Ten.

59 6 2
                                    

Aku yakin mencintaimu adalah kunci terbaik dalam hidup ku.


---------------------------

Author pov.

Seorang gadis masih asik dengan posisinya yang terbaring diatas kasur. Senyum sumringah yang ia tunjukkan membuat kecantikannya semakin terlihat. Tanpa henti dia menatap kado berwarna silver berukuran besar tersebut.

Posisi saat ini masih lah malam. Masih dengan bintang yang asik ditemani bulan. Dengan banyak ketenangan dan rintikkan hujan. Kondisi rumah yang sepi membuat gadis itu semakin nyaman dengan posisinya.

Rasanya aku tidak ingin meninggalkan hari ini. Aku tidak akan melupakan semua yang terjadi sampai kapan pun itu. -batinnya.

Flashback on.

Cekk.. Cekk.. Satuu.. Dua..

"Ehh kaya ada suara?" tanya Bima konyol.

"Emang ada tolee! tuh liat disamping!" sahut Alfi seraya menunjuk ke arah panggung.

"Ehh iya ya.. "

"Ca itu siapa? " tanya Ariel melihat Cowok dipanggung tanpa berkedip.

"Itu Kakel gue namanya Kak Eza."

"Ohh.. Cogan ya.. Heheh.. "

"Iyakk benerrr.. " jawab Reyna senyam senyum.

"Gausah mengharapkan sesuatu yang tak pasti Rey sakit. Mending sama gua! Yang pasti, slalu ada, dan setia." kata Aldo mengedipkan mata kanannya.

"Yee.. Kambing mah kambing aja! gausah gaya mau jadi cogan! cih! tak pantas!" sahut Reyna ngegas, membuang muka acuh.

"Jlebb gak Do??" ledek Refan tertawa geli.

"B aja. Pada dasarnya cinta memang butuh perjuangan. Mendapatkan seseorang yang disayang tidak sama dengan membalikkan kedua telapak tangan." sahutnya tersenyum.

Sungguh perkataan Aldo barusan membuat semua sahabat nya menoleh ke arahnya dengan tatapan bingung dan heran. Terutama anak anak three astral.

"Aihhh.. Kang cimin sudah besar rupanya" ucap Refan meledek.

"Kayanya Aldo salah makan pagi ini!" sekarang giliran Ica yang membuka suara.

Alfi justru mendekat ke arah Aldo dan meletakkan telapak tangan kanannya di jidat Aldo. "Panass gilaaa.. WOYY ALDO SAKIT SUHU BADANNYA SAMA KAYA PANTAT GUA." teriak Alfi yang membuat teman temannya tertawa dengan tingkahnya.

Aldo hanya mendengus.

"Udah-udah gue penasaran Kak Eza punya maksud apa berdiri di panggung?" kata Ica penasaran sambil memakan snack yang dibawa Mira.

"Iya juga sih Ca. "

"Mau nembak lu kali Ca" ceplos Reyna moleh kearah Ica.

Uhukk.. Uhukk..

Rasanya gue ingin mencekik Reyna saat ini jugaa. Sebal rasanya dengan ucapan dia yang asal ceplos aja. Ntah terbuat dari apa mulut nya itu. -Batinnya.

"Ele ele tuan putri tersedak gengs" kata Aldo sambil menyodorkan segelas air.

"Makasih Do."

"Sama-sama. "

"Berdirinya saya disini saya akan menyanyikan sebuah lagu untuk seseorang yang saya sayangi" ucap Kak Eza dengan gitar di pangkuannya.

"Anjirr Ca dia tadi ngelirik ke elu" heboh Reyna.

RALISYA. (REVISI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang