Im Ji Family
"Mah, pah, nayoung nggak mau dijodohkan. Nayoung udah besar pah, mah. Nayoung bisa jaga diri nayoung sendiri.."
"Papah nggak menerima penolakan, pokoknya kamu harus mau.." sahut changwook pada anak tertuanya itu.
"Papah sama mamah nggak pernah ngertiin perasaan nay, papah mamah cuma maksain kehendak masing masing!" nayoung melangkah pergi meninggalkan ruang keluarga.
"Nayoung! Nayoung!!" teriak changwook dengan nada emosinya melihat tingkah anaknya yg selalu membantah keputusannya.
"Sudah pah, nanti coba mamah bilangin ke nayoung lagi.." Yoona menenangkan suaminya itu.
.
.
.
.
.
'Hiks..hiks..hiks..'Cklekk..
"Nay, aku mau pinjam buku-" DK tidak meneruskan kalimatnya saat melihat nayoung tidur tengkurap di kasur nya sambil menangis terisak.
"Nay.." DK berjalan mendekatinya, mengamatinya, tapi nayoung menenggelamkan wajahnya di bantal. Lalu DK memeluk nayoung yg masih tidur tengkurap.
"Hmm..hmm..lepaskan aku DK!" nayoung mendudukan badannya. DK menghapuskan air mata nayoung yg masih tersisa di wajahnya.
"Why?" tanya DK yg tidak dijawab nayoung, DK mengulurkan tangannya ke tengkuk nayoung, lalu mengucir rambut nayoung yg berantakan.
"Hiks..hiks..hiks..aku tidak suka dijodohkan DK.." jawab nayoung masih menangis sesenggukan.
"Tenanglah, nanti aku bicarakan dengan papah.." DK memeluk tubuh ramping nayoung lagi, membiarkan nayoung tenggelam di pelukannya.
Dari kecil, DK paling dekat dengan kakak semata wayangnya ini daripada adik adik perempuan yg lainnya. Sehingga terkadang mereka seperti sepasang kekasih ketika bertemu orang yg belum dikenal.
.
.
.
.
.
Jung Ok Family'Cklekk..
"Nona pinky, anda sudah ditunggu Tuan dan Nyonya di ruang tengah.." ucap pembantu rumahnya yg berumur separuh abad.
Pinky yg sedang memainkan hp nya sambil tiduran di kasur, mengangguk ke pembantunya tersebut. Pinky memang sedikit pendiam, sikapnya juga sedikit dingin, dia juga jarang bicara.
Pinky turun dari ranjangnya secara malas malasan, lalu berjalan keluar menuju ruang tengah.
.
.
.
.
.
"Hai pinky, kamu sekarang sudah besar ya.." ucap seorang wanita berumur 36 tahun itu pada pinky yg baru sampai diruang tamu."Oh, hai tante.." sapa pinky dengan nada datar nya sehingga ia mendapat tatapan mengerikan dari jessica, ibunya.
"Maaf ya taerin, pinky mungkin sedang kecapekan. Minggu minggu ini kulihat dia banyak tugas yg harus diselesaikan.." perempuan yg dipanggil taerin itu hanya mengangguk sambil tersenyum.
'Cih..apa apaan sih mamah-_- pakai acara bohong lagi..
"Jadi bagaimana jess??" ucap taerin pada jessica, jessica mengamati anaknya yg malah sibuk dengan hp nya.
"Aku setuju kok, papahnya juga setuju, begitu juga dengan pinky, iya kan sayang?" ucap jessica sambil mengelus rambut pinky.
Pinky tak memperdulikan kedua makhluk didepannya ini, ia masih sibuk memainkan hpnya. "Iya iya, pinky setuju.." secara tidak sadar pinky mengeluarkan kalimat itu.
Taerin tersenyum senang, "Baiklah kalau begitu, aku akan mengurus semuanya..".
"Makasih ya taerin, kamu mau repot repot ngurusin semuanya.." ucap jessica naif, "iya nggak papa kok, nggak repot.." jawab taerin masih tersenyum.
"Jadi kapan akan dilaksanakan?" tanya jessica pada taerin.
"Secepatnya, minggu depan gimana?" jawab taerin yg membuat jessica sedikit terkejut tapi tetap menunjukkan ekspresi senangnya.
"Mah, tante, pinky balik kekamar dulu ya, mau ngerjain tugas.." ucap pinky tiba tiba.
"Iya nggak papa kok sayang, sana kerjain tugasnya.." sahut taerin, pinky berjalan menuju kamarnya sambil tersenyum pahit saat teringat ia mengucapkan 'ingin ngerjain tugas', benar benar naif.
Tapi sebenarnya ia sangat bosan dengan bla..bla..bla..para emak mak kaya mamah dan tante taerin yg nggak ada manfaatnya bagi pinky, paling juga mbahas tentang fashion atau semacamnya.
.
.
.
.
.
Bersambung🍉Nggak ngerti dah sama nih cerita-_- yg penting happy:v jangan lupa votting dan comment nya ya!
KAMU SEDANG MEMBACA
Look, Time, OR Love!
FantasyMelihat Kenyataan, Waktu yg pahit, Atau Cinta yg hina? Sebuah cerita kehidupan para broken home yg memilih jalan hidupnya masing masing~