For Life - Chanyeol Episode (Complete)

Episode 22 - Back to Real Life

Nana sudah 3 bulan ini kembali ke Indonesia. Saat ini dia bekerja di salah satu perusahaan farmasi di Indonesia. Dan ternyata dia sudah merindukan kehidupannya di Korea. Terutama kekasih raksasanya. Perpisahan 3 bulan yang lalu masih membekas diingatannya.
Tidak ada perpisahan penuh tangis. Karena Nana dan Chanyeol ingin menganggap bahwa kepulangan Nana ke Indonesia kali ini hanya seperti kepulangannya yang lain. Atau seperti perpisahan karena world tour Exo.
Suatu saat mereka akan bertemu lagi.

Flashback
Chanyeol berniat menyiapkan makan malam romantis dengan Nana karena lusa kekasihnya akan pulang ke Indonesia. Sampai waktu yang dia tidak ketahui.
Namun Nana menolaknya, dan hanya ingin berdua dengan Chanyeol saja.

Maka disinilah mereka berdua. Bergelung saling berpelukan disofa didepan televisi. Awalnya mereka menceritakan hal-hal sepele, termasuk beberapa keluh kesah para member Exo pada Nana.

Namun ketika malam semakin kelam, mereka berdua seperti kehabisan kata-kata. Dan berakhir dengan saling memeluk dan berpegangan tangan.

"Kenapa aku berasa ini bukan perpisahan biasa ya?" Chanyeol membuka suara sembari memainkan jemari mungil Nana ditangan raksasanya.

"Sayang.... jangan berlebihan... Korea - Indonesia hanya 7 jam perjalanan kok," balas Nana memberi kecupan sayang dirahang kekasihnya.

"Aku tahu. Berjanjilah jangan selingkuh di sana. Pakai terus cincinmu. Dan walaupun kamu tidak bisa menunjukan siapa tunanganmu, kamu harus selalu bilang kamu sudah bertunangan. Mengerti?" Chanyeol mulai cerewet mengabsen semua perintah yang sudah dia ucapkan berkali-kali kepada Nana.

"Iyaa...aku tahu. Kamu juga jangan macam-macam disini ya," tegur Nana mengingatkan Chanyeol.

"Aku tidak akan punya waktu untuk selingkuh sayang. Tahu sendiri jadwalku gila-gilaan," Chanyeol mulai mengecup ringan bibir Nana ketika memberikan jawaban atas teguran Nana.

"Besok aku tidak bisa mengantarmu ke bandara. Alasan pertama karena aku ada jadwal, alasan kedua karena aku takut akan mencegahmu naik ke pesawat," Nana hanya mengangguk paham. Seharusnya tidak terlalu sulit menjalankan hubungan jarak jauh dengan seorang Park Chanyeol. Toh selama ini mereka juga sangat jarang bertemu.

Dan malam terakhir mereka berdua di Korea jelas mereka habiskan dengan percintaan panas.
Sebuah atau beberapa buah percintaan panas namun terasa putus asa.

"Jaga cintaku baik-baik ya sayang," bisik Chanyeol sembari memeluk erat tubuh kekasih mungilnya, seusai percintaan panas mereka

"Jaga juga hatiku ya Chan. Jangan hancurkan hatiku," balas Nana dengan suara lirih ketika mulai jatuh tertidur dipelukan tunangannya.

Flashback end

Jakarta - Indonesia

Nana lebih banyak menghabiskan waktu di kantor karena perusahaan tempatnya bekerja saat ini adalah jenis perusahaan baru di Indonesia. Di satu sisi Nana bersyukur karena kuliahnya tidak sia-sia, dan kesempatan untuk kariernya akan lebih bagus karena dia lulusan luar negeri. Namun di sisi yang lain , load pekerjaannya sungguh sangat tidak manusiawi. Nana biasa berangkat kerja pukul 8 pagi dan pulang pukul 9 malam. Dan di weekend terkadang masih membawa pekerjaannya pulang ke rumah. Untungnya Nana tidak memiliki kekasih di Indonesia, sehingga waktu weekend tersita untuk pekerjaan pun dia tidak masalah.

Kehidupan di Indonesia yang begitu nyata, membuat Nana terkadang merasa hubungannya dengan Chanyeol dan Exo hanya mimpi.
Apakah ada orang yang percaya jika dia menceritakan kisah hidupnya?

Apakah ada orang yang percaya bahwa dia memiliki kekasih seorang idol, sekelas Park Chanyeol? Dan kenapa Nana masih menyebut Chanyeol sebagai kekasihnya, pria itu saat ini adalah tunangannya.

Dengan lingkungan yang justru terasa asing bagi Nana, dengan bahasa Indonesia di sekitarnya, macet dimana-mana dan keberadaan kedua orangnya, Nana terkadang merasa keberadaan Chanyeol adalah sekedar mimpi. Namun, telepon dan videocall dari Chanyeol membuat Nana yakin bahwa apa yang terjadi di Korea bukan mimpi. Termasuk cincin berlian yang melingkar di jemarinya juga membuktikan bahwa apa yang yang dia lalui di Korea bukan mimpi semata. Cincin yang membuatnya selalu mengingat janji yang sudah dia ucapkan kepada pria yang sangat dicintainya.

Janji bahwa Nana akan menunggu dan memperjuangkan lelaki itu. 

***

dikit banget ya chapter ini?  aku gak dapat mood pas bikin konten chapter ini.....

mianhe...

tapi tetep minta voment doonk....plisss

maaciihhh