Twelve

18 3 0
                                    

Mengingat masa lalu? Aku sulit mengingatnya ntah karna apa.

•••••••••

"Anjirr!! Wehh Eza tulull itu kaannn.. " Sahut Refan.

Yapp. Itu bukan kodok melainkan tas jansport termahal yang harganya jutaan rupiah. Tas ransel berwarna biru yang dibodir nama bertuliskan RAZA atau singkatan dari Ralisya Reza.

Flashback off.

Dengan tetap memikirkan kejadian itu gadis itu memejamkan matanya dan tertidur.

•••••••

"Mamaaaaaa." Teriak seorang gadis nyaring mencari sesuatu dengan sradak sruduk.

"Kenapasih Ca? Masih pagi udah teriak-teriak aja!" Sahut sang ibu yang menoleh ke arahnya.

"Kado yang semalam Kak Eza kasihh dimana?" Tanya nya mengacak acak lemari diruang tamu yang berisikan khusus barang-barang kesayangannya.

"Mana mama tahu. Semalam kan kamu pegang-pegang sehabis acara selesai." Sahut Ira yang sibuk dengan handphone yang digenggamnya.

"Astaga.. Mamaaaaaa..., Ya Ampun aku lupaaa," Ucapnya menepuk jidat. "Kadonya aku taruh di dapurr.. Aahhh" sambungnya berlari cepat ke arah dapur.

Dasar anak muda.. -batin sang Ibu.

"Huhh.. Untung masih ada." Gumamnya.

Dengan gerak seribu kaki dia berlari mengambil kotak itu dan meletakkannya di dalam kamar nya. Dia berjalan sambil tersenyum manis, menunjukkan kedua lesung pipinya.

"Taruh sini aja deh."

Tokk.. Tokk..

"Masukk ajaaa."

Ceklek.

"Kenapa babang?" Tanyanya menoleh.

"Nihh ada paket katanya buat Ica," Ucap Putra berjalan menghampiri.

Dengan cepat Ica menanggapi paket tersebut. Membolak balikkan untuk mencari nama pengirimnya.

Putra hanya menggelengkan kepalanya dan beralih duduk di kasur Ica. "Nyari apaansih lu?" tanya nya menggaruk tengkuk yang tidak gatal sama sekali.

"Ini dari siapa?" tanya Ica menoleh pada Putra.

"Meneketehe" sahutnya menaikkan kedua pundaknya."liat aja sih dek."

"Gada nama pengirimnya Babang cuma ada nama kotanya."

Putra tidak menyahut dia malah asik memainkan ponselnya. Baginya paket tersebut hanyalah sebuah kado yang diberikan temen Ica.

"London." Ujar Ica sambil menimang nimang paket.

Putra yang sedang asik pun menoleh ke arah Ica. "Jauhh amat. Coba gua lihat!" katanya mengambil paksa paket tersebut dan membukanya.

Mata Putra berhasil membulatt sempurna, heran dengan isi yang ada di dalam kotak berukuran kecil berwarna hitam itu.

Dengan cepat Ica mengambil isi paket tersebut."WOWW.. INIKAN JAM TERNAMA BABANG.. HUAHH..." teriaknya histeris.

RALISYA. (REVISI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang