Selama pemotretan Chanyeol tidak bisa fokus, hingga beberapa kali ditegur oleh pengarah gaya. Pesan terakhir di grup Apartement Exo membuat pikirannya bercabang dan khawatir. Nana sedang sakit. Berbulan-bulan mengenal Nana, belum pernah Chanyeol melihat Nana sakit. Mengeluh saja sangat jarang. Gadis itu benar-benar tangguh dan mandiri. Sangat tidak sesuai dengan titlenya yang putri tunggal salah satu pengusaha sukses dinegeri asalnya.
"Yak, cukup untuk malam ini.Terimakasih atas kerjasamanya," suara dari fotografer yang menandakan pengambilan foto malam ini selesai, serasa angin segar bagi Chanyeol. Sejak tadi badannya sudah ingin segera pulang ke rumah. Atau lebih tepatnya ke ke apartemen Nana.
" Terimakasih semua. Maaf telah menyusahkan," Chanyeol membungkukkan badan kepada semua kru dan bergegas menuju ruang ganti."Hyung, aku pulang sendiri saja ya?" bisik Chanyeol pada manager hyung-nya. Managernya hanya mengangguk paham karena dia sudah mendengar asisten kesayangannya sedang sakit "Hati-hati yeoli. Salam untuk Nana, semoga cepat sembuh,"
Chanyeol segera memacu mobilnya menembus jalanan Seoul. Untungnya sebagian besar jalanan mulai lenggang karena jam sudah menunjukkan pukul 23.00. Sesekali Chanyeol menyandarkan kepalanya ke jendela mobil sembari tetap focus menyetir. Karena sesungguhnya Chanyeol merasakan badannya remuk redam. Pagi ini dia baru kembali syuting reality show dari luar kota. Kemudian langsung dilanjutkan dengan jadwal pemotretan untuk sebuah brand pakaian. Namun rasa letihnya seolah-olah menjadi hal kesekian yang ada dipikirannya. Melihat Nana menjadi prioritasnya nomor satu.
Sampai di apartement, Chanyeol bergegas menuju apartemen Nana. Setelah memasukkan password, Chanyeol masuk sambil mengendap-endap. Khawatir jika Nana terbangun karena suara langkahnya. Hampir semua member Exo mengetahui password apartemen gadis itu. Karena apartemennya sudah menjadi dorm kedua Exo. Tapi tidak ada satupun dari mereka yang berani masuk ke kamar Nana, tanpa seizin pemiliknya. Menurut mereka ruangan itu adalah privacy Nana. Tapi untuk malam ini Chanyeol terpaksa melanggar kesepakatan itu .
Chanyeol tertegun melihat Nana yang tertidur dibalik selimut tebal. Tidurnya nampak gelisah dan butiran keringat muncul di dahi Nana. Mukanya nampak pucat dan kecil dibalik selubung selimut tebal yang menutupi tubuhnya. Perlahan Chanyeol mendekati gadis itu dan mengusap keringat di wajahnya. Badan Nana masih demam, namun gadis ini juga menggigil.
Chanyeol segera keluar kamar menuju dapur. Tak lama kemudian Chanyeol meletakkan kain di dahi Nana untuk mengurangi demamnya."Cepat sembuh cantik. Aku mengkhawatirkanmu, "bisik Chanyeol lembut sembari merapikan anak rambut dari wajah lelap Nana.
Dengan bantuan sinar temaram lampu ruang tengah yang masuk ke dalam kamar Nana, Chanyeol menatap wajah mungil didepannya.Ingatannya kembali ke saat mereka pertama kali bertemu. Chanyeol seketika tertarik dengan suara merdu Nana yang menyanyikan Moonlight.
Alunan suara Nana langsung berbekas di hati Chanyeol dan membuatnya ingin sering mendengar suara gadis itu , bahkan bertemu dengannya. Chanyeol mengakui merasa nyaman berada di dekat gadis ini. Entah kenapa sifat manjanya tidak pernah muncul apabila berada di dekat Nana. Justru Nana lebih manja pada Chanyeol dibandingkan dengan member Exo yang lain. Chanyeol selalu menjadi pilihan pertama Nana dibandingkan dengan member yang lain. Dan sejujurnya Chanyeol menyukai semua hal itu. Jika sebelumnya gadis idamannya adalah gadis yang lebih tua atau lebih dewasa dari dirinya dan bertubuh tinggi semampai agar nyaman dia peluk. Sekarang semua tipe-nya berubah 180 derajad. Dia suka gadis yang manja dan mungil, yang membuatnya ingin selalu melindunginya dan membuatnya merasa dibutuhkan. Semua hal itu ada di Nana. Chanyeol sendiri tidak menyangka sifat manjanya bisa hilang hanya karena sesosok Nana yang tiba-tiba muncul di dalam hidupnya."Yeolli oppa..." suara serak Nana membuyarkan lamunan Chanyeol.
"Hai...bagaimana keadaanmu?" sapa Chanyeol lembut sambil mengelus kepala Nana.
"Kenapa disini? Oppa tidak letih?" pertanyaan Nana membuat Chanyeol mengangkat kedua alisnya. Muka Nana masih sangat pucat, suaranya lirih dan sedikit serak bukti bahwa badan gadis ini tidak baik-baik saja, tetapi dia masih sempat menanyakan keadaan Chanyeol.
"Tidak,"balasnya cepat "Melihat wajahmu, semua letihku langsung hilang. Jadi lekas sembuh ya?" bisik Chanyeol kembali dengan suara huskynya.
"Jangan berbohong, mukamu sudah keliatan mau pingsan. Pergi tidur sana," jemari Nana menyibakkan rambut hitam Chanyeol ke belakang. Chanyeol hanya memejamkan mata dan meletakkan kepalanya disisi tempat tidur Nana "Aku mengkhawatirkanmu. Aku tidak akan bisa tidur jika belum melihat dirimu,"
KAMU SEDANG MEMBACA
For Life - Chanyeol Episode (Complete)
FanfictionKetika kita memiliki pasangan yang membuat kita berbeda dengan pasangan lain, seberapa besar cintamu yang akan menentukan perjalanan cintamu Catalina tidak pernah berharap memiliki kekasih seorang idol, namun pesona kedua idol itu membuatnya tidak b...