengangguk atas jawaban pertanyaan yang dilontarkannya kuseka air mata yang menggelitiki pipiku
"Ada apa Sakura-nee kesini?" tanya hinata mengusap bahuku tapi sekarang aku terdiam aku sendiri bingung harus bicara apa
"Eumm hinata" aku ragu jadi aku menolak menatap wajah Hinata tapi dapat kurasakan bahwa hinata merangkul bahuku lembut memberikan keberanian padaku
"Apa kau eumm pernah..." aku menggigit bibirku pertanda masih terlalu ragu tapi nampaknya hinata sangat penasaran bahkan adik iparku itu mulai menggenggam tanganku lembut
"Merasa tak suka saat seorang pria dekat dengan wanita lain bukan dengan dirimu?"
Finall akhirnya aku bisa berkata jujur padanya kulirik hinata nampaknya ia tersenyum lembut penuh arti kepadaku yahh aku tak tahu apa isi otak gadis disampingku ini
"Kau cemburu?" tanyanya membuat alisku terangkat
Cemburu? Apa maksudnya? Apa aku cemburu karena neji dekat dengan tenten?apa aku cemburu? Apa aku memang cemburu pada neji?
"Kenapa kau beranggapan seperti itu?" tanyaku memperjelas alasannya mengatakan hal yang begitu tabu untukku
"A-aku dulu begitu kepada n-naruto-kun saat dia d-dekat dengan g-gadis lain padahalkan a-aku bukan siapa-siapa n-naruto-kun" ceritanya membuatku terdiam hinata pasti sedih saat aku dikejar-kejar oleh naruto ahhh kasihan gadis ini
"Kutebak pasti neji-nii dan tenten-chan kan?"gotcha gadis ini tepat pada sasaran aku tanpa ragu mengangguk mengakibatkan Hinata terkekeh kearahku
"apa artinya jika aku memang cemburu padanya?"tanyaku memandang hinata penasaran dan tanpa ragu ia berkata
"Artinya kau jatuh cinta pada neji-nii"
Aku terdiam memikirkan Apa yang dilontarkan hinata membuat isi otak cerdasku buntu seketika seolah semuanya tertelan lubang hitam yang menghisap segalanya
Ada satu pertanyaan yang kini tengah aku pikirkan apa jawabannya dan pertanyaan itu adalah sebuah kata yang ambigu mungkin untukku sendiri menjawabnya
Dan pertanyaanku yang sendari tadi mengganggu otakku adalah
Apa benar aku mencintai neji?
KAMU SEDANG MEMBACA
Love
FanfictionKisah cinta neji dan sakura setelah menikah saat mereka menikah karena sebuah perjodohan yang pernah terjadi dahulu Nejisaku guys Sedang dalam masa revisi